Mohon tunggu...
Anggara Gita Arwandata
Anggara Gita Arwandata Mohon Tunggu... Administrasi - casanova

Tukang Balon di IG @nf.nellafantasia dan perakit kata di @kedaikataid. Dapat ditemui di Twitter @cekinggita

Selanjutnya

Tutup

Bola

Gary Medel adalah Kunci

8 Juli 2015   21:56 Diperbarui: 8 Juli 2015   21:56 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencetak gol terbanyak boleh saja diraih oleh Eduardo Vargas (bersama dengan Jose Paolo Guerrero - Peru), pemain yang paling banyak disorot media silakan saja Alexis Sanchez dan Arturo Vidal, kemudian sang kapten kesebelasan, Claudio Bravo, pun sewajarnya akan mendapat banyak perhatian publik karena baru saja meraih treble bersama Barcelona. Tapi, rasa-rasanya, Cili tidak akan bisa melaju jauh, lebih-lebih menjuarai Copa America 2015, seandainya saja mereka tidak memiliki Gary Medel dalam skuat.

Sepak bola Amerika Latin yang gemar mempertontonkan gaya bermain menyerang, berimbas pada banyak lahirnya pemain-pemain handal di lini depan. Oleh karenanya, pemain dengan gaya bertahan seakan menjadi "anak tiri" di sana. Tapi itu artinya, pemain-pemain dengan gaya bertahan akan menjadi sosok yang langka, sehingga banyak diperebutkan. Apalagi kalau punya skill yang mumpuni. 

Di Argentina, misalnya. Jika suatu saat Lionel Messi harus absen berlaga, Argentina masih memiliki segudang pemain depan kelas wahid yang bisa mengantikan posisinya. Beda ceritanya jika Juan Mashcerano yang absen. Siapa yang hendak menggantikannya? Adakah pemain Argentina lain yang memiliki karakteristik seperti dia?

Di klub asalnya, Barcelona, Mascherano lebih sering tampil mengisi posisi bek. Namun saat kembali ke tim nasional, ia kembali ke posisi aslinya, gelandang bertahan. Terbalik ceritanya dengan Gary Medel. Pemain dengan Body Mass Index 24 (172cm/71kg) ini memainkan 35 laga bersama Inter di Serie A sebagai gelandang bertahan. Namun sepanjang 6 laga bersama Cili di Copa America, Medel bermain sebagai bek.

Gary Medel memainkan peran yang tak kalah pentingnya dari Mascherano di Argentina. Ia membuat pemain-pemain Cili dapat menyerang dengan tenang tanpa khawatir meninggalkan lubang di lini pertahanan. Yang membedakan dengan Mascherano, Medel sesekali merangsek ke depan guna membantu penyerangan, bahkan ikut memberi sumbangsih gol dan assist.

Gol yang ia lesakkan ke gawan Bolivia mungkin akan menjadi salah satu gol dengan pergerakan tanpa bola terbaik selama Copa America 2015. Ia menginisiasi golnya sendiri dengan membawa bola dari tengah lapangan, kemudian memberikan sodoran pendek ke Jorge Valdivia yang tepat berada di depannya. Alih-alih melakukan operan satu-dua, Valdivia malah memberikan bola tersebut ke Matias Fernandez yang akhirnya dengan cepat mencungkil bola, melewati beberapa pemain lawan, dan jatuh tepat di dada Medel yang sudah berdiri tanpa pengawalan di kotak pinalti Bolivia. Semua pemain Bolivia fokus menjaga nama-nama tenar di lini depan Cili sehingga alpa menjaga pergerakan Medel.

Tidak hanya itu. Gol fantastis Vargas saat melawan Peru, juga diawali oleh pergerakan Medel yang berhasil menghentikan laju serangan balik lawan. Setelah bola berhasil ia rebut, dengan cepat bola ia sodorkan kepada Vargas, dan langsung dikonversi menjadi gol melalui tendangan dari luar kotak pinalti. Total Medel mengemas 1 gol dan 1 assist sepanjang Copa America 2015.

Yang tak mungkin dilupakan, tentu saja, adalah partai final, di mana sang pitbull, julukan Medel, berhasil mematikan pergerakan Messi. Adegan Medel yang terlihat seperti menendang Messi adalah bukti bahwa julukan itu cocok disematkan padanya. Merebut bola tanpa mengenal lelah dan rasa takut. Membuat musuh-musuh ketakutan.

Grafik (sumber: whoscored) di atas menampilkan pergerakan Messi pada babak pertama yang ogah berdekat-dekatan dengan posisi Medel.

570 menit di lapangan hijau selama kejuaraan berlangsung, atau terbanyak ke dua setelah kiper, kian menunjukan pentingnya keberadaan Medel di lapangan. Dua kali ia berperan sebagai bek kanan saat Cili memainkan formasi 3 bek, ketika melawan Ekuador dan Mexico. Dan sisanya, tatkala Cili bermain dengan formasi 4-3-1-2, Medel bermain sebagai bek tengah. Gonzalo Jara, Eugenio Mena, Miiko Albornoz, Jose Rojas, Fransisco Silva, berganti-gantian menemani Medel sebagai palang pintu terakhir pertahanan Cili. Medel tak tergantikan.

Total Cili 13 kali menjebol gawang lawan dan hanya kebobolan 4 kali. Tanpa mengesampingkan peran pemain lainnya, Medel bertanggung jawab atas torehan angka-angka tersebut melalui gol, assist, tackle, pressing, dan jumlah menit yang ia mainkan. Sosok langka dan penting di pesepakbolaan Amerika Latin ini bahkan membuat legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, berujar ingin memboyong Medel untuk mengisi skuat Argentina ketika ia masih menjadi pelatih timnas.

Jika kesampaian, kira-kira, siapa yang akan jadi gelandang bertahan, Medel atau Mascherano? Atau malah keduanya?

Dapatkan Medel membawa Argentina meraih gelar juara?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun