Mohon tunggu...
Angger Christina
Angger Christina Mohon Tunggu... Pengusaha -

Ordinary Woman with Extra Ordinary Life

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

2014, Berbagi Hidup

2 Januari 2014   17:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13886596111519996007

Tidak terasa sudah hampir setengah tahun ini saya berdiam. Menyimpan semua ide yang sebenarnya juga sudah mulai penuh di otak. Dan di awal tahun 2014 ini saya ingin mencoba lagi menuangkan hal-hal yang selama ini hanya saya ijinkan menari-nari di dalam kepala dan hati saya. Kalau tahun lalu saya diijinkan Tuhan untuk menikmati malam pergantian tahun dengan situasi yang serba sulit karena harus menjaga dan merawat mami saya yang sakit di Rumah Sakit, maka tahun ini saya menikmatinya dengan cara yang menyenangkan. Ini pertama kalinya saya menyambut datangnya tahun baru di kota saya sendiri, di Gereja saya. Tidak sedang dalam situasi tugas di luar kota ataupun dalam suasana tour ke luar negeri. Bersyukur? Pastinya saya sangat bersyukur karena saya bisa merasakan 'bahagia' dengan cara yang berbeda. Jauh dari segala hingar bingar dan pesta pora namun lebih pada memaknai akan apa arti rasa dan karsa bagi kehidupan ini. Dimulai dari sebuah evaluasi terhadap diri sendiri, saya diperhadapkan pada sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab. "Sepanjang tahun 2013 ini, manakah yang lebih banyak kita lakukan? Mengeluh atau bersyukur?" Sebuah pertanyaan yang apabila direnungkan, sangat sulit dijawab. Ya, saya banyak bersyukur, tapi ada masanya juga saya banyak mengeluh dan bersungut-sungut. Bukan, bukan berarti saya tidak mempercayai Tuhan mampu mengatasi semua masalah dan pergumulan hidup saya. Tetapi ternyata untuk mempraktekan 'Bersyukur dan Bersukacita dalam segala hal' itu bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan dan keteguhan hati untuk senantiasa menghidupinya. Kemudian saya masuk kedalam sebuah perenungan tentang apa yang akan saya raih di tahun 2014. Dan saya mendapatkan sebuah pencerahan melalui Mazmur 90:12 "Ajarlah kami menghitung hari² kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." Ada sebuah kerendahan hati untuk saya meminta supaya Tuhan mengajar saya menghitung hari² yang akan saya lalui di tahun 2014 sehingga saya bisa memiliki hati yang bijaksana. Bagi saya pribadi hal ini bermakna sangat dalam. Dan pada akhirnya membawa saya pada pertanyaan-pertanyaan lain tentang kehidupan saya. Ya, pada akhirnya saya sadar bahwa hidup saya bukan milik saya sendiri. Saya hidup juga bukan untuk saya sendiri, hidup saya adalah untuk semua orang, dan saya memang harus membagi hidup saya untuk banyak orang. Pagi dini hari itu, sepulang dari ibadah tutup tahun di Gereja, saya pulang dan memejamkan mata saya dengan damai. Dengan sebuah senyuman dan doa bahwa saya rindu membagi hidup saya untuk orang lain. [caption id="attachment_313141" align="alignnone" width="512" caption="Books for 3C (Koleksi Pribadi)"][/caption] 1 Januari 2014. Saya mengawalinya dengan menempuh perjalanan ke Jogja bersama dua orang teman saya untuk berbelanja buku-buku yang akan kami berikan kepada komunitas anak-anak penderita kanker di kota Solo. Tidak seberapa memang, tapi ini adalah wujud kasih kami (Alumni Persekutuan Mahasiswa Kristen FISIP UNS) kepada adik-adik 3C. Saya bersyukur mempunyai teman-teman dan sahabat yang luar biasa. Yang juga memiliki tujuan hidup yang sama untuk berbagi. Dan saya berdoa kiranya mimpi sahabat saya untuk membuat Taman Baca untuk anak-anak juga akan segera terwujud, sehingga kami juga akan lebih membuat hidup kami menjadi hidup dengan berbagi bersama banyak orang. Karena kami sadar bahwa 'Bahagia' itu bukanlah bagaimana keadaan kita, melainkan bagaimana sikap dan respon hati kita yang benar akan segala perkara. Tidak ada lagi sungut-sungut dan mengeluh, hanya senyuman indah yang hadir dengan melihat senyuman bahagia orang lain. Selamat Tahun Baru 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun