Melaksanakan Tugas sebagai Koordinator Kecamatan KKM Mahasiswa di Kecamatan Poncokusumo

Menjadi koordinator kegiatan pengabdian masyarakat mewakili UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi pengalaman yang luar biasa serta tak terduga sebelumnya. Bagaimanapun saya tidak memiliki pengalaman yang lebih baik daripada teman dosen yang lain dalam mengelola kegiatan pengabdian masyarakat. Namun demikian ketika sudah diberi amanah menjadi koordinator maka yang harus saya lakukan ketika dipercaya hal itu adalah melaksanakan job desk yang telah disusun sebelumnya. Pada hari Jumat 8 Desember 2023 Saya memutuskan untuk mengawali kegiatan sebagai koordinator kecamatan KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang. Saya datang dengan mengendarai sepeda motor menuju kantor kecamatan Poncokusumo yang letaknya cukup strategis dan dapat diketahui dengan mudah karena berada di pinggir jalan raya kabupaten Malang.

Sesampai di kantor kecamatan Poncokusumo Saya menuju ruang resepsionis untuk bertemu dengan pak camat ataupun pihak yang mewakilinya dengan tujuan untuk mengkoordinasikan serta mengeksplorasi lebih lanjut program kecamatan yang akan disinergikan dengan program KKM para mahasiswa di desa yang telah ditunjuk sebagai lokasi pengabdian masyarakatnya. Saat itu saya diterima oleh sekretaris kecamatan yang bernama Pak Ahmad dan segera setelah itu diadakan koordinasi dengan saya untuk menentukan skala prioritas program yang akan dilaksanakan selama KKM berlangsung.

Ada dua program kegiatan yang mendesak untuk diselesaikan dalam kegiatan KKM kali ini yakni terkait dengan program stunting dan masalah pernikahan dini yang banyak terjadi di kalangan remaja di kecamatan tersebut. Persoalan stunting terkait dengan penyediaan makanan-makanan berkualitas dan bergizi untuk tumbuh kembang anak. Sedangkan masalah pernikahan dini merupakan masalah sosial yang terjadi di kalangan remaja dikarenakan mereka memutuskan untuk menikah di usia yang belum matang secara sosial ekonomi maupun fisiologis. Apalagi masa depan mereka sangat panjang. Masalah ini dianggap sangat serius karena kecamatan poncokusumo dinilai sebagai kecamatan di Jawa Timur dengan angka pernikahan dini yang cukup tinggi.Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan-kegiatan yang bisa mengedukasi tentang bahayanya pernikahan di usia dini. Dua hal itu yang menjadi konsen utama dari pihak kecamatan Poncokusumo agar mahasiswa bisa menyusun dan menyesuaikan kegiatan KKM selama mahasiswa berada di lokasi. 

Ada hal lain juga yang menjadi pertimbangan untuk segera diselesaikan mengenai pengenalan kuliner-kuliner khas yang ada di kecamatan poncokusumo. Diharapkan dengan adanya mahasiswa mampu memviralkan kuliner khas Poncokusumo sementara di sisi lain juga bisa mengedukasi kepada masyarakat luas tentang persoalan stunting maupun pernikahan usia dini. Harapannya akan masyarakat memiliki kesadaran untuk bisa memberikan makan makanan yang bergizi dan berkualitas kepada anak-anak mereka serta bisa mencegah adanya pernikahan dini yang membuat masa depan remaja Poncokusumo menjadi terhambat karena belum matangnya menjalani pernikahan dalam usia yang masih belum cukup.

Pihak sekretaris kecamatan Poncokusumo juga menyarankan agar mahasiswa berhati-hati di dalam masa kampanye ini. Setiap kali kegiatan pengabdian dilangsungkan, tidak boleh ada unsur politis atau unsur kampanye. Ini penting agar tidak terjadi salah paham di antara masyarakat. Isu lain yang perlu juga diab sebenarnya mengenai menghidupkan gairah UMKM di kecamatan poncokusumo. Hal ini perlu dilakukan agar potensi ekonomi yang dilahirkan dari UMKM bisa menggeliat serta membuat dampak positif terhadap perekonomian masyarakat poncokusumo. 

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini mahasiswa ditekankan untuk melaksanakan kegiatan wajib berupa menghidupkan suasana keagamaan di lingkungan pengabdian sekaligus berperan serta dalam berbagai macam proses kegiatan yang ada di desa itu. Kegiatan keagamaan yang selalu intensif dilakukan merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang seringkali dilakukan oleh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan rekaman ini untuk menumbuhkan suasana religius maupun islami di lokasi pengabdian sehingga syiar agama Islam selalu ada dan bisa menghalangi semua orang untuk melaksanakan ibadah dengan baik. Berbagai kegiatan keagamaan yang bisa dilakukan misalnya rutin berjamaah salat lima waktu, memperingati hari besar Islam tahlil maupun kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini merupakan salah satu bentuk dalam menumbuhkan sikap toleransi yang diiringi dengan peneguhan aqidah oleh setiap warga desa gubuk klakah maupun mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Untuk di desa Ngadas apakah satu desa yang unik dengan berbagai macam pemeluk agama. Oleh karena itu pada masa yang melakukan kegiatan pengabdian di desa ngadas harus bisa menyesuaikan dengan adat istiadat maupun norma yang berlaku di desa tersebut terutama yang berkaitan dengan sikap-sikap toleransi antar umat beragamaK egiatan penyerahan mahasiswa dilakukan di kantor kecamatan dengan mengirimkan 5 orang perwakilan dari masing-masing kelompok. 

Pada dasarnya pihak kecamatan memberikan keleluasaan bagi para mahasiswa terkait tanggal, konsumsi dan sebagainya untuk melaksanakan kegiatan penyerahan mahasiswa KKN di lokasi kejadian dengan cara menyesuaikan jadwal antar institusi. 

Mengenai teknis akan dibicarakan lebih lanjut antara pihak UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan pihak kecamatan poncokusumo. Pada akhirnya, egiatan pengabdian masyarakat yang lebih identik dengan sebutan KKM merupakan kegiatan yang selalu memberikan dampak positif bagi pembangunan masyarakat desa maupun tempat yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan tersebut. Dengan kegiatan ini, mahasiswa belajar memahami masyarakat serta memberikan kontribusi dalam pengembangan program pemberdayaan untuk peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi hingga kesehatan masyarakat yang menjadi o

bjek KKM.