Banyak orang yang mengira bahwa belajar sains itu sangat sulit, padahal jika mereka mau mencobanya pasti akan terlihat sangat mudah. Â Mengapa kita perlu belajar sains?
Karena Sains merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia yang memerlukan pengamatan dan pemahaman secara logis. Sains yang terdiri dari matematika, fisika, kimia, dan biologi adalah ilmu penting yang harus kita pelajari bahkan di sekolah kita. oleh karena itu kita di anjurkan untuk mengenal dan mempelajari semua tentang sains . Tujuan dari belajar sains yaitu :
1. Â penguasaan siswa untuk memahami sains dalam konteks yang lebih luas, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan khusus yang berorientasi pada hakikat sains adalah menguasai konsep sains yang komplekatif dan bermakna bagi siswa melalui kegiatan pembelajaran.
2. Menumbuhkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi, dan masyarakat.
3. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
4.Menambah  pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.
5. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ke bidang pengajaran lain.
6. Ikut serta dalam  menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk  dipelajari.
7. Mendapat bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan sains sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ketingkat lebih tinggi.
Tetapi sayang sekali masih banyak peserta didik yang enggan untuk memepelajari sains,  karena mereka beranggapan bahwa sains itu tidak menyenangkan.  sebagai pengajar atau orang tua mempunyai peran penting untuk mengenalkan sains kepada  anak anak didiknya sejak dini.  Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus melakukan sejumlah cara sederhana agar menumbuhkan minat belajar sains anak sejak kecil,  Caranya yaitu sebagai berikut :
1. Peran Ekstrakulikuler
Karena itu, orangtua bisa mengajak anak mereka untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dengan fokus pada eksplorasi ilmiah. Sejak jenjang TK hingga sekolah menengah, kini sudah banyak sekolah menawarkan ekskul seperti robotika, klub sains, serta koding.
Mempelajari koding dapat merangsang daya analisis, pemecahan masalah, hingga kreativitas anak.
2. Bermain game
Tak semua jenis video game buruk. Tetapi Ada banyak game yang dapat meningkatkan anak belajar sains.apabila  anak senang bermain game, arahkan dia memilih game  yang tepat untuk mendukung minatnya terhadap sains.
Salah satu game yang dinilai bisa memacu minat anak-anak sekolah dasar terhadap ilmu pengkodean ialah Minecraft. Permainan cukup populer ini memungkinkan anak membangun sesuatu menggunakan blok bangunan virtual, termasuk belajar pemrograman selama bermain.
3. Belajar dari rumah
Tak hanya di sekolah, ekskul, atau museum, ketertarikan akan sains juga perlu ditumbuhkan di rumah bersama orangtua.
Sederhananya orang tua bisa menanyakan tentang mengapa cahaya bisa memantul di air, lalu luangkan waktu bersama anak untuk mempelajarinya.
Bisa juga orang tua menjelaskan mengapa hujan bisa turun, mengapa awan bisa berwarna putih dan abu-abu, serta mengapa suara petir bisa muncul.
4. Pola pikir orangtua
Orangtua perlu mengubah pemikiran bahwa sains adalah pelajaran yang menguras otak dan membosankan, sebab pola pikir itu dapat memengaruhi minat anak terhadap sains.
Jadi, mulailah mengoleksi buku-buku berkaitan dengan sains, seperti National Geographic untuk anak-anak. Bisa juga buku lain yang mengulas tentang hewan atau cuaca. Atau pilihlah tayangan anak yang banyak menyuguhkan eksperimen sains.
Orangtua juga bisa mengenalkan anak pada insinyur, dokter, bahkan ahli biologi. Kenalkan anak tentang asyiknya profesi tersebut, apa yang bisa dia lakukan saat dewasa, hingga alat-alat apa yang bisa dia 'mainkan'.
Wierman berpendapat, intinya orangtua hanya perlu meluangkan waktu mereka lebih banyak untuk menjelaskan sesuatu dari sisi sains kepada anak.Sebenarnya masih banyak lagi cara untuk meningkatkan minat belajar sains anak .Â
Dalam meningkatkan minat belajar sains siswa perlu memperhatikan indikator literasi sains. Menurut Miller (2004:74) literasi sains dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu pemahaman tentang kewarganegaraan, dan budaya yang kesemuanya saling melengkapi sehingga menghasilkan suatu pemahaman yang holistik. Konteks belajar sains menuntut peserta didik harus dapat memahami terlebih dahulu konsep tentang suatu gejala alam kemudian memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan melalui peristiwa alam. Guru sainskiranya dapat berpikir tentang aktivitas yang dapat memunculkan literasi sains untuk setiap pokok kompetensi yang akan dicapai dan dikarenakan muatan materi sains keseluruhannya harus dapat mengitegrasikan literasi sains.Â
Dengan memiliki kemampuan literasi sains, diharapkan peserta didik dapat meningkatkat minat belajar sains dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapinya. Literasi sains diharapkan peserta didik mampu memenuhi berbagai tuntutan zaman yaitu menjadi problem solver dengan pribadi yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif, serta berkarakter.
Berdasarkan penjelasan di atas untuk meningkatkan minat belajar sains dengan kemampuan literasi sains bagi peserta didik di sekolah adalah dengan menerapkan pembelajaran sains yang mengedepankan pada pengembangan sikap, gagasan, dan keterampilan proses sains serta menekankan pada kegiatan ilmiah yang akhirnya peserta didik semangat, antusias, minat dan kagum akan belajar sains.Â
Selain cara untuk meningkatkan belajar sains adapun cara cara agar siswa bisa dengan mudah memahami sains.Â
Diantaranya yaitu :
1. Gunakan 2 mode berpikir secara bergantian
Pikirkan orang umumnya memiliki dua mode, yaitu focus thinking dan diffused thinking. Biasanya banyak seseorang menggunakan focus thinking untuk menyelesaikan sebuah permasalahan seperti saat sedang belajar dengan fokus pada pola tertentu untuk menghapus hal-hal lain yang tidak berkaitan. Sedangkan dalam mode yang kedua, yang dilihat adalah gambaran besarnya.
Bisa jadi, hal  yang sepertinya tidak berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan justru membantu. Dari sinilah otak berusaha mencari hubungan antara hal-hal yang acak sehingga dapat memunculkan solusi kreatif. Pikirkan ini biasanya justru terjadi pada saat sedang beristirahat dari belajar. Jadi, jangan melakukan cara belajar non stop, berikan jeda dengan beristirahat dan tidur yang cukup agar otak kamu tetap segar.
2. Ringkas materi pelajaran menjadi konsep kecil
Salah satu cara efektif untuk mengingat sesuatu yaitu dengan memilah ke dalam kelompok-kelompok kecil. Kamu bisa membagi sebuah konsep yang rumit ke dalam konsep-konsep yang sederhana. Ingat konsep-konsep sederhana tersebut dan hubungan satu sama lainnya dalam membentuk konsep yang lebih besar. Pada saat kamu berusaha untuk memahami atau menghafalkan konsep tersebut, lakukan tanpa melihat buku terlebih dahulu. Kamu boleh melihat catatan jika kamu sudah benar-benar lupa. Lakukan hal ini secara berulang-ulang setiap kali ingin mempelajari konsep yang baru untuk memastikannya sudah tersimpan dalam memorimu.
3. Gunakan teknik hafalanÂ
Menghafalkan rumus - rumusa , urutan atau angka konstanta bisa jadi sangat membosankan. Kamu bisa menggunakan cara-cara yang seru agar hal-hal tersebut lebih mudah untuk dihafalkan. Contohnya seperti menggunakan pemisalan atau konsep materi kepada apa yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kamu bisa juga cerita, lagu atau menyingkat hirup depan dari kata-kata yang ingin dihafalkan. Misalnya, seperti pada unsur-unsur golongan satu pada tabel periodik kimia yang bisa kamu buat jadi sebuah cerita.
4. Latihan soal
Latihan soal merupakan sebuah cara untuk mengetahui apakah kamu sudah menguasai sebuah materi atau belum. Latihan soal perlu disertai dengan evaluasi supaya kamu tahu dibagian mana kamu belum memahami materi. Tetapi, hati-hati jika kamu menggunakan latihan soal yang disertai kunci jawaban, jangan melihatnya lebih dulu sebelum kamu coba menyelesaikan soal tersebut. Kamu juga harus paham, mengapa jawabannya seperti itu saat melihat hasil pembahasannya.
5. Belajar selagi fikiran fresh
Kalau kamu ingin mempelajari konsep yang baru atau mengerjakan tugas yang sulit, ada baiknya kamu mengerjakan di pagi hari saat energi mentalmu masih banyak. Jika nanti mentalmu sudah lelah dan soalnya cukup sulit, kamu tentu akan membutuhkan istirahat dan malah beralih bermain game.
Itulah beberapa tips untuk belajar  sains Jangan lupa untuk menjaga konsistensi dalam belajar Sains
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H