Setiap orang mempunyai teman main, jajan, belajar, nongkrong, berisik, ngelawak, bahkan sampai hal konyol sekalipun. Semua itu pasti adakalanya mengalami suka dan duka terkadang pernah bertengkar diantara teman-teman itu.Â
Ada yang tak senang ia berbuat begini, tak senang berbuat begitu dan lain sebagainya. Tentu hal itu pasti akan membuat kita menjadi kangen sekali apabila sudah tidak bersamanya atau dalam arti lain berpisah. Namun perpisahan itu bukan berarti tidak bisa bertemu lagi kok.
Melainkan sudah tidak bisa bersama-sama lagi setiap saat. Sudah mempunyai kehidupan masing-masing, dimana mereka pasti mempunyai jalan yang harus dilalui dan dilewati secara mandiri. Jika kita ingin bertemu memang tidak salah, tapi tanyakan dulu pada dia apakah bisa untuk ketemuan dan mengobrol serta berkumpul lagi bersama-sama.
Pastinya ini membuat kita teringat ya pada masa lalu, selalu bersama setiap saat kemanapun pergi. Tentu ini adalah yang paling diingat pada masa sekolah. Yang namanya teman biasa hanyalah saling tahu satu sama lain. Atau ya artinya cuman kenal biasa saja tidak mengetahui seluk beluk nya lebih dalam. Tetapi berbeda yang namanya sahabat.Â
Ya, sahabat jelas saja dimiliki oleh setiap orang. Perbedaannya jika sahabat selalu tahu seluk beluknya lebih dalam seperti mengetahui keluarganya seperti apa, kegemarannya dia bagaimana, dia sukanya apa, tidak sukanya apa, selain itu selalu saling membantu dan tolong menolong jika ada kesulitan atau masalah besar sekalipun. Ya ibaratnya sudah seperti keluarga saja.
Persahabatan juga sangat penting, karena seseorang pasti akan saling membutuhkan dan saling curhat jika ada hal atau masalah yang memang itu perlu untuk diceritakan. Dan siapa tau bisa memberi solusinya juga seperti apa.Â
Pasti kalian semua tau kan betapa pentingnya persahabatan itu? Dan jika kalian sudah merasa berpisah dengannya pasti ada saja rasa kangen yang begitu berat dan terkadang membuat mata kita berkaca-kaca mengingat dulunya yang selalu bersama-sama. Ayo, jujur deh.... hehehe.
Sama halnya dengan saya, dulu sewaktu saya TK mempunyai teman yang sekaligus jadi sahabat. Karena setiap kita ada di sekolah selalu bareng-bareng. Mau makan bareng, selesai makanpun juga bareng. Dan kita juga saling bercanda-canda, pernah suatu saat sedang tidak belajar dan kala itu guru menyuruh muridnya untuk membawa mainan.
Sampai suatu ketika dirumah saya bingung mau membawa mainan apa karena sudah rusak semua. Keesokan harinya disekolah, dikelas saya hanya duduk terdiam melihat yang lain pada bermain dengan mainannya dan juga teman-teman.Â
Di situ kebanyakan pada main pistol-pistolan, dan ketika itu guru saya bertanya: "Irfan nggak bawa mainan ya? Pinjem aja sama temennya..." Saya hanya diam dan senyum mendengar Bu Guru bicara.Â
Beberapa saat kemudian, sahabat saya sedang asyik bermain dan terdiam sejenak melihat saya. Menghampiri dan berkata: "Fan, ayo main sama aku sini... Aku bawa pistol-pistolan nih, nanti kita mainnya gantian ajaa..." Saya jawab: "Waaah boleh deeh... makasih.. ayo deh ayoo..". Nahh saat itulah saya mulai bermain dengannya dan juga teman-teman yang lain. Begitu pedulinya ia dengan saya, berteman sekaligus bersahabat.Â