Mohon tunggu...
anggerprayekti
anggerprayekti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030007 UIN Sunan Kalijaga

ENTJ-A | artistik | book | film | fotografi | desain | musik | menulis apa yang aku suka dan apa yang ingin aku bagikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tradisi Riyoyo Setelah Salat Id di Dusun Lembangan Kabupaten Temanggung

10 April 2024   10:55 Diperbarui: 15 Mei 2024   15:11 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yang saya suka saat kami makan bersama adalah kami saling berbagi dan nggak ada batasan saat kami mau makan apa. Semuanya insyaallah ada, mau ayam, ikan, empis-empis, sop, oseng tahu tempe, rica-rica, sate, semur, semuanyaaa ada. Ini nikmat yang mungkin nggak bisa dirasakan setiap saat. Apalagi, ibu RT juga sering bagiin es krim secara gratis buat semuanya dan nyediain camilan lain," Novi menambahkan.

Tahun-tahun kemarin katanya, ada beberapa kelompok orang yang memilih berada dalam kelompok kecil tepat di depan rumah mereka untuk melakukan Riyoyo dan tidak bergabung dekat kelompok RT. Novi mengatakan bahwa sekelompok orang itu malas beramai-ramai. "Biasanya kalau diajak bakal bilang di sini aja, nggak mau gabung sama yang se-RT karena jauh dan desak-desakan. Males ramai-ramai katanya dan malu juga karena udah biasa nggak gabung. Bahkan kalau ditawari sama RT 3 nggak mau padahal lebih deket. alhamdulillah tahun ini beda, udah jadi satu dan semakin kompak."

Karena merupakan tradisi turun temurun, masyarakat berharap Riyoyo akan terus berlanjut ke generasi-generasi berikutnya. "Yah walau sekarang zamannya udah beda. Anak-anak udah sering males keluar rumah atau keluar cuma karena mau jajan, harapannya untuk ke depannya mereka tetep bisa melestarikan kebudayaan yang ada, utamanya tradisi Riyoyo ini. Karena kalau bukan mereka siapa lagi? Takutnya kalau nggak dilanjut, nanti di sini orangnya jadi individualism dan nggak punya tenggang rasa sama tetangga. Bagusnya emang terus dilestarikan dan dijadiin tradisi selama Idul Fitri. Bahkan kalau bisa, kegiatan-kegiatan kayak gini selalu diadain sama pemuda-pemudi buat menjalin silahturahmi dan kekerabatan. Acara-acara yang dilakuin secara rutin begini itu istimewa, setiap momennya beda dan nggak bisa diulang. Untungnya yah, di dusun kami banyak yang mendukung pelestarian-pelestarian warisan budaya kayak gini, bahkan sampai punya grup kesenian besar. Dari tua sampai yang muda berperan aktif dan saling bahu-membahu," harapan Novi yang dilanjut dengan menyatakan bahwa di Dusun Lembangan, kebudayaan selalu dijaga dan dilestarikan, termasuk tradisi Riyoyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun