Mohon tunggu...
Anggi Afriansyah
Anggi Afriansyah Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Masih terus belajar. Silahkan kunjungi blog saya: http://anggiafriansyah.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahaya Ambisi Orang Tua

2 Juli 2016   22:19 Diperbarui: 2 Juli 2016   22:32 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan berarti sekarang orang tua tak punya otoritas. Namun, ada beberapa hal yang berubah dalam memposisikan diri sebagai orang tua. Anak-anak yang didengarkan akan lebih punya konstruksi mental yang relatif lebih baik. Bukan berarti pula memanjakan anak-anak.

Mendengarkan dengan memanjakan adalah dua hal yang berbeda. Memanjakan berarti selalu  menuruti segala permintaan anak-anak, tetapi mendengarkan adalah memperhatikan setiap aspirasi dan keinginan anak. Berat, tentu saja.

Yang pasti membiasakan ngobrol, diskusi, bercerita merupakan bangunan awal untuk membangun kerekatan orang tua dengan anak. Biarkan anak menceritakan apapun kepada orang tua. Jangan sampai mereka lebih nyaman bercerita dengan orang lain. Aktivitas ini memang melelahkan, tapi berpengaruh. Sejauh mana kita akan menjadi orang tua yang dirindukan tergantung hal-hal tersebut.

Betapa mengerikan menjadi orang tua yang tak pernah dirindukan.

Memberikan keleluasaan kepada anak untuk berkegiatan dan memutuskan memang bukan sesuatu yang mudah. Kita cenderung merasa apa yang diputuskan oleh orang-orang yang lebih tua selalu lebih benar. Benar karena merasa memiliki pengalaman yang lebih banyak. Padahal pengalaman yang banyak itu juga belum tentu selalu pengalaman yang benar dan tepat sesuai dengan zaman sekarang. Sulit sekali memang, karena keputusan yang kita buat merupakan kumpulan refleksi atas pengalaman hidup yang kita alami. Pengalama hidup berbeda tentu dialami oleh anak-anak kita.

Banyak yang bilang, tantangannya sekarang adalah kesibukan. Namun, kita punya beragam kemudahan untuk berkomunikasi. Ini bisa jadi solusi. Yang penting keinginan kuat untuk memperhatikan tumbuh kembang anak. Seserius apa kita mencoba mengawal anak-anak kita.

Sepertinya (dan pasti) saya harus banyak belajar. Karena menuliskan dan mengucapkan itu lebih mudah daripada mempraktekan. Teori dan praktek memang selalu berjarak. Tapi mengupayakan agar anak-anak kita memiliki kehidupan yang lebih baik, tanpa menegasikan cita-cita dan harapan mereka adalah sesuatu yang penting untuk diperjuangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun