Mohon tunggu...
Anggani Safrino
Anggani Safrino Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN

NAMA : ANGGANI SAFRINO TTL : 20 APRIL 2000 TAPAN saya tinggal di TAPAN kecamatan ranah ampek hulu kabuaten pesisir selatan riwayat pendidikan saya TK asyah tapan SDN 1O TALANG SMPN 1 BASA AMPEK BALAI SMAN 1 BASA AMPEK BALAI Mahasiswa Aktif Program Studi Administrasi Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018-SEKARANG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menata Kembali Pendidikan New Normal Maju

12 Mei 2021   11:45 Diperbarui: 12 Mei 2021   12:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan di Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun ini telah melewati masa yang sangat sulit dimana pendidikan di seluruh wilayah Indonesia di adakan secara daring, dimana perintah tersebut di maklumatkan di dalam surat edaran kementrian pendidikan dan kebudayaan menindak lanjuti surat edaran dari kementrian kesehatan serta peraturan presiden yang dikeluarkan pada tahun 2020 hingga 2021. Dengan alasan khasus wabah COVID-19 yang melanda Negara Indonesia bahkan seluruh Negara di dunia.

Satu tahun sudah Indonesia dalam masa wabah penyakit COVID-19 ini di masa ini pula berbagai kebijakan dilakukan terutama di bidang pendidikan mulai dari kebijakan belajar daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dalam waktu satu tahun ini saya melihat sebagai seorang mahasiswa yang berkuliah di salah satu iniversitas di Indonesia ini merasakan betul bagaimana dampak besar yang di timbulkan oleh wabah penyakit COVID-19. Saya beserta teman sekelas saya dan seluruh mahasiswa universitas jambi melaksanakan pembelajaran daring, dan pembelajaran daring ini memang banyak sekali kendala, yang di temukan di lapangan. Terlepas dari problem itu semua. Sudah seharusnya pemerintah berani untuk mengabil kebijakan baru di masa new normal maju ini.

Saya sebgai mahasiswa semester 6 universitas jambi, sangat setuju dan mendukung jika pendidikan kembali normal diselengarakan tatap muka di lingkungan kampus di dalam kelas, ada kekuatan dan semangat tersendiri jika kami melakukan belajar bersama di dalam sebuah kelas, tentu sangan berbeda jauh dengan pembelajaran online. Kami mahasiswa pasti paham akan keselamatan orang banyak, tapi ini tentang masa depan kami, masa depan Negara, akan kah pembelajaran daring ini akan tetap berlanjut!!! 

Kami mahasiswa tidak ingin mejadi sarjana, hanya di balik layar saja, yang menatap gambar didepan kamera ketika diwisuda, ada orang tua kami  yang harus kami banggakan ketika kami memperoleh gelar sarjana nanti. Kami sangat rindu wisuda ketika universitas jambi macet, penuh dengan keramainnya, dan saya dan teman pernah berjualan es ketika ada wisuda. Kami ingin kembali merasakan ke ueporia dan suasana haru bangga melihat wajah-wajah orang tua dan para keluarga wisaudawan. Di balairung kampus pinang masak tercinta.

Oleh karena itu untuk mendukung peneyelengaraan pembelajaran tatap muka kembali universitas jambi harus mengambil kebijakan yang paling utama, menerapakan protocol kesehatan, memberikan tes swibe atau rapid test kepada mahasiswa secara gratis tampa bayar. Ini akan memberikan kembali semangat motivasi kepada teman-teman mahasiswa ketika mereka telah di swabs test mereka bisa kembali lega dan percaya diri untuk belajar dan kembali berkumpul bersama teman-teman mereka yang dari luar daerah. 

Kampus harus bisa mefasilitasi setiap ruangan kelas sesuai protokoler kesehatan, masa pertandingan-pertandingan, perlobaan, dan acara tv saja bisa diselengarakan dengan merap protokoler kesehatan bisa mendapatkan izin dari pemerintah terkait. Dimana letak kesalahannya, ketika sebuah kampus yang telah memberikan fasilitas protokoler kesehatan juga masih dilarang untuk belajar tatap muka.

Dear teman mahasiswa saya tahu bagaimana perasaan kalian ketika pemebelajaran daring mulai dari, banyaknya beban kuliah dan problematika yang kita jalakan sebagai mahasiswa, untuk itu saya berpesan ayok cerdas, dalam menyikapi wabah ini, selalu jaga kesehaan dan menerapkap protokoler kesehatan, jangan ada lagi yang nongki nongkrong di kafe-kafe mall-mall, jika seandainya kampus kita kembali dibuka, kita harus jaga diri kita jaga teman kita jaga keluarga kita, dari wabah ini, bagaimana? 

Dengan cara tidak lagi melakukan kegiatan yang tidak berguna seperti yang saya sebutkan tadi. Jika di izin kan kita kembali belajar tatap muka, kita cukup dari rumah ke kampus belajar di kelas setelah itu kembali kerumah, tinggal kan dulu, hobi kalian tingal kan dulu tempat vavorit makan kalian kumpul kalian agar wabah penyakit ini bisa cepat hilang minimal berkurang dilingkungan kampus kita teman-teman mahasiswa. Tidakah kalian rindu dengan melihat prosesi sacral waktu wisuda di balairung kampus pinang masak tercinta. Jujur saya sangat rindu, semoga tahun ini kita bisa kembali belajar tatap muka, dan bisa meraih gelar sarjana dengan predikat tebaik membangkan kedua orang tua  tentunya wisuda di dalam balairung kampus pinang masak tercinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun