SIAPA BILANG Iblis menyeramkan?
Di mana-mana ada Iblis. Hapir setiap saat kulihat Iblis. Dan tak pernah kulihat Iblis bertanduk dan berbentuk monster, dinosaurus, bertanduk, bertaring, juga yang berkepala sepuluh dan berkaki seratus.
Apa yang sering diceritakan oleh orangtuaku, guru-guruku, kakek-nenekku bahwa Iblis menyeramkan sepertinya Cuma ilusi untuk menakut-nakutiku. Juga cerita-cerita penetua adat dan para pengkhutbah agama bahwa Iblis pembunuh keji nomor wahid, ternyata sangat jauh berbeda. Bahkan kisah-kisah yang menggambarkan Iblis serupa binatang-binatang buas, ternyata Cuma dongeng pengantar tidur.
Di mataku, Iblis sangat romantis dan pecinta ulung. Luar biasa sensasinya.
Dengan mata kepalaku sendiri, teramat sering kusaksikan Iblis dengan wujud sempurna, teramat sempurna : mulus, menggiurkan, indah, menggoda, lembut dan merangsang. Tubuh dan wajahnya sangat menarik dan mempesona. Sungguh memabukkan. Tutur bahsanya teratur dan terpelajar. Sikapnya sopan santun dan penyabar. Selalu tersenyum dan tertawa. Matanya senantiasa berbinar-binar jingga kemerahan. Dan satu hal, tak ada kamus putus asa padanya.
O, sungguh, dimana-mana ada Iblis. Hampir setiap saat kulihat Iblis dengan sikap yang dahsyat bergelora. Dan godaannya luar biasa. Sehingga banyak yang terbuai dalam rengkuhannya.
Siapa bilang Iblis menyeramkan?
Buktinya, sekali Iblis menggoda, siapakah yang mampu menolaknya?
(karya MAROELI SIMBOLON dalam buku SEPASANG LUKA CINTA halaman 100 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H