Saat ini Shiba Inu (SHIB) tengah memasang kuda-kuda guna pergerakan teknis yang signifikan, menurut analisis data pasar terbaru. Disusul dengan kenaikan harga yang mendukung sebesar 28% sejak delapan hari terakhir, SHIB kini membuka gerbang "Golden Cross" yang menjanjikan.
Golden Cross merupakan salah satu pola teknikal yang paling dinanti dalam ranah trading. Perihal tersebut terjadi ketika dalam range rata-rata pergerakan jangka pendek, lazimnya rata-rata pergerakan eksponensial 50 hari (EMA 50), melintasi rata-rata pergerakan jangka panjang, biasanya rata-rata pergerakan eksponensial 200 hari (EMA 200). Historisnya, kerap terjadi di pasar hal tersebut menjadi tanda bullish, mencerminkan potensi dimulainya tren kenaikan yang berkepanjangan.
Pada tanda kenaikan SHIB, lebih dari sekedar prediksi ataupun persentase. Hal tersebut didukung oleh perubahan nyata dalam dinamika pasar.Â
Peningkatan substansial dalam volume perdagangan, kemudian  diiringi dengan peningkatan likuiditas serta kedalaman pasar, telah memberi SHIB sebuah momentum yang sangat dibutuhkan. Beberapa faktor tersebutlah yang bersama-sama membuka jalan bagi potensi Golden Cross terjadi.
Apakah hal tersebut penting? Menurut sudut pandang para pedagang, perihal pergerakan tersebut bukan bukanlah sekadar garis pada grafik. Pergerakan tersebut mewakili sebuah sentimen yang mendasari di pasar.
Golden Cross, menunjukkan bahwa sentimen jangka pendek berubah menjadi lebih bullish daripada sentimen jangka panjang. Hal tersebut dapat menarik gelombang baru investor dan pedagang yang ingin memanfaatkan potensi tren naik.
Namun perlu digarisbawahi, bahwa indikator teknis merupakan sebuah alat yang ampuh bak amunisi senjata yang diperlukan oleh pedagang.
Di ranah cryptocurrency tetap tidak cukup di dapat dari sebuah prediksi, sekalipun dengan segudang faktor yang mempengaruhi harga. Investor diwajibkan selalu melakukan riset dan uji tuntas sebelum membuat keputusan keuangan.
Source : Arman Shirinyan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H