Tentunya setiap keluarga menginginkan kebersamaan hingga maut memisahkan. Namun, harapan tidak selalu terpenuhi. Terkadang dalam perjalanan menuju keluarga, badai datang dan berujung pada perceraian.
Sejatinya, perceraian merupakan upaya terakhir yang bisa diambil ketika semua langkah perdamaian yang coba ditempuh gagal.
Perceraian tidak hanya melukai orang tua, namun meninggalkan luka yang membekas serta trauma bagi anak yang dapat mereka bawa hingga dewasa. Potensi dampak perceraian terhadap anak berbeda-beda tergantung dari usia anak pada saat perceraian dan karakternya.Â
Terhadap anak yang masih balita dampak perceraian orang tuanya mungkin tidak berdampak signifikan pada perkembangan intelektualnya, namun akan tetap berdampak ketika anak mulai mengenal sosok ibu dan ayahnya.
Saat anak beranjak usia tujuh tahun, ketika mereka dapat mengamati situasi di sekitar mereka dan menyadari bahwa orang tua mereka tidak lagi bersama.
Sebelum mengambil keputusan, pikirkan baik-baik kemungkinan dampak perceraian terhadap anak, yang tidak disadari oleh orang tua.Â
Berikut tujuh dampak negatif perceraian pada anak:
Menyebabkan Stres, Ketakutan, serta Trauma
Perceraian pasti menimbulkan trauma yang membekas bagi anak, apalagi ketika mereka sudah cukup umur untuk mengetahui dan melihat apa yang terjadi pada orang tuanya. Anak kerap mengalami stres, perasaan diabaikan, tidak dicintai, kecemasan berlebihan serta efek psikologis jangka panjang.
Menurunnya Minat Belajar