Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Zaman Dulu Penuh Perjuangan dalam Berusaha

10 Maret 2019   18:26 Diperbarui: 10 Maret 2019   19:01 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka itu menurut saya sendiri, usaha seseorang yang begitu penuh perjuangan sekali untuk mendapatkan segala informasi, hanyalah di era dulu saat internet belum ada dan teknologi masih sangat minim.

Intinya ya, bagi kalian yang lahir di era 90an (sama seperti saya) harus banyak bersyukur dan berterima kasih pada orang yang telah menciptakan teknologi yang sangat canggih dan berkembang pesat. Karena dengan alat bantu itulah kita menjadi sangat mudah sekali mendapatkan informasi yang kita mau.

Jangankan informasi, ingin membeli barang saja juga sudah online sekarang ini. Tinggal duduk di sofa empuk, operasikan lewat hp atau laptop, selesai. Nantinya barang akan diantar ke rumah. Pembayaran juga sangat mudah, tinggal menggunakan aplikasi mobile banking dan transfer.

Tidak hanya mendapatkan informasi, bahkan untuk soal ketik mengetik saja orang jaman dulu juga lebih capek perjuangannya. Bayangkan saja, misalkan ingin mengetik skripsi demi kelulusan kuliahnya. Mereka harus menggunakan mesin tik dan jika ada satu/beberapa kata yang salah saja, harus diulang lagi dari awal (di kertas baru). Namanya juga mesin tik, tidak ada tombol backspace di keyboardnya hihi....

Bila dibandingkan sekarang sudah jauh berbeda sekali. Tinggal nyalakan komputer / laptop lalu buka MS Word. Ketik deh, kalau ada yang salah sedikit tinggal tekan backspace. Terbukti kan? Perjuangan usaha orang jaman dulu lebih capek? Pokoknya sekarang (terutama untuk generasi Z seperti saya) harus banyak bersyukur saja.

Punya teknologi tidak harus super mahal, yang penting itu bisa dimanfaatkan sebaik dan semaksimal mungkin. Karena teknologi hanya alat bantu. Percuma jika punya teknologi mahal tetapi kitanya sendiri juga agak gaptek :D.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun