Mohon tunggu...
Anggi Bimantara
Anggi Bimantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jember

Seorang pemuda yang haus belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ 2021 Berupaya Membantu Para Ibu dengan Perencanaan Keuangan Keluarga Tepat Guna

30 Agustus 2021   09:00 Diperbarui: 30 Agustus 2021   09:11 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu bentuk darma bakti mahasiswa kepada masyarakat atas apa yang telah mereka dapatkan selama mengenyam pendidikan di level perguruan tinggi. Kegiatan tersebut seyogyanya dilaksanakan secara luring, namun apa hendak dikata yakni keadaanlah yang membuat ini tidak bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pandemi covid 19 memaksa pembatasan untuk seluruh kegiatan, termasuk Kuliah Kerja Nyata. Dewasa ini, fenomena tersebut memang menjadi topik yang selalu hangat untuk diperbincangkan. Bagaimana tidak sejak diumumkanya kasus pertama di Indonesia, penyebaran covid 19 bisa dikatakan begitu cepat. Hanya butuh waktu tiga bulan kasus positif covid 19 di Indonesia sudah menyentuh angka dua juta. Hal ini membuat pemerintah selaku pemangku kebijakan tertinggi, mengeluarkan kebijakan yang bersifat extraordinary guna meminimalisir melonjaknya angka kasus positif. Tentu saja terdapat adanya dampak dari dikeluarkanya kebijakan yang bersifat extraordinary ini, yakni membuat lumpuhnya kegiatan perekonomian masyarakat. Sebagai satuan unit pelaku ekonomi secara makro, ketahanan ekonomi keluarga bisa dikatakan sangat lemah sebab extraordinary policy pemerintah berupa pembatasan aktivitas sosial menyebabkan banyaknya pekerja dirumahkan, sehingga pundi-pundi rupiah yang biasanya diterima keluarga hilang begitu saja. Kontan (2020) menyebutkan bahwa 7 dari 10 ibu mengaku kesulitan mengatur keuangan selama pandemi, dan hanya 1 dari 10 ibu melakukan pencatatan keuangan dengan benar.

   Meskipun pemerintah telah berupaya memberikan solusi berupa pemberian bantuan langsung uang tunai, namun mengingat jarangnya kegiatan pencatatan keuangan oleh keluarga, hal tersebut menjadi sia-sia belaka. Sosok Ibu sebagai bendahara keluarga, menjadi krusial sebab selain mengurus rumah tangga, juga harus bisa menjaga kondisi keuangan keluarga agar tetap stabil dalam kondisi seperti sekarang ini. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan sebuah pengarahan dan pendampingan secara intensif bagi para bendahara keluarga sehingga mampu merencanakan sekaligus mengelola keuangannya secara tepat guna agar dapat bertahan di tengah pandemi. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata selama 30 hari yang berlangsung dari tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021, diharapkan bisa mewujudkan solusi yang telah diberikan.

   Program kerja guna mewujudkan solusi tersebut ialah berupa sosialisasi, implementasi, dan pendampingan. Bentuk sosialisasi yang akan dilakukan seperti sosialisasi perencanaan keuagan keluarga tepat guna, sosialisasi pencatatan keuangan keluarga, dan sosialisasi product saving yang bisa dipilih oleh keluarga. Setelah masa-masa sosialisasi, selanjutnya diikuti proses implementasi dari materi sosialisasi tersebut. Sebab sosialisasi tanpa diikuti implementasi bagaikan sayur tanpa garam. Terkahir, merupakan pendampingan yang akan dilakukan selama kurang lebih satu bulan kedepan agar tercipta keberlanjutan pasca kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Pendampingan dilakukan dengan cara memantau perkembangan pengelolaan dan pencatatan yang dilakukan oleh keluarga melalui media sosial seperti WhatsApp. Apabila diperlukan, juga sangat memungkinkan untuk dilakukan dialog interaktif melalui zoom meeting dengan keluarga yang bersangkutan.

   Diharapkan melalui solusi yang dituangkan ke dalam bentuk program kerja di atas, dapat membantu setidaknya menjaga ketahanan ekonomi keluarga di tengah pandemi. Sejatinya bukan menjadi sesuatu yang mustahil, apabila pengelolaan dan pencatatan keuangan keluarga sudah benar maka terwujudlah sebuah keluarga harmonis sakinah, mawaddah, warahmah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun