Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teringat Masa SD, Bikin Mewek Seketika

27 September 2018   19:21 Diperbarui: 27 September 2018   19:23 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah adalah kewajiban setiap orang dulunya ketika masih umur anak-anak dan remaja, dimana mereka harus bangun pagi setiap hari (senin-jumat) untuk segera mandi, berpakaian seragam, sarapan, lalu berangkat. 

Ada pula yang terlambat masuk karena hal tertentu, ada yang agak malas, dan lain sebagainya. Namun itu semua tentunya tetap dijalani, mau semalas apapun itu anak pasti tidak ingin melewatkan sekolahnya. Walau itu tidak ada pr, ulangan, tugas tapi harus tetap menunaikan kewajibannya demi mendapatkan ilmu. 

Canda dan tawapun pasti juga menyelimuti masa-masa sekolah. Belum terpikirkan beban kehidupan, karena biaya masih ditanggung orang tua, jadinya kita sebagai seorang anak tugasnya ya cuma belajar, belajar, dan belajar saja. Semua pasti ada masanya kan? hehe... 

Sama halnya dengan sekolah dasar alias SD. Masa SD banyak yang bilang adalah masa-masa yang sangat mengasyikkan, seru, heboh, menyenangkan, menggembirakkan, dan apalah itu sebutannya pokoknya senang, senang, dan senang... 

Yap, yang bisa mengatakan itu adalah orang yang sudah lewat dari masa sekolah termasuk orang kuliahan dan orang yang sudah bekerja. Kadang kala selalu rasanya ingin kembali ke masa anak-anak, disaat masih belum ada beban pikiran kehidupan sama sekali.

Bermain permainan anak-anak (kalau jaman SD saya dulu sih yaa tahun 2001-2006 :D), bercanda ria, membuat teman nangis, menjahili teman, bandel tidak mau diperintah guru, dan lainnya. Yang tentunya itu semua adalah kelakuan anak-anak. Saya juga pernah menjahili teman dulu saat kelas 1 SD, jadi ceritanya sih saya agak nggak senang saja dengan teman yang cewek, karena bicaranya ceplas-ceplos (ya hanya bercanda sih). Nah, yasudah ketika itulah saya berusaha untuk menjahilinya.

Yaitu, saya ambil uang seribu rupiah miliknya lalu saya bilang: "ini gua sobek yaa... gua sobek nih..."  Dan si cewek itu bilang: "yaudah sobek aja sana.." dengan nada kesal dan mewek. Disitulah akhirnya saya sobek beneran "SREEETTTT" dan si cewek itupun menangis tersedu-sedu. Yaah pada akhirnya saya hanya diperingati guru bahwa besoknya disuruh mengganti uangnya. Hehehe maklum dulu saya agak bandel namun tidak sampai brutal kok. :D.

Selain itu juga masa SD juga masa pembelajaran menuju kedewasaan. Artinya di sini kita di didik dan dilatih supaya menjadi orang dewasa nantinya harus bagaimana, seperti apa, dan lain-lain. Maka tak heran jika kepala sekolah kadang memerintahkan para muridnya untuk selalu bersikap mandiri, jangan bergantung pada orang lain. Nyatanya memang benar, ketika sudah beranjak dewasa seseorang itu akan menjadi pribadi yang bisa bersikap bijak, mandiri, melakukan segala hal dengan sendirinya, tidak selalu bergantung pada orang lain.

Dan alhasil, kita bisa dinilai sebagai pribadi yang sudah dibilang dewasa dan bijak di masyarakat. Tentunya dengan hasil dan usaha yang maksimal pula. Kemudian menurut saya sih, orang yang sudah dewasa mungkin akan mewek mengingat masa-masa kecilnya. Maka itu saya menulis artikel ini. 

Sebab masa kecil adalah masa SD. Saya sendiripun juga begitu, kalau sudah ingat masa SD bawaannya mewek dan ingin nangis! Tapi tidak mungkin juga menangis dihadapan publik. hihihi....

Yaa begitulah kira-kira, masa SD memang menyenangkan. Masih semangat-semangatnya belajar, pelajarannya juga belum begitu sulit, gurunya asyik, latihan soalnya asyik, apalagi yaa... Sama olahraganya mungkin juga asyik. 

Oh ya, kalau pelajaran olahraga dulu saya sukanya basket, bulu tangkis, lari, lari terus lompat jongkok, dan kadang ada jungkir balik tapi saya pun tidak bisa. Alhasil biarpun saya sudah berusaha tetap saja saat jungkir balik hasilnya malah miring tidak lurus :D.

Beginilah resiko kalau saya gendut. Tapi sekarang justru malah mewek, sedikit menangis, tertawa sedih mengingat itu semua. Yang dulunya terlihat malas belajar, sekarang sudah lulus dan selesai sekolah. Tinggal bekerja. Yap, itulah proses yaa... Jadi tak ada salahnya kok kalau kita bernostalgia masa-masa kecil dulu. Bahkan bisa dibikin cerita kan? Lebih seru lagi... 

Jadi, tetaplah berpikir optimis untuk masa depan dan marilah bernostalgia jika kita ingin mengingat masa lalu :).

Note: Untuk foto diatas pada artikel ini, itu adalah murid-murid di SD saya dulu (SD Islam Al-Azhar 4, Kebayoran Lama). Saya sedang berkunjung kesitu karena melakukan penelitian tugas akhir bersama teman. :D 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun