Mohon tunggu...
Anggel Andesta
Anggel Andesta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semua saya seorang mahasiswa ilmu komunikasi dan saya akan menulis apa yang saya suka dan mungkin sedang viral nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Penipuan Akun Auction di Instagram: Menguak Modus Operandi dan Dampaknya pada Korban

13 November 2024   16:52 Diperbarui: 14 November 2024   10:33 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belanja online kini semakin digemari masyarakat Indonesia, terutama melalui platform media sosial seperti Instagram. Fenomena akun lelang (auction) menjadi salah satu cara untuk mendapatkan barang branded dengan harga murah. Namun, hal ini juga dimanfaatkan oleh penipu yang membuat akun palsu dan menipu pengguna. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kasus penipuan online melalui media sosial, termasuk Instagram, mengalami peningkatan tajam. Hingga pertengahan 2023, laporan penipuan yang diterima melalui portal Kominfo AduanNomor.id pada bulan agustus s.d. November mencapai 958 kasus yang terlapor.

Bagaimana Modus Penipuan Terjadi?

Penipuan akun auction di Instagram dilakukan melalui akun-akun palsu yang dibuat dengan tampilan profesional dan meyakinkan. Nama akun sering menggunakan istilah seperti "Luxury Auction," "Branded Deals," atau "Fashion Bid," yang memberikan kesan bahwa akun tersebut menawarkan barang berkualitas tinggi. Penipu menggunakan foto produk yang diambil dari toko online atau akun reseller resmi, menampilkan barang-barang branded seperti sepatu, tas, dan aksesoris dengan harga yang terlihat sangat murah. Tidak hanya itu penipu juga biasanya mensertakan testimoni dari influenser atau artis terkenal untuk meyakinkan korbannya.

Modus utamanya adalah menggelar lelang dengan harga pembukaan yang sangat rendah, mulai dari Rp10.000 atau Rp50.000 hingga Rp1.000.000. Hal ini memicu banyak pengguna untuk berpartisipasi, tergiur dengan harga murah yang jauh di bawah pasaran. Saat lelang berlangsung, penipu akan menghubungi peserta melalui pesan langsung (DM) dan meminta mereka untuk mengirimkan uang sebagai "deposit" atau "jaminan" agar bisa melanjutkan lelang.

Setelah korban mentransfer uang, penipu tidak langsung memblokir akun mereka, tetapi masih akan menipu korban dengan modus modus yang lainnya seperti tambahan biaya pengiriman dan lain-lain. Jika kita tidak mau penipu akan mengancam membatalkan transaksi dan tidak mengembalikan uang jaminan tersebut. Jika semua langka sudah berhasil mereka akan menghapus semua postingan, atau bahkan mengganti nama akun untuk menghindari pelacakan.

contoh tampilan akun
contoh tampilan akun

contoh postingan lelang
contoh postingan lelang
contoh postingan lelang
contoh postingan lelang

Rendi (nama palsu) Korban Penipuan Lelang Instagram

Rendi (22), seorang mahasiswa yang aktif berbelanja online, adalah salah satu korban yang tertipu oleh akun lelang palsu di Instagram. Rendi menemukan akun bernama @devilauction.id, yang memiliki lebih dari 20.000 followers. Akun ini sering mengunggah foto produk branded seperti tas Gucci, sepatu Nike, dan jam tangan Rolex, disertai dengan testimoni dari pembeli yang mengaku puas.

Rendi tertarik mengikuti lelang sebuah Vape bermerek HexOhm V3 dengan harga pembukaan Rp100.000. Ia memenangkan lelang dengan harga akhir Rp695.500, jauh lebih murah dari harga aslinya. Namun, sebelum barang dikirim, admin akun meminta Rendi untuk melunasi transaksi sebesar Rp695.500 . Tanpa curiga, Rendi langsung mentransfer uang tersebut ke rekening yang diberikan. Namun, setelah mengirimkan bukti transfer, Rendi mendapat balasan yang menyakinkan dan hingga akhirnya admin akun tersebut meminta uang tambahan seperti pajak dan lain-lain. Akibat hal tersebut Rendi curiga hingga akhirnya akun penipu tersebut langsung memblokir Rendi, dan semua upaya untuk menghubungi admin sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun