Pada hari Minggu, 10 November 2024, mahasiswa kelompok 2 kelas GR-3B mata kuliah Praktikum Keperawatan Medikal Bedah Program Studi D-III Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyelenggarakan Penyuluhan Kesehatan dengan mengangkat tema "Tatalaksana Luka Bakar di Rumah", kegiatan ini dibimbing oleh seorang dosen yang bernama Ns. Hafna Ilmy Muhalla, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B.
Penyuluhan kesehatan ini merupakan suatu kegiatan positif yang berisi edukasi mengenai penjelasan, jenis-jenis, cara penanganan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka bakar. Kegiatan dilaksanakan secara luring di Dusun Petis RT.001/RW.002 Kel. Petisbenem, Kec. Duduksampeyan, Gresik. Kegiatan ini memiliki partisipan sebanyak 11 orang ibu-ibu rumah tangga yang merupakan warga sekitar Dusun Petisbenem.
Luka bakar adalah luka yang terjadi sebagai bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan dikarenakan kontak antara kulit dengan sumber memiliki suhu sangat tinggi (api, air panas, bahan kimia, listrik, radiasi) atau suhu yang sangat rendah. Luka bakar adalah salah satu jenis cedera yang sering terjadi dan bisa memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang. Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penanganan luka bakar yang benar. Hal ini sering menyebabkan tindakan awal yang tidak tepat, yang bisa memperburuk kondisi luka bakar dan memperpanjang waktu pemulihannya. Dalam banyak kasus, ketidaktahuan ini juga menyebabkan peningkatan risiko infeksi dan komplikasi lainnya (Abdulkadir et al., 2023) .
Di Indonesia, 80% luka bakar terjadi di rumah dan hanya 20% terjadi di lingkungan kerja. Kebiasaan masyarakat di Indonesia dalam memberikan penanganan awal luka bakar adalah memberikan pasta gigi di bagian yang terkena luka bakar (20,2%), mengoleskan minyak (9,3%), mengoleskan mentega (9,8%), memberikan kecap di bagian yang terkena luka bakar (15,6%), mendatangi orang pintar (7,5%), kompres dengan es (11%) dan diabaikan/dibiarkan saja (6,4%). Skala kejadian yang luas ini menunjukkan perlunya tindakan pencegahan yang lebih efektif dan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat (Kustanti & Widyarani, 2023) .
Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan motivasi kepada masyarakat dalam menangani luka bakar di rumah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pertolongan pertama pada luka bakar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan medis di Indonesia dan menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat luka bakar.
Â
Penyuluhan kesehatan ini diisi oleh mahasiswa semester 3 Program Studi D-III Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, dengan pemateri 1 oleh Novi Kartika Maulani dan pemateri 2 oleh Lovita Prajna Paramita Nugroho. Penyuluhan ini dipandu oleh seorang moderator yaitu Selvie Nadya Sandra R Madulo beserta dua fasilitator yaitu Nurma Meilinda Afriza dan Rannia Anggie Adelsya Putri. Kameramen dalam penyuluhan kesehatan ini yaitu Rilli Robbi Andhika Mahendra Saputra, sedangkan notulen beserta time keeper dari penyuluhan ini yaitu Anggia Raras Paramita.
Untuk menguji pemahaman peserta penyuluhan ini terhadap materi yang telah disampaikan, kelompok 2 menyediakan lembar pre-test yang dikerjakan sebelum penyuluhan dilakukan dan lembar post-test yang dikerjakan setelah penyuluhan selesai dilakukan, dalam pre-test dan post-test tersebut terdapat masing-masing 10 soal. Hasil akhir dari pengerjaan pre-test dan post-test tersebut terdapat perbedaan nilai yang sangat signifikan. Rata-rata nilai pre-test peserta adalah 32/100 yang artinya peserta masih belum cukup memahami tentang cara penanganan luka bakar, sedangkan rata-rata nilai post-test menunjukkan angka 98/100 yang artinya peserta sudah cukup memahami penjelasan mengenai luka bakar dan cara penanganan luka bakar.
Â
Peserta sangat antusias dengan kegiatan penyuluhan kesehatan ini dan para peserta berharap penyuluhan kesehatan ini bisa menjadi kegiatan rutin dengan tema yang berkesinambungan.
Â
***
Penulis :
Anggia Raras Paramita
Rilli Robbi Andhika Mahendra Saputra
Selvie Nadya Sandra R Madulo
***
Pembimbing :
Ns. Hafna Ilmy Muhalla, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B
***
Referensi :
Abdulkadir, W. S., Djuwarno, E. N., Ramadani Putri Papeo, D., & Marhaba, Z. (2023). Potensi Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans L) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit (Mus musculus). Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 5(1), 123–131. https://doi.org/10.37311/jsscr.v5i1.18996
Kustanti, C., & Widyarani, L. (2023). Program Pelatihan Pertolongan Pertama Kegawatan Luka Bakar di Lingkungan Rumah Tangga. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(1), 212–218. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i1.8101 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H