Jika ada yang sakit, maka satu kampung tahu. Maka berbondong-bondonglah datang menjenguk. Lihatlah rumah sakit di daerah. Saudara ataupun kerabat befitu banyak yng datang jika ada salah satu dari mereka sakit. Bahkan rela menginap. Niatnya baik, meskipun sering terlihat mengganggu, menemani yang sakit--atau keluarganya. Jika ada yang hajatan/pesta pernikahan, maka bantuan mengalir. Malu rasanya jika tak datang baik fisik maupun bantuan lainnya. Kolektif, bersama-sama.Â
Di perkotaan, hal ini masih nampak. Tapi tak sekuat di wilayah perdesaan. Mungkin juga berubah sesuai era, sesuai zamannya. Tapi esensinya sama ini soal pertemanan.
Gesekan karena perbedaan memang seringkali membuat pertemanan ambyar. Tapi yakinlah Pilpres, Pilkada, pemilu itu fana. Yang abadi adalah pertemanan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI