Ada yang berbeda dari panggung KDI 2015. Kalau kata orang Jawa, panggung KDI 2015 itu ‘manglingin’ alias bikin pangling. Coba saja perhatikan, konsep tata panggung pelopor program ajang pencarian bakat menyanyi dangdut itu tahun ini betul betul fresh, modern, dan canggih. Sepintas mungkin banyak yang menilai mirip dengan ajang pencarian bakat berkelas internasional yang pernah hadir di Indonesia belum lama ini. Bedanya, yang hadir di KDI bukan layar melainkan gerbang. Ya, panggung Konser Seleksi KDI 2015 punya gerbang yang bisa membuka dan menutup. Gerbang itu otomatis membuka jika kontestan yang semula bernyanyi di balik gerbang mendapatkan minimal 3 bintang dari para juri yang menyukai penampilannya. Tapi perjuangan tak sampai di situ. Usai gerbang terbuka, peserta masih harus berjuang memberikan penampilan terbaiknya untuk bisa meraih dukungan SMS sebanyak banyaknya dari pemirsa.
Ide gerbang terbuka di panggung KDI 2015 itu datang ketika tim produksi berembuk dan menggodok konsep baru apa yang hendak ditawarkan. Konsep gerbang terbuka itu akhirnya diimplementasikan menggunakan teknologi modern yaitu sliding LED alias LED bergeser.
Apa itu LED?. LED adalah Light Emitting Diode, sejenis lampu yang biasanya digunakan sebagai indikator dalam sebuah perangkat teknologi. Pada dasarnya LED adalah lampu yang berukuran sangat kecil (biasanya kurang dari 1mm). Seringkali LED dianggap sebagai lampu masa depan. Di panggung, lampu kecil itu dipasang dalam jumlah yang sangat banyak dan terpampang dalam panel. LED memang merupakan ‘barang’ lumrah dalam panggung program televisi. Nah di panggung KDI 2015, panel LED tersebut dilengkapi rel yang membuatnya bisa membuka dan menutup. Sliding LED inilah yang kemudian dijadikan gerbang oleh KDI 2015. Bukan hanya mendukung tata panggung tapi juga menjadi medium untuk menggaet rasa penasaran pemirsa.
Nyatanya LED yang digunakan di panggung KDI 2015 bukan hanya ada di gerbangnya. Ada banyak LED yang terpampang di berbagai sisi panggung dengan beragam ukuran. Jumlah LED yang sedemikian banyak dan pengelolaan yang begitu istimewa biasanya hanya digunakan untuk panggung panggung spesial seperti acara tahunan atau konser khusus. Tapi perlakuan yang sama diterapkan pada panggung KDI 2015 yang notabene hadir setiap hari. Bisa dibayangkan berapa banyak anggaran yang dikeluarkan. Ternyata MNCTV tak sendirian. MNC Group bersama sama menyokong agar teknologi modern itu bisa hadir ke hadapan pemirsa.
Dengan kreativitas dan teknologi modern yang ada, suasana KDI 2015 pun menjadi berkelas internasional. Padahal KDI murni datang dari anak negeri, bukan ajang berlisensi pihak luar. Kemasan modern itu pun bisa membawa dangdut ke tempat yang lebih terhormat. Sehingga meski saat ini KDI dikemas mengikuti perkembangan zaman, yakni dibalut reality show yang menonjolkan gimmick, humor, serta eksplorasi latar belakang peserta yang biasanya melibatkan emosi pemirsa, tapi setidaknya pelopor ajang pencarian bakat menyanyi dangdut itu tak mau pula kehilangan ruhnya sebagai the real kontes dangdut. KDI seakan tetap memperjuangkan kualitas dan citranya yang sudah menghasilkan pedangdut berkualitas seperti Siti KDI, Gita KDI, Maya KDI, Nurdin KDI, Juan Rahman KDI, dan masih banyak lagi. Biaya untuk pembaharuan berupa teknologi modern tentu tidak sedikit. Tapi demi penyegaran program dan meraih perhatian pemirsa, tak ada yang tak patut diperjuangkan. Mau lihat modernnya panggung KDI 2015? Silahkan saksikan sendiri dan menjadi saksi dahsyatnya KDI 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H