Majalah digital juga dapat dibuat lebih interaktif, seperti dengan memasukkan kuis, permainan, atau aktivitas lain yang terkait dengan cerita. Ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dengan materi bacaan dan membantu mereka memahami isinya dengan lebih baik. Interaktivitas juga dapat membantu mempertahankan minat dan keinginan siswa untuk membaca.
Penyesuaian Konten
Majalah digital dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas membaca siswa. Misalnya, cerita dapat disajikan dalam berbagai tingkat kesulitan bacaan, sehingga siswa dapat memilih tingkat kesulitan yang paling sesuai dengan kemampuan mereka. Jika bahan bacaan terlalu sulit atau terlalu mudah bagi mereka, ini dapat membantu mereka menghindari frustrasi. Selain itu, hal-hal seperti arahan guru, kegiatan pembelajaran yang menarik, dan lingkungan yang mendukung membaca juga harus diperhatikan. Untuk memastikan bahwa alat digital ini benar-benar membantu siswa MI Sirojul Kediri dalam memahami bacaan, evaluasi berkala harus dilakukan.
Tetapi, "Majalah Kami Indonesia" memiliki tantangan dalam penyebaran medianya, karena "Majalah Kami Indonesia" mengharuskan penggunanya untuk menggunakan media digital. Sehingga, "Majalah Kami Indonesia" memiliki keterbatasan akses untuk wilayah-wilayah yang kurang mendukung penggunaan media digital seperti daerah-daerah yang memiliki keterbatasan sinyal dan daerah-daerah yang masih belum tersentuh internet. Sebagaimana hasil survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa terdapat 57 juta jiwa masih belum tersentuh internet di Indonesia pada tahun 2024. Untuk itu, "Majalah Kami Indonesia" masih belum bisa menjangkau daerah yang memiliki keterbatasan internet.
Dalam dunia pendidikan, membaca memiliki peran yang sangat penting dalam memperluas pengetahuan dan meningkatkan pemahaman. Khususnya di tingkat sekolah dasar, kegiatan membaca menjadi fokus utama dalam pengembangan kemampuan siswa. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa minat membaca di masyarakat Indonesia masih rendah, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti dominasi teknologi, kurangnya dukungan lingkungan, dan keterbatasan fasilitas. Dalam menghadapi tantangan ini, pengembangan media pembelajaran seperti "Majalah Kami Indonesia" muncul sebagai solusi yang terbaik sebagai upaya peningkatan minat baca siswa dan kemampuan memahami bacaan. Dengan tampilan menarik dan berbagai fitur multimedia, "Majalah Kami Indonesia" dapat meningkatkan minat serta kemampuan siswa dalam membaca. Namun demikian, kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan akses terutama di daerah-daerah yang belum tersentuh oleh internet. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan bahwa "Majalah Kami Indonesia" dapat diakses oleh semua siswa, tanpa terkecuali. Hal ini penting untuk menjamin bahwa potensi media pembelajaran ini dapat memberikan manfaat maksimal dalam meningkatkan literasi di kalangan siswa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H