Mohon tunggu...
Anggela Krisna
Anggela Krisna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teori Belajar Batch 46

IGA Ayu Anggela Heni Krisnayanti, (01669200066), Batch 46, Teknologi Pendidikan, UPH

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Experimental Learning Tingkat Mahasiswa

10 Desember 2021   15:10 Diperbarui: 10 Desember 2021   15:13 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengetahuan yang diterima oleh siswa tidak hanya datang dari sumber-sumber yang mereka cari di buku, jurnal, video pembelajaran, bahan bacaan saja namun pengetahuan juga bisa didapatkan dari pengalaman yang telah dialami secara langsung oleh siswa. 

Dari pengetahuan pengalaman yang didapatkan siswa dapat belajar lebih baik karena mereka secara langsung merasakan pengetahuan yang dialami dari pengalaman social dan pengalaman pribadi siswa. 

Salah satu tokoh yang menggaungkan model pembelajaran eksperimental learning adalah David Kolb, beliau lahir di Amerika tahun 1939. David kolb menjelaskan bahwa pembelajaran terbaik adalah mereka yang dapat mengambil pengetahuan dari pengalaman yang telah siswa alami sebelumnya, beliau membagi menjadi 4 tahap model "Experimental Learning".

A.Pertama Concrete Experience atau tahap perasa dimana siswa merasakan atau mengalami sendiri proses pengetahuan yang didapatkan dari proses social. Pada tahap pertama ini siswa belum mengetahui tindak lanjut pengetahuan yang dia dapatkan selanjutkan akan dibawa seperti apa dan hanya mengamati situasi .

B.Kedua Reflection Observation atau proses pengetahuan lanjutan yang dialami pada tahap pertama selanjutkan akan diproses oleh siswa dengan sudut pandang yang berbeda dan di refleksikan ke kehidupan untuk mendapatkan suatu makna.

C.Ketiga Abstract Conceptualization pada tahap ketiga ini siswa tidak hanya belajar dari pengalaman yang telah di dapatkan namun juga sudah dapat menkonsepkan secara sistematis pengalaman yang sudah dialaminya dengan pemahaman intelektual dari situasi yang dihadapi.

D.Keempat Active Experimentation tahapan terakhir dimana siswa secara aktif dapat mengaitkan berbagai pengalaman dengan melakukan Tindakan, siswa disini sudah berani mengambil berbagai Tindakan dan resiko yang akan mereka hadapi ke dalam kehidupan nyata.

Kelebihan dan kekurangan yang dialami oleh siswa ketika mereka menggunakan metode Experimental Learning sebagai berikut:

Kelebihan:

1.Meningkatkan kreativitas siswa dan pengambilan keputusan dalam kelompok

2.Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi suatu peristiwa

3.Meningkatkan rasa persaudaraan anatara sesama teman ataupun kelompok

4.Meningkatkan rasa tanggung jawab

5.Meningkatkan kepercayaan diri dalam menciptakan komunikasi antar kelompok, menghadapi situasi yang kurang baik

6.Meningkatkan rasa peka terhadap berbagai keadaan situasi dan kondidisi

Kelemahan yang dimiliki metode ini:

Kelemahan yang dimiliki metode ini:

1.Cakupan pengetahuan yang bisa dibilang teralu luas dan kurang spesifik

2.Untuk siswa yang introvert dan kurang memiliki rasa percaya diri akan merasa kurang pas menggunakan metode ini

3.Untuk menggunakan metode ini diperlukan waktu yang cukup Panjang karena pengetahuan yang diambil tidak hanya diambil dari sumber belajar pada umumnya

Fokus aplikasi yang akan saya ambil dari model atau gaya belajar yang dikemukakan oleh David Kolb dalam teorinya adalah Diverger, merupakan model belajar yang mencampurkan (feeling and watching) perasa dan penglihatan. 

Gaya belajar ini mengunggulkan pengetahuan yang diambil dari pengalaman yang dialami oleh siswa dari sudut pandang yang berbeda dan dihubungkan dengan berbagai tugas yang mereka kerjakan. 

Siswa yang memiliki gaya belajar Diverger cenderung menyukai berbagai kesustraan, ilmu social, bahasa dengan berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat sebenanya seperti apa untuk kemudian diolah sedemikian rupa dan menghasilkan karya-karya yang indah.

Gaya belajar ini sangat banyak saya temuin pada mahasiswa yang saya ajar, karena memang mereka masuk dalam prodi bahasa, ketika saya memberikan suatu tugas yang berhubungan dengan masyarakat langsung yang mereka amati, hasil laporan yang diberikan benar-benar mereka kerjakan dengan baik dan hasilnya juga sangat baik, bagaimana mereka peka terhadap budaya masyarakat, sejarah yang ada, dan mewawancarai langsung masyarakat dan perangkat adat, dan hasilnya mereka rangkai dengan baik dalam laporan. 

Namun saya juga menemuin beberapa mahasiswa yang memiliki gaya belajar Accomodator dimana anak memiliki kecendrungan mengkobinasikan (feeling and doing) atau menggunakan perasaan dan Tindakan dalam setiap pembelajaran, untuk menyiasatinya saya menggunakan metode kombinasi atau merencanakan beberapa tugas dengan pengambilan data yang berbeda disesuaikan dengan gaya belajar siswa sehingga tidak ada yang merasa dianak tirikan, dan anak juga akan mendapatkan nilai yang maksimal walaupun gaya belajar yang dimiliki berbeda-beda.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun