Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasanya Ingin Menjadi Anak SD Lagi

31 Oktober 2018   19:52 Diperbarui: 31 Oktober 2018   19:52 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2018/09/8d99413451d4ffa29b9443c4f8f5aa79_600x400.jpg

Masa dewasa memang tak seindah masa anak-anak, selain itu di masa dewasa seseorang diharuskan bisa bersikap bijak dan mempunyai pikiran serta wawasan yang cukup luas terhadap apapun itu.

Tapi tentu hal itu tidak menjamin, buktinya saja banyak orang dewasa diluar sana yang masih harus banyak belajar dan mencari suatu informasi apapun itu yang ingin diketahuinya, sehingga dari situ ia bisa memahami apa maksudnya, bagaimana prosesnya, bagaimana terjadinya, dan bagaimana agar bisa dipahami dengan mudah sehingga ia pun juga bisa menceritakan pada orang lain.

Dengan seperti itu maka ia pun mendapat ilmu baru dan ini yang membuat semua orang bergumam: "Ooooohhh... gitu tohhh...". Dari situ seseorang tersebut akhirnya lega dan puas seketika karena telah berhasil menemukan wawasan yang diinginkannya.

Maka tidak salah jika seorang dewasapun masih harus banyak mempelajari suatu ilmu, karena memang tidak semua orang dewasa benar-benar paham betul akan sesuatu. Bahkan anak-anak ataupun remaja saja pasti sudah ada yang mempunyai pikiran atau ilmu layaknya orang dewasa.

Tentu hal ini yang membuat kita tersanjung dan terkagum-kagum akan kehebatan seorang anak itu. Dan akan menjadi peluang bagi si orang dewasa untuk belajar dengan anak itu. Berbicara mengenai anak-anak, pasti tidak jauh-jauh dari masa-masa SD ya? Yap, masa SD ini adalah masa yang benar-benar membahagiakan dalam kehidupan anak-anak. Karena masih anak-anak lah kita belum memikirkan yang seharusnya dipikirkan orang dewasa.

Kita masih merasakan enaknya tinggal dirumah nyaman nan megah misalkan, berkumpul sama orang tua, ingin minta ini itu tinggal bilang sama orang tua dan akan diturutinya. Tapi tentu orang tua juga ingin dong anaknya rajin belajarnya, dapat nilai bagus, mengurangi main-main, serta sekolahnya harus pintar supaya bisa menggapai cita-cita yang setinggi-tingginya.

Jika menerapkan cara seperti itu pasti orang tua senang sekali bukan? Anaknya pintar, sekolahnya selalu peringkat 1, nilai-nilai pelajarannya selalu dapat nilai yang memuaskan, dan lain sebagainya. Tapi terkadang sebagai anak-anak tentu inginnya main, main, dan main. Ya memang tidak salah sih jika ingin bermain, tapi memang waktunya harus diatur jangan kelamaan.

Jujur saja sih, masa SD memang masa-masa yang membuat segala hal menjadi kangen. Suka maupun duka pasti ada saja. Entah itu sering bertengkar dengan teman, menjadi anak yang pendiam dan selalu diperhatikan guru dan teman, menjadi anak yang super berisik dan selalu membuat kelas menjadi ramai, dan masih banyak lagi pokoknya. Hal itu tentunya dilakukan dengan sifat anak-anak pada umumnya. Saya saja waktu masih SD memang sangat bahagia sekali, rasanya belum ada beban apapun karena masih menjadi tanggung jawab orang tua.

Namun terkadang saya juga suka agak bandel, malas, dan tidak menuruti perintah orang tua. Misalkan saja dikala waktu itu ingin ada ulangan saya bukannya belajar malah asyik bermain dan menonton. Alhasil, dengan rasa mengantuk saya belajar malam hari jam 7 ditemani Ibu saya. Disitu Ibu saya sudah mengomeli saya sekeras apapun tapi sayapun hanya diam saja dan belajar, serta juga mengerjakan soal-soal latihan di buku pelajaran.

Saat di sekolah saya hobinya berdiam diri saja saat tidak ada guru dikelas, terkadang juga gambar-gambar. Tapi entah kenapa pada saat kelas 6 saya mulai menjadi perhatian satu kelas karena dikenal lucu, energik, dan bisa membuat semuanya tertawa dan senang.

Mungkin saja pada saat itu saya dinilai sebagai anak yang selalu bersikap aneh dan lucu, waktu itu saya pernah cari perhatian yang aneh dan lucu ke guru Agama saya. Entah kenapa jika ada guru itu saya bawaannya selalu ingin ngobrol dan bercanda walaupun itu jam pelajaran sedang berlangsung. Tapi hanya biasa-biasa saja tidak sampai membuat keributan yang heboh dikelas kok :D.

Nah, seiring waktu berjalan setiap ada pelajaran Agama maupun saya bertemu dengan guru itu selalu saja ingin cari perhatian. Maka itulah saya mungkin banyak digemari satu kelas saat itu. Jangankan satu kelas sih, satu angkatan pun tahu betul siapa saya ini hihihi....

Asyiknya menjadi anak SD yang selalu ceria dan belum ada beban sama sekali. Kurang lebih begitulah pada saat saya SD dulu (2001-2006). Oh ya, selain itu waktu pulang sekolah saya senangnya membeli mainan yoyo di taman belakang sekolah. Hampir setiap hari beli, kadang rusak lalu beli lagi, lalu rusak lagi, beli lagi, dan seterusnya seperti itu. Sampai diomeli sama Ibu saya: "Kamu tuh dikasih uang jajan ya buat jajan yang bersih dan sehat, bukan malah buat beli yoyo terus... Kamu gimana sih?!". 

Tetap saja saya tidak kapok, dan masih tetap ingin membeli yoyo besokannya. Gara-gara teman ada yang membawa yoyo waktu itu, saya jadi kepingin. Bermain, dan terus bermain. Paling kalau mengobrol hanya membicarakan soal film kartun, tebak-tebakkan, lagu-lagu, yaa pokoknya permainan untuk anak-anak lainnya juga deeh. Ketika saya sudah dewasa sekarang ini jadi kangen masa anak-anak, terkadang juga suka hampir menangis mengingat memori yang terjadi masa kecil dulu.

Di sisi lain saya juga jadi sadar bahwa dahulu bukanlah yang sekarang, semua keadaan pasti akan berubah, yang tadinya masih muda beranjak menjadi tua, yang tadinya belum mengerti apapun sekarang jadi mengerti banyak hal, yang tadinya tidak bisa menasehati orang sekarang jadi bisa menasehati, serta orang tua yang tadinya semangat dan sangat sanggup membiayai semuanya, sekarang semuanya menjadi berkurang karena faktor usia juga.

Yaah memang seperti itu perjalanan dan proses kehidupan. Sekarang ini saya (23 tahun) sedang mencari pekerjaan dan melamar kesana kemari. Memang benar, nyari kerja itu susah dan sekarang saya merasakannya. Kalau dulu masih anak-anak serba hidup enak dan nyaman sekarang saya harus bisa meninggalkan zona nyaman dan rasa enak-enakkan itu. Tentu hal ini yang membuat saya agak sedih dan rasanya ingin kembali ke masa SD lagi. Rasanya tidak ingin lepas dari kebahagiaan masa kecil.

Apakah kalian pernah merasakan hal yang sama seperti diri saya ini??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun