A . Pengertian batu bara
Batu bara adalah sumber energi yang sangat penting, berperan sebagai bahan bakars trategis dengan potensi yang sangat besar. Indonesia merupakan negara dengan salah satu cadangan batu bara terbesar di dunia dan menduduki peringkat keempat dalam ekspor batu bara. Dengan keberadaan sumber daya ini yang melimpah, batu bara masih menjadi pilihan utama sebagai sumber energi di Indonesia, terutama dalam pembangkit listrik dan memenuhi berbagai kebutuhan lainnya. Meskipun penambangan batu bara memiliki dampak positif terhadap kehidupan manusia, seperti peningkatan ekonomi,kontribusi terhadap devisa negara, dan hasil yang signifikan, banyak yang memandang kegiatan ini sebagai sumber kemakmuran sekaligus ancaman bagi lingkungan.
Mengapa demikian? Aktivitas penambangan batu bara secara besar- besaran berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk pemanasan global, polusi udara, pencemaran tanah, dan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Berbagai faktor penyebab seperti penggundulan hutan dan kendaraan yang memancarkan karbon dioksida juga turut berkontribusi, tetapi ketergantungan berkelanjutan kita terhadap batu bara sebagai sumber energi adalah penyebab utama. Ketergantungan ini akan menimbulkan konsekuensi yang merugikan lingkungan, yang akan dirasakan oleh generasi mendatang.
B. Dampak Negatif Terhadap Lingkungan
1. Pemanasan global
Pemanasan global adalah salah satu dampak paling signifikan dari penggunaan batu bara. Kegiatan penambangan mendatangkan emisi gas rumah kaca, yang mengakibatkan terperangkapnya panas di atmosfer, terutama karbon dioksida dan metana. Menurut Global Energy Monitor, tambang batu bara di Indonesia menghasilkan sekitar 58 juta ton per tahun, menjadikannya sebagai salah satu penghasil emisi metana terbesar didunia, peringkat ke-8. Meskipun ada usaha untuk menghentikan aktivitas pertambangan, emisi metana dari lokasi tambang yang sudah tutup tetap menjadimasalah yang harus dihadapi di masa depan.
2. Polusi Udara
Sebagian besar polusi udara di dunia berakar dari pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna, termasuk batu bara. Batu bara, pada kenyataannya, menghasilkan lebih banyak polusi udara dibandingkan dengan sumber energi lainnya. Emisi yang dihasilkan dari pembakaran batu bara meliputi partikel beracun yang mengandung sulfur dioksida, nitrogen oksida, timbal, dan logam berat lainnya, yang berdampak sangat negatif bagi kesehatan manusia. Dampak terburuknya dapat berujung pada penyakit serius seperti masalah paru-paru, penyakit pernapasan, gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, gangguan saraf, kanker, hingga kematian
3. Polusi air
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfida) berinteraksi dengan air dan menghasilkan asam sulfat tingkat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kematian ikan, tumbuhan, dan organisme akuatik yang sensitif terhadap perubahan pH yang cepat.Selain itu, batubara yang mengandung uranium, thorium, dan isotop radioaktif alami dalam konsentrasi rendah dapat menimbulkan masalah selama pembuangan karena potensi kontaminasi radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terdapat dalam konsentrasi rendah, namun bila dilepaskan dalam jumlah besar ke lingkungan,dampaknya bisa sangat signifikan. Merkuri yang dilepaskan ke lingkungan dapat terakumulasi dan naik ke rantai makanan, berubah menjadi metilmerkuri, senyawa yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri Selain itu, karena PLTU membutuhkan air dalam jumlah besar setiap jamnya, maka jumlah air yang dikonsumsi selama pengoperasian PLTU juga menjadi kendala.
4. Penurunan Kesuburan Tanah