Beberapa waktu lalu, sambil menunggu waktu berbuka puasa, penulis melakukan pencarian nama-nama atlet muslim yang pernah atau masih aktif berkompetisi di berbagai cabang olahraga. Hasilnya sebenarnya cukup mengejutkan karena di antara nama-nama tersebut terdapat banyak atlet top yang sebelumnya tidak penulis ketahui memeluk agama islam. Lebih mengagetkan lagi adalah fakta bahwa atlet-atlet ini juga telah meraih prestasi tertinggi di bidang olahraganya masing-masing. Kita tidak sedang membicarakan nama-nama seperti Muhammad Ali, Mike Tyson, Kareem Abdul Jabaar, Mesut Ozil, atau Zinedine Zidane, karena penulis yakin mereka sudah cukup dikenal di negeri ini. Selain karena mereka secara terbuka mengakui memeluk agama islam, juga karena cabang olahraganya sangat populer di seluruh dunia (Sepakbola, Basket, Tinju). Begitu juga dengan atlit-atlit nasional seperti Taufik Hidayat atau Rio Haryanto yang sudah tentu hampir semua orang Indonesia mengenalnya. Untuk tulisan ini kita akan mencoba mengenal beberapa atlit beragama islam yang mungkin namanya masih asing di Indonesia. Beberapa di antara mereka mungkin kurang dikenal karena olahraganya jarang dimainkan di negeri ini. Lainnya mungkin cukup dikenal namun tidak terlalu banyak diketahui keyakinan pribadi yang dipeluknya.
Aqib Talib (American Football)
Pemain yang berposisi sebagai cornerback ini baru saja menjuarai Super Bowl bersama Denver Broncos yang notabene adalah lambang supremasi tertinggi di olahraga American Football. Meskipun sering dikritik karena gaya bermainnya yang cenderung kasar, tidak ada yang membantah bahwa Aqib Talib adalah salah seorang pemain bertahan terbaik di NFL (National Football League). Dilahirkan oleh seorang ibu yang beragama islam, namanya pun diambil dari Bahasa arab yang kurang lebih berarti “Murid Terakhir”. Hingga saat inipun dikabarkan ia masih memanggil ibundanya dengan panggilan “umi”.
-
Sonny Bill Williams (Rugby)
Penulis cukup terkejut ketika mengetahui bahwa pemain rugby asal New Zealand ini merupakan seorang muslim. Ketika sedang studi di luar negeri, penulis cukup akrab dengan nama ini karena merupakan salah satu atlet terbaik di dunia dalam 2 kode permainan rugby yang berbeda: Rugby League dan Rugby Union. Prestasi terbesar dari pemain ini bisa dibilang adalah ketika dirinya turut membela tim nasional New Zealand All Blacks yang telah menjuarai 2 Rugby World Cup terakhir yaitu tahun 2011 dan 2015. Pemain yang sebelumnya sering mengundang berbagai kontroversi di luar lapangan ini memutuskan untuk menjadi seorang muslim pada tahun 2008. Dia mengatakan bahwa memeluk Islam telah membawa dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Ibtihaj Muhammad (Anggar)
Namanya mulai dikenal dunia ketika dinobatkan sebagai salah satu dari 100 tokoh paling berpengaruh versi majalah Time. Dirinya telah mewakili Amerka Serikat dalam berbagai kejuaraan anggar dunia. Di tahun 2014 kemarin dia juga telah meraih medali emas pada ajang Fencing World Championship. Menariknya, kisah awal dia mulai menekuni olahraga ini adalah karena kebanyakan olahraga lain menggunakan pakaian yang terlalu ketat atau terbuka untuk wanita. Tahun ini ia akan mewakili negaranya di Olimpiade Rio, dimana dia akan menjadi atlit AS pertama yang berkompetisi menggunakan hijab di ajang 4 tahunan tersebut.
Khabib Nurmagomedov (Mixed Martial Art)
Atlit MMA ini bertarung di kelas ringan pada ajang kompetisi beladiri campuran terbesar di dunia yaitu Ultimate Fighting Championship (UFC). Saat ini dirinya memegang rekor tak terkalahkan dengan menorehkan 23 kali kemenangan. Ia sudah lama diprediksi untuk menjadi juara UFC. Sayang karirnya sering terhambat karena ia termasuk atlit yang rentan cedera. Lahir di Dagestan – Russia dari lingkungan Muslim Sunni, dirinya sangat terkenal akan ketaatannya dalam menjalankan ajaran agama Islam. Hal ini dicontohkan saat dia menolak untuk berpartisipasi pada ajang UFC terbesar tahun ini yaitu UFC 200, dikarenakan jadwal latihan yang berbentrokan dengan bulan Ramadhan. Sebelum menekuni MMA, dia merupakan juara dunia beladiri Sambo yang juga handal dalam olahraga Judo dan gulat.
Marat Safin dan DInara Safina (Tenis)
Kakak beradik ini juga merupakan atlit muslim yang berasal dari Rusia. Meskipun saat ini keduanya telah pensiun dari kompetisi, namun tidak dapat dilupakan pencapaian fenomenal keduanya yang pernah menjadi petenis rangking 1 dunia di ATP dan WTA. Bahkan Marat Safin juga tercatat pernah menjuarai 2 ajang Grand Slam yaitu US Open 2000 dan Australian Open 2005. Selain itu keduanya juga telah mengantarkan Rusia menjadi juara Fed Cup dan Davis Cup masing- masing di tahun 2005 dan 2006.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!