Mohon tunggu...
Anggara Tri Atmaja
Anggara Tri Atmaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Strategi Mercedes Menggeser Hamilton dari Puncak Klasemen

15 Oktober 2021   10:32 Diperbarui: 15 Oktober 2021   10:46 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

F1 GP Turki yang berlangsung pada Minggu (10/10/2021) sukses menyajikan pertarungan menarik di dalamnya. Namun, salah satu topik yang menarik untuk dibahas adalah Lewis Hamilton yang salah strategi dan membuatnya hanya bisa finis di posisi ke-5. Bukan hanya itu, Hamilton juga kehilangan posisi puncak klasemen dari rivalnya musim ini,  Max Verstappen, dengan selisih 6 poin. Balapan GP Turki sendiri dimenangkan oleh Valteri Bottas yang akhirnya meraih podium pertamanya musim ini, disusul oleh duo Red Bull yaitu Verstappen di posisi kedua dan Sergio Perez di podium ketiga. 

Balapan GP Turki pada Minggu (10/10/2021) berlangsung dengan kondisi yang sebenarnya kurang ideal bagi pembalap. Kondisi aspal yang basah dan suhu yang dingin membuat skill pembalap benar-benar diuji pada balapan itu. Sepanjang balapan, pembalap terpaksa harus gunakan ban intermediate. Sebenarnya balapan kemarin sama sekali tidak ada rintik hujan yang turun, namun karena cuaca yang mendung dan suhu yang dingin membuat permukaan aspal sulit mengering. Hal ini membuat pembalap belomba-lomba untuk gunakan ban intermediate selama mungkin. Beberapa pembalap bahkan ada yang mencoba untuk balapan tanpa masuk pit.

Esteban Ocon sendiri jadi satu-satunya pembalap yang finis balapan tanpa pit stop hingga membuat alur-alur di ban intermediate miliknya sampai hilang dan berubah menjadi ban slick. Selain Ocon, Hamilton dan Lecrec juga sempat mencoba balapan tanpa pit stop. Charles Lecrec bahkan sempat memimpin jalannya lomba sebelum akhirnya disalip oleh Bottas karena pacenya yang semaki jeblok.

Hamilton juga mencoba untuk selesaikan balapan tanpa mengganti ban, tapi akhirnya Mercedes memberinya instruksi untuk masuk pit karena tentu sangat beresiko jika Hamilton tetap nekat tidak melakukan pit stop. Dan setelah instruksi tim ditolak berkali-kali, akhirnya Mercedes beri peringatan terakhir dan memaksa Hamilton untuk masuk pit.

Ia akhirnya melunak dan masuk pit untuk ganti ban yang membuatnya merosot dari posisi ke-3  menjadi posisi ke-5 dan nampak frustasi menyalahkan strategi timnya di radio. Hal itu diperparah dengan ban inter barunya  yang mengalami graining. Graining merupakan kondisi ketika karet ban terkelupas, tapi karet tersebut masih menempel di permukaan ban yang membuat Hamilton tidak memiliki daya cengkeram ketika memasuki tikungan.

Hamilton akhirnya finis di posisi kelima dan posisinya di klasemen diambil alih Verstappen dengan selisih 6 poin. Sekarang, apakah strategi Mercedes untuk masuk pit sudah tepat? Bisa dikatakan antara tepat atau salah. Itu keputusan tepat jika melihat risiko yang harus ditanggung oleh Hamilton dari sudut pandang tim. Jika Hamilton tetap nekat tidak mau pit stop, bisa saja Dia membuat kesalahann karena grip ban yang semakin rendah.

Risiko paling besar tentunya jika tiba-tiba Hamilton alami puncture karena ban yang sudah aus. Tentu Mercedes tidak mau hal itu terjadi dan mereka memutuskan Hamilton masuk  pit dan ganti ban. Tapi keputusan itu juga salah, jika melihat Hamilton yang nampak cukup nyaman  dengan ban internya yang sudah aus itu. Dia masih bisa menyaingi kecepatan Verstappen dan jarak dengan Lecrec serta Perez sebenarnya cukup jauh di belakang.  Dengan pace seperti itu, seharusnya Hamilton tak akan terkejar oleh Perez atau Lecrec dan bisa naik podium ke-3.

Tapi menurut saya, kesalahan Mercedes bukanlah pada pit stop di akhir balapan tersebut. Tetapi, kenapa Mercedes tidak beri instruksi bagi Hamilton untuk masuk pit lebih awal? Jika memang mereka tidak mau ambil risiko besar, seharusnya Mercedes setidaknya beri opsi strategi terbaik bagi Hamilton.

Pace Hamilton pada balapan itu cukup bagus dan seharusnya Mercredes masukan Hamilton ke pit lebih awal, setidaknya setelah Verstappen atau Bottas masuk pit. Dengan Hamilton masuk pit lebih awal menggunakan ban inter baru, tentu akan membuat Hamilton lebih kuat untuk menyalip Sergio Perez dan memastikan podium  ke-3.  Bahkan bisa jadi Hamilton bisa mengejar Verstappen dan merebut posisi kedua di akhir balapan. Tapi itu semua tidak dilakukan Mercedes, justru mereka menahan Hamilton cukup lama di trek sampai akhirnya Hamilton merasa jika Dia bisa finish tanpa laukakn pit stop. Mercedes akhirnya tidak punya pilihan selain memaksa Hamilton masuk pit di lap ke-50 yang menyebabkan Hamilton terburu-buru untuk mengejar pembalap di depannya dan berujung ke ban internya mengalami graining. 

Jadi, pilihan Mercedes untuk Hamilton pada GP Turki sebenarnya hanya dua. Masuk pit lebih awal atau tidak masuk pit sama sekali. Dan Hamilton seharusnya bisa raih hasil yang jauh lebih baik jika Dia masuk pit lebih awal seperti pembalap-pembalap lainnya. Tapi Mercedes ambil langkah yang salah pada balapan kemarin.

Menurut Toto Wolff, timnya sudah lakukan hal yagn benar dengan memaksa Hamilton untuk masuk pit. Menurutnya, tidak mungkin Hamilton bisa finis tanpa melakukan pit stop. Esteban Ocon memang bisa, tapi dia kehilangan 27 detik di 5 putaran terkahir dan turun 2 posisi dalam periode tersebut. Hal itu bisa saja terjadi pada Hamilton. Tapi Mercedes sendiri memang mengakui, andai mereka memasukan Hamilton lebih  awal untuk pit stop, dia bisa meraih hasil yang lebih baik. Walau balapan itu sendiri dimenangkan oleh Bottas, saya yakin Mercedes tidak senang dengan do Red Bull yang berhasil naik podium, ditambah blunder strategi dari Hamilton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun