Mohon tunggu...
Anggi Aulia Putri Susetya
Anggi Aulia Putri Susetya Mohon Tunggu... Lainnya - Attitude Is Everything

SMK Telkom Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sosial, Kawan atau Lawan Bagi Demokrasi?

23 Agustus 2020   20:21 Diperbarui: 6 Oktober 2020   14:42 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin pesat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya media sosial seperti instagram, facebook, dll yang dimanfaatkan oleh manusia untuk mencari informasi yang sedang terjadi di dunia.

Nah, sebelum membahas "media sosial, kawan atau lawan bagi demokrasi" kita perlu tahu apasih media sosial itu?

Media sosial (sering disalah tuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial menjadi saluran akses informasi dalam berbagai bidang, yaitu pendidikan, budaya, sosial, ekonomi, hukum, juga politik.

Lalu bagaimana dengan demokrasi? Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Peran media sosial dalam demokrasi ada dua, yang pertama peran positif,  yaitu media sosial dapat membantu masyarakat menyampaikan pendapat atas kinerja pemerintah melalui media sosial yang semakin mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Media sosial dalam proses demokrasi salah satunya menjadi alat kampanye dengan penyebaran informasi yang bisa sangat cepat dan efektif untuk mencari suara khususnya suara kaum milenial. Media sosial sebagai media untuk menyebarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pemilu yang diarahkan juga untuk menarik suara dari masyarakat. Kampanye melalui media sosial sangat efektif karena bisa menghemat dana kampanye.

Yang kedua peran negatif, yaitu dalam peran negatif berkaitan dengan informasi hoax. Agar dapat memberikan kontribusi yang positif maka setiap masyarakat harus menyaring informasi yang didapat atau tidak gampang terbujuk kamuflase berita-berita palsu yang menyesatkan. Masyarakat perlu memiliki informasi yang lengkap, akurat, dan terbuka untuk mengambil sebuah keputusan dalam prosers demokrasi. Penyalahgunaan media sosial dapat merubah prinsip-prinsip demokrasi Indonesia. Karena informasi yang tidak benar dan mudahnya kepercayaan masyarakat dapat merubah kepribadian dari masyarakat itu sendiri secara perlahan.

Pada pengamatan saya terhadap video yang ada di LMS. Di dalam video tersebut memperlihatkan kerusakan bendera merah putih di depan asrama mahasiswa Papua di Surabaya yang diduga dilakukan oleh penghuni asrama mahasiswa Papua. Dengan cepat video tersebut menyebar di media sosial. Terdengar dari video tersebut terdapat kata-kata rasial yang ditujukan kepada penghuni asrama Papua. Belum diketahui siapa pelaku dibalik pengrusakan bendera merah putih tersebut.

Bisa kita simpulkan, peran media sosial di era globalisasi ini dalam masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam masyarakat. Dan juga dengan media sosial, masyarakat mampu melaksanakan demokrasi yang baik dan sesuai dengan UUD 1945. Penyimpangan di media sosial pada zaman ini tentu dapat mempengaruhi jalannya demokrasi Indonesia. Untuk mengatur hal tersebut ke arah positif perlu adanya kedewasaan pelaku demokrasi akan bagaimana cara mereka berdemokrasi dengan etika dan peraturan yang sesuai. Maka dari itu, sebagai pengguna harus kritis dalam mencari informasi, tidak mudah percaya, dicari faktanya dulu serta memberi teguran kepada orang yang menyebarkan berita hoax. Sebagai pengguna harus bijak dalam memakai media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun