Mohon tunggu...
Angga Munandar
Angga Munandar Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Profession as an Advocate, has a passion for political developments, Education, health and most importantly cryptocurrencies which are currently and continue to develop

Selanjutnya

Tutup

Politik

Eksistensi Kepemimpinan Erdogan Disebut Neo-Ottoman

26 Mei 2023   14:12 Diperbarui: 26 Mei 2023   14:18 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Konsep neo-Ottoman kerap digunakan para pengkritik Turki". Ujar Edward Westridge Pengamat politik dari Studi Internasional Open University Inggris.

Pernyataan tersebut tertuang dalam makalah Imperial Grandeur and Selective Memory : "Re-assessing Neo-Ottomanism in Turkish Foreign and Domestic Politics", yang dirilis pada tahun 2019.

"Setidaknya selama dekade terakhir, neo-Ottomanisme telah berfungsi sebagai salah satu alat konseptual utama untuk memahami kebijakan luar negeri Turki," imbuh Wastnidge, seperti Indian Express.

"Baru-baru ini, konsep tersebut jga muncul dalam wacana politik dalam negeri Turki, meski dengan cara yang berbeda." Pendapatnya.

Neo-Ottomanisme yang merupakan sebuah konsep tumbuh sekitar akhir 1980-an hingga 1990-an untuk menjelaskan aspirasi geopolitik Turki.

Istilah tersebut kerap digunakan negara tetangga yakni Yunani dan Armenia guna mengkritik Turki dengan kebijakannya.

"Neo-Ottomanisme dalam pengertiannya saat ini, sumber ancaman terhadap keamanan dan stabilitas kawasan, adalah ciptaan media Barat," ucap Anas Omair Asisten profesor Departemen Internasional Universitas Yildirim Beyazit Ankara.

Sumber : isa/bac

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun