Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Pernah Sepelekan Pelajaran dan Pendidikan

28 Agustus 2018   15:16 Diperbarui: 28 Agustus 2018   15:56 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.loop.co.id

Mendapatkan ilmu dari berbagai macam media memang sangat tidak salah dilakukan, apalagi jika seseorang tersebut memiliki kemampuan untuk dapat mengakses ilmu di media digital seperti era sekarang ini. Dengan kemudahan dan kelancaran yang berbasiskan teknologi digital, menjadikan setiap orang mampu mempelajari dan mendapatkan sebuah wawasan yang cemerlang, yang sedang ingin digelutinya. 

Berbicara mengenai pelajaran pun juga tak kalah penting yang ada kaitannya dengan ilmu. Sebab dalam sebuah pelajaran dituangkan banyak sekali ilmu pengetahuan akan apa saja, dan disitulah wawasan kita menjadi bertambah sehingga kita bisa saling sharing kepada orang lain pula.

Tidak hanya mengenai ilmu/pelajaran yang didapatkan dibangku sekolah atau kuliah saja, melainkan juga termasuk pelajaran hidup, memaknai arti hidup, bagaimana caranya bersyukur akan hidup ini, dan sebagainya (misalkan). 

Setiap orang yang sudah menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada setiap tahunnya, maka akan bertambah pula ilmu yang telah didapat dari berbagai macam pelajaran yang sudah digelutinya.

Misalkan, kalian seorang yang memiliki keahlian di bidang berhitung atau pelajarannya bernama matematika.

Jika melihat orang/teman kalian yang merasa kesulitan terhadap penyelesaian soal matematika tersebut, maka cobalah kalian untuk mengeluarkan kemampuannya dalam berhitung. 

Ajarkan dia bagaimana cara penyelesaiannya, mengapa bisa seperti ini dan hasilnya bisa sempurna, cara-cara nya seperti apa, rumusnya, dan sebagainya. Bila hal itu kalian lakukan sesering mungkin, maka banyak orang/teman yang memuji kalian atas keberhasilannya dapat membantu mereka memecahkan soal matematika itu. Menurut banyak orang, matematika adalah pelajaran yang sulit, membuat otak terkuras, pusing, rumit, lelah untuk berpikir, dan lain-lain. 

Tetapi ketahuilah bahwa sebuah ilmu dan pelajaran apapun itu tidak ada yang tidak bisa, pasti kita bisa melakukan dan menggeluti pelajaran tersebut asalkan ada niat dan kemauan yang tinggi.

Memang pada dasarnya kemampuan setiap orang beda-beda. Ada yang senang dengan hitungan, ada yang senang dengan ilmu-ilmu sosial, ilmu analisis, ada yang senang dengan pelajaran keterampilan yang menggunakan konsep kreatif, dan macam-macam. 

Pelajaran yang sudah didapat di bangku sekolah maupun kuliah, usahakan jangan pernah disepelekan. Walaupun itu memang nantinya tidak terpakai 100%, namun ilmu yang sudah didapatkan jangan pernah untuk dilupakan sekalipun.

Jujur saja, saya sekarang ini yang sudah S-1 ingin sekali rasanya untuk bisa merasakan sekolah lagi, membaca buku pelajaran, mengerjakan latihan dan ulangan, mengerjakan soal-soal di buku baik itu pilihan ganda atau essay.

Masa-masa yang paling indah dan mengasyikkan adalah masa sekolah memang, karena belum terpikirkan untuk mencari kerja, menanggung beban hidup, apalagi jika masih SD. Mungkin untuk SMP dan SMA akan berbeda pola pikirnya karena sudah mulai beranjak dewasa.

Mungkin waktu kita masih duduk di bangku SMP dan SMA sering kali mengeluh: "Ini ngapain juga sih matematika belajar sin, cos, tan, log, integral, aritmatika segala macem.... Nanti kalo udah kerja yang kepake cuman tambah, kali, kurang, bagi doang....". Naah, bagaimana? Apa kalian juga pernah mengeluh seperti itu saat masa sekolah dulu? Kalau anak SD belum seperti ini, karena masih semangat-semangatnya untuk belajar. Jadi, pikirannya belum ke arah kedewasaan. 

Sayapun juga pernah mengalami hal tersebut, ketika dulu sedang mengerjakan soal matematika. Sampai berkeluh kesah pada teman, tetapi saya pun juga harus mengerti bahwa saat itu saya belajar dan memahami untuk kelulusan sekolah saya dan membuat orang tua bangga. Dengan demikian, keluhan saya itu tak berlangsung lama, hanya sekedar menutup kebosanan saja dikarenakan terus berkutat dengan angka-angka dan rumus-rumus. 

Jika orang tua kita sering bilang: "Mau jadi apapun kamu nanti pas udah dewasa, basicnya diawali dengan pendidikan. Jadi kamu sekarang mumpung masih sekolah harus belajar yang bener, memahami pelajaran dengan giat, jangan males-malesan.".

Ternyata omongan tersebut memang benar, karena tanpa kita berpendidikan kita tidak tahu artinya sopan santun, perkataan baik dan benar pada orang seperti apa, tata krama, selain itu kita juga tidak bisa berpikir secara logis, rasional, aktual, dan secara kreatif.

Dan yang paling sangat simpel sekali, jika kita tidak berpendidikan tidak akan mengenal yang namanya angka, huruf, pola kalimat, bentuk kalimat, bilangan, dan segala macam. Maka itu bagi kita yang sudah bekerja, harus bersyukur betapa pentingnya sebuah pelajaran itu dari pendidikan yang kita kenyam selama kurang lebih 12 tahun (sampai SMA) dan 16 tahun (sampai kuliah S-1). Dan bahkan ada pula yang masih melanjutkan pendidikannya hingga S-2 maupun S-3. 

Nah bagi kalian yang mempunyai saudara, anak, ataupun keponakan yang masih kecil atau masih bersekolah, beri ia nasihat bahwa sekolah tidak boleh main-main dan bermalas-malasan, harus memperhatikan guru bila sedang menerangkan pelajaran, rajin dan giat belajar, kurangi waktu main dan perbanyak waktu untuk belajar, serta walau memang rasanya lelah paling tidak ada beberapa buku pelajaran yang harus dibaca, kerjakan soal-soal latihannya, dan sebagainya.... Sebab memang benar seperti penjelasan diatas tadi, apapun cita-cita seseorang nantinya basicnya adalah diawali dengan pendidikan dan pelajaran. 

Untuk kalian semua, jangan sepelekan pelajaran dan pendidikan yang sudah didapat yaa, walaupun jika sekarang kalian sudah bekerja dan berkeluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun