Sungai Citarum, tentu sudah tidak asing tederngar di telinga bukan? Sungai terbesar dan terpanjang di tatar Pasundan, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sungai ini mengalir hingga ke beberapa daerah sampai ke Karawang. Namun, tahu kah anda dari mana sungai Citarum berasal?Â
Siapa sangka ternyata titik nol dari sungai ini berada di wilayah kecamatan Kertasari, Â Kabupaten Bandung.Julukan sungai terkotor yang dinobatkan oleh Masyarakat untuk sungai Citarum itu nampaknya tidak sesuai dengan realita yang terjadi di situ cisanti sebagai titik nol sungai tersebut.
Situ cisanti banyak dikenal oleh masyarakat justru karena keindahan dan keasrian nuansa alam nya yang masih sangat terasa.
Bukan hanya itu, air sungai Citarum yang terkesan kotor pun sama sekali tidak terlihat di situ cisanti.
Aktivitas memancing dan berenang di area sungai kini sudah dilarang, namun pengunjung tetap dapat menikmatinya dengan cara berkeliling menggunakan perahu yang sudah disediakan oleh pihak pengelola. di sekitar area sungai juga ada banyak dermaga yang disana terdapat banyak spot foto yang menarik dan instagramable.
Cukup dengan merogoh kocek 15.000 rupiah saja anda sudah dapat menikmati banyak fasilitas seperti lahan parkir yang luas, banyak warung dan saung untuk istirahat, ada toilet dan mushola serta dapat berlibur dengan suguhan pemandangan yang asri dan nyaman. Â Cocok sekali bukan untuk tempat healing?
Anda juga tidak perlu khawatir, untuk rute perjalanan dari pusat kota Bandung Hanya memakan waktu kurang lebih 2,5 jam perjalanan melewati kawasan buah batu sampai ke jalan laswi ciparay. Dengan akses jalan yang sudah lebih baik dari sebelum nya tentu sangat memudahkan wisatawan untuk berkunjung dengan merasakan kenyamanan di perjalanan.
Berhati-hati selalu ketika berkunjung saat musim hujan, karena jalanan yang sedikit menanjak dan berkelok cenderung lebih licin ketika hujan, pastikan juga selalu membawa jas hujan dan cek keadaan kendaraan ya!
Jadi, tunggu apalagi ayo segera berkunjung ke situ cisanti. Karena dengan anda berkunjung itu berarti anda turut membantu memakmurkan Desa Wisata yang dikelola oleh masyarakat Kertasari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H