Mohon tunggu...
Anggi Anggi
Anggi Anggi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saat ini berkuliah di uinkhas jember

Hobi bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Pendorong Fundamentalisme Agama

12 Oktober 2024   21:06 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Misalnya, munculnya gerakan fundamentalis seringkali bertepatan dengan keruntuhan struktur negara, konflik internal, dan ketidakpuasan terhadap para politisi yang dianggap tidak mewakili kepentingan rakyat. Ini terjadi di beberapa daerah di Timur Tengah.

3.Ketidaksetaraan Finansial

Selain itu, fundamentalisme berasal dari ketidaksetaraan ekonomi yang ekstrem. Sekelompok masyarakat mungkin menggunakan agama sebagai cara untuk memperjuangkan keadilan ketika mereka merasa terpinggirkan secara ekonomi. Solusi sering datang dari fundamentalisme agama, yang menekankan betapa pentingnya tatanan sosial yang didasarkan pada hukum agama, yang dianggap lebih adil dan merata.

Fundamentalisme biasanya muncul di tempat di mana ada ketimpangan ekonomi yang tajam, seperti di negara-negara berkembang yang terkena dampak liberalisasi ekonomi yang tidak merata dan globalisasi.

4.Menanggapi Ancaman Budaya

Seringkali, fundamentalisme dipicu oleh keyakinan bahwa nilai-nilai budaya tradisional diancam oleh pengaruh luar, terutama dari budaya Barat. Globalisasi membawa perubahan ekonomi dan politik, tetapi juga transformasi budaya yang dianggap merusak norma keluarga, peran gender, dan moralitas umum.Mempertahankan kemurnian budaya dan nilai-nilai agama adalah penting bagi kelompok fundamentalis untuk melawan apa yang mereka anggap sebagai dekadensi moral dari budaya asing.

5.Efek Globalisasi dan Internasionalisasi

Dinamika politik global juga memengaruhi fenomena fundamentalisme agama. Tidak hanya globalisasi memperluas pengaruhnya pada budaya dan ekonomi, tetapi juga memicu gerakan transnasional seperti fundamentalisme agama. Misalnya, munculnya kelompok jihad di seluruh dunia sering dikaitkan dengan tindakan militer Barat terhadap negara-negara Muslim.

Selain itu, gagasan fundamentalis dapat dengan cepat menyebar ke seluruh dunia berkat penggunaan teknologi dan media sosial, yang menghasilkan jaringan global yang mendukung agenda fundamentalis di berbagai negara.

 6.Mobilisasi Politik dan Radikalisasi

Mobilisasi politik sering menggunakan fundamentalisme. Dalam banyak kasus, gerakan fundamentalis berusaha menciptakan sistem politik yang didasarkan pada hukum agama dan memobilisasi massa untuk mendukung perubahan politik yang radikal.Ketika kelompok-kelompok fundamentalis percaya bahwa struktur politik atau sosial yang ada tidak sesuai dengan keyakinan agama mereka, mereka sering melakukan diskriminasi, terutama ketika perubahan melalui proses demokratis dianggap tidak mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun