Saat sedang bersedih
kita pasti ingin dihibur.
Ketika ketakutan melanda
rasanya ingin sekali punya teman yang selalu ada.
Hidup terasa lebih ringan
manakala beban hidup ditanggung bersama.
Pun saat-saat kedukaan tiba
kehadiran orang-orang yang tak dikenal sekali pun
terasa sangat bermakna.
__
2000an tahun yang lalu
ada yang sedang bersedih, ketakutan, kesakitan
fisik serta batinnya
40 hari lamanya.
Demi kita
demi kita
__
Lalu, apa yang telah kita lakukan
untuk meringankan bebanNya?
Apakah kita dituntut membantu
memanggul salibnya sampai puncak Golgota?
Tidak!
Hanya perlu menahan diri selama 40 hari,
apa susahnya?
__
Berempati dan menemani Dia
yang selalu ada untuk kita
juga menghibur Ibunya yang berduka.
__
Anak muda egois, tamak, dan tolol
macam apa kita ini?
Tidak punya empati.
Hanya ingin dihibur tak mau menghibur.
Hanya ingin ditemani tak mau menemani.
Hanya ingin, ingin, dan ingin.
__
Apa sih artinya 40 hari dalam setahun
dibanding kasihnya yang tak berkesudahan?
Apa sih susahnya menahan makan enak?
Apa sih susahnya tidak jalan-jalan?
Apa sih susahnya tidak mabuk-mabukan?
Apa sih susahnya tidak shopping?
Apa sih susahnya tidak internetan?
Apa sih susahnya tidak karaokean?
Apa sih susahnya tidak foya-foya?
Apa sih susahnya tidak pesta-pesta?
Apa sih susanya isi kotak APP?
Apa sih susahnya Jalan Salib tiap Jumat?
Apa sih susahnya menahan diri,
hidup prihatin,
atau setidaknya mengurangi nafsu duniawi
40 hari saja,
demi Tuhan Kita?
Dasar anak muda tolol!
__
Tuhan ada bukan untuk
menyelesaikan semua masalahmu.
Dia ada untuk memastikan
kamu tidak akan pernah sendirian.
Akan selalu ada yang menemanimu
kapan pun kau membutuhkan
di saat-saat tersulit sekali pun.
Lalu kehadiranmu di dunia untuk apa?
__
Selamat menyambut Paskah
untuk muda mudi yang setiap hari berucap nama Tuhan
tapi tidak tahu arti berkorban.
Beruntungnya kamu, dosamu akan diampuni.
*sumber fotoÂ
