Tanggal Pelaksanaan: 5 Agustus 2024
Lokasi Pelaksanaan: Desa Srigading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia
Penulis: Angger Bagas Deswara
Pada tanggal 5 Agustus 2024, tim mahasiswa dari Universitas Negeri Malang yang terdiri dari Rifaldy Adinandra Ferdiansyah, Farandy Imantaka, Lisa Aprilia Wibowo, Devita Aliya Octavia, Angger Bagas Deswara, Muhammad Dimas Habbi, dan Puput Tri Ayuninda melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Srigading, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Program ini berfokus pada peningkatan produktivitas petani kopi melalui implementasi teknologi huller, sebuah mesin yang digunakan untuk mengupas kulit luar biji kopi dengan lebih efisien.
Sebelum teknologi huller diperkenalkan, petani kopi di Desa Srigading masih menggunakan metode manual yang memakan waktu dan kurang efisien. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para petani dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Dengan memahami kebutuhan tersebut, tim mahasiswa Universitas Negeri Malang hadir untuk memberikan pelatihan yang bertujuan membantu petani memanfaatkan teknologi ini, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi mereka.
Dipimpin oleh Lisa Aprilia Wibowo, tim mahasiswa bekerja sama dengan "Kelompok Tani Bina Usaha I" yang menjadi mitra utama dalam program ini. Melalui lokakarya dan sesi pelatihan langsung, para anggota kelompok tani diberi pemahaman dan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin huller. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memberikan wawasan mengenai pentingnya inovasi dalam pertanian guna meningkatkan daya saing produk kopi di pasar nasional dan internasional.
Untuk mendukung pemasaran produk-produk unggulan dari Desa Srigading, tim mahasiswa juga mengembangkan sebuah landing page yang berisi informasi lengkap tentang desa serta produk-produk yang dihasilkan oleh "Kelompok Tani Bina Usaha I." Brand dari kelompok tani ini, "Petanding," dikenal dengan produk kopi sebagai komoditas utama dalam bentuk bean/biji dan bubuk. Selain menerima pesanan kopi dalam bentuk biji atau bubuk, yang notabene merupakan produk setengah jadi atau jadi, petani juga terkadang menerima pesanan kopi yang baru dipanen atau yang masih berupa bahan mentah, menambah variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Dampak dari program ini telah dirasakan langsung oleh para petani. Peningkatan produktivitas yang signifikan dan efisiensi dalam proses pengolahan kopi tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga meningkatkan kualitas biji kopi yang dihasilkan, menjadikannya lebih kompetitif di pasar. Dengan keberhasilan ini, para petani di Desa Srigading merasa lebih optimis dalam mengembangkan usaha tani mereka di masa depan.
Keberhasilan inisiatif ini menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memberdayakan masyarakat melalui transfer teknologi dan pengetahuan. Tim mahasiswa berharap bahwa program ini dapat menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di daerah lain, sehingga lebih banyak petani di Indonesia yang dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Kutipan:
- "Pengenalan teknologi huller telah mengubah cara kerja kami. Ini membuat pekerjaan kami lebih mudah dan efisien,"* ujar salah satu anggota "Kelompok Tani Bina Usaha I."
- "Kami bangga dapat berkontribusi pada masyarakat dengan membawa solusi praktis untuk masalah nyata,"* ungkap Lisa Aprilia Wibowo, ketua tim.
Program ini disambut baik oleh masyarakat Desa Srigading, dan ada rencana untuk memperluas penggunaan teknologi huller ke desa-desa tetangga. Tim mahasiswa Universitas Negeri Malang berkomitmen untuk terus mendukung dan memastikan keberlanjutan inisiatif ini, sehingga dampaknya dapat dirasakan lebih luas.