Skor Afrika bahkan sudah masuk ke KBBI yang berarti skor olahraga yang selisihnya jauh, lantas bagaimana perjalanan pebulutangkis Afrika di kalender turnamen di tahun 2023 ini?
Bulu tangkis memang tidak begitu populer di Afrika, hal ini menyebabkan tidak banyak turnamen di benua ini, bahkan tidak ada satu pun World Tour yang digelar di Afrika selama 2023. Turnamen yang digelar hanya International Challenge, International Series dan Future Series yang merupakan tiga turnamen di kasta terendah kalender BWF. Para pebulutangkis Afrika pun kebanyakan hanya bertanding di dekat rumahnya saja.
Di tunggal putra tidak ada pemain Afrika yang masuk 100 besar dunia (sampai dengan 13 November 2023), peringkat terbaik digapai oleh pemain asal Nigeria Anuoluwapo Juwon Opeyori di peringkat 102 dengan prestasi tertinggi sebagai juara di Kejuaraan Afrika dan mencapai 8 besar di Lagos Classic dan Uganda International. Tercatat hanya ada 4 pemain saja yang ada 200 besar dunia.
Tidak berbeda jauh, di tunggal putri pun tidak ada pemain Afrika yang masuk di 100 besar, pemain asal Afrika Selatan Johanita Scholtz berada di peringkat terbaik di posisi 103 dunia, dengan torehan terbaiknya adalah sebagai final kejuaraan Afrika, juara di Botswana dan Benin International, serta 8 besar di Lagos International Classic. Selain Scholtz, ada 7 pemain lain yang menghuni 200 besar, mereka berasal dari Uganda, Mesir, Mauritius, dan Algeria.
Mayoritas pebulutangkis Afrika ini bermain rangkap bahkan sampai 3 sektor, alasannya karena tidak banyak yang bermain bulu tangkis di Afrika.
Di ganda putra ada satu pasangan yang berhasil masuk peringkat 64 dunia yaitu Koceila Mammeri/Youcef Sabri Medel dari Algeria bahkan pasangan ini tercatat mengikuti turnamen BWF Tour di Swiss dan Taipei Open. Prestasi terbaiknya adalah 16 besar di Swiss Open, Juara di Algeria dan Brazil International. Selain pasangan ini, hanya ada 2 pasang pemain yang bermain di 9 turnamen, Â selebihnya hanya pasangan yang bermain di bawah 5 turnamen saja sehingga peringkat dunianya pun tidak begitu baik.
Di ganda putri, ada dua pasangan yang berada di 100 besar dunia yaitu Amy Ackerman/Deidre Laurens asal Afrika Selatan di peringkat 65 dan Husina Kobugabe/Gladys Mbabazi dari Uganda di urutan 96. Prestasi pasangan Afrika Selatan itu antara lain juara di Algeria Open, Botswana dan Kejuaraan Afrika. Secara kesuluruhan di sektor ganda putri, hanya ada 4 pasangan saja yang berniat tampil di turnamen BWF.
Di ganda campuran, terdapat 3 pasangan asal Afrika di posisi 100 besar, tetapi yang paling menonjol adalah pasangan asal Algeria Koceila Mammeri/Tanina Violette Mammeri yang menempati peringkat 47 dunia dengan prestasi juara di beberapa turnamen di Algeria, Uganda, Kamerun, Reunion, Santo Domingo dan Kejuaraan Afrika. Pasangan ini tampil di beberapa kejuaran BWF tour seperti di Hylo, Taipei, Spain Masters, Swiss dan German Open yang  menunjukan bahwa pasangan Algeria ini sudah percaya diri untuk tampil lebih mendunia.
Harapan besar agar pemain asal Afrika lebih mendunia, hal ini untuk merangsang pemain lainnya melakukan hal yang sama kemudian bulutangkis akan lebih mendunia dan merata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H