Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Enaknya Menyantap Spaghetti

24 Juli 2018   20:34 Diperbarui: 24 Juli 2018   21:02 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hmm... Disaat baru bangun tidur tiba-tiba mencium wanginya bumbu spaghetti bolognese yang menyengat membuat mata kita melek dan ingin cepat sarapan. Apalagi habis mandi, seger-seger langsung sarapan spaghetti hangat!" 

Enaknya, jika kita setiap hari memakan makanan pasta seperti itu, tak hanya spaghetti melainkan ada macaroni dengan bentuknya yang macam-macam dan unik-unik. Tetapi tidak mungkin juga kan kita memakan makanan ala Italia seperti itu juga? Iyalah yaa, kan orang Indonesia makanan pokoknya nasi putih beserta lauk pauknya (cuma jangan kebanyakan). Soal spaghetti pasti rasanya tak diragukan lagi ya. 

Siapa yang tidak kenal dengan makanan populer ini yang sudah mendunia, pasti setiap orang sangat senang mencicipi spaghetti. Spaghetti banyak macam, ada saus bolognese (tomat), carbonara (yang mengandung susu, telur, keju) dan banyak lagi. Intinya tergantung selera yang mau makan. Kalau saya pribadi lebih suka yang bolognese, karena kalau yang carbonara bikin enek :D.

Suatu hari ada seorang anak bernama Sandy, ia anak kelas 4 SD yang hobinya adalah penikmat makanan. Jadi bila ada informasi makanan yang enak-enak ia langsung cepat ingin mencobanya dan merasa ketagihan. Namun, sekarang ia sedang suka menyantap spaghetti bolognese. Ia menjadi senang makan itu karena melihat iklan spaghetti di televisi dan ia merasa tertarik untuk mencobanya. Ia memutuskan bahwa esok pagi sebelum berangkat sekolah akan sarapan spaghetti dan bilang pada ibunya. 

Keesokan harinya Sandy bangun dan menunaikan kewajibannya untuk sekolah. Sebelum itu ia mandi terlebih dahulu, berpakaian seragam kemudian ke meja makan dan berteriak: "Mama mamaaaa mana spaghettinya maaa..."  Ibunya bilang: "Iya iyaaa Sandy! Ini sudah siap mama bawa ke meja yaaa! Sandy pun makan dengan lahapnya spaghetti itu, dengan porsi yang banyak langsung habis ludes olehnya. 

Alhasil sarapannya kenyang dengan spaghetti. Tetapi, Sandy ingin nambah lagi untuk bekal di sekolah. Ia segera bilang pada Ibunya namun tidak diizinkan. Karena makan itu tidak boleh sering-sering kata ibunya. Dengan wajah murung Sandy pun ke sekolah hanya dengan bekal nasi beserta lauk biasa.

Di sekolah pun Sandy belajar dan menyimak pelajaran. Dan istirahatpun tiba, Sandy yang ingin memakan bekalnya tidak nafsu karena masih ingin memakan spaghetti. Saat itu ia melihat temannya ada yang beli spaghetti. Ia bertanya: "Eh itu beli dimana spaghettinya?" temannya jawab: "Di kantin San... enak nih katanya, cuma 10 ribu rupiah". Sandy berkata lagi: "Waah boleeh tuhhh... ok deeh, gua beli deeh". Alhasil, bekal nasi yang disiapkan Ibunya tidak dimakan, justru Sandy malah membeli spaghetti lagi di kantin. Tapi karena porsinya sedikit, Sandy beli dua bungkus. Jadinya 20 ribu rupiah. Padahal itu uang mingguan yang diberi Ibunya dan tidak boleh membeli jajanan yang lewat dari harga 10 ribu rupiah. Maklum mungkin masih SD, jadinya dibatasi hehe... 

Sesampainya di kelas, ia membawa dua bungkus spaghetti. Dan teman-temannya melihat sambil berkata: "Widiihhh belinya dua lu San. Ga kebanyakan tuh??!"  Sandy bilang: "Iyaa dongg.. Kebanyakan? Nggak tuh! abisnya porsinya sedikit jadi gua beli dua haha"... "ohh begitu yaa ya sudah mantaplah kalau begitu Sandy!" 

Sandy makan dengan lahap sampai benar-benar habis dua bungkus. Setelah kenyang ia kembali melanjutkan pelajarannya karena bel masuk sudah berbunyi. Saat pelajaran berikutnya berlangsung Sandy merasa lapar kembali. Dan yang ada dipikirannya hanya spaghetti! ckck... Akhirnya setelah pelajaran selesai, waktu pulang tiba ia membeli spaghetti lagi tetapi cuman satu karena duitnya sudah mau habis. 

Jadi tinggal sisa 10 ribu. Ia berjalan menuju kantin dan membeli spaghetti lagi. Tetapi karena waktu sudah cukup siang, akhirnya spaghettinya dibawa pulang saja. Sambil menunggu jemputan Sandy terus memperhatikan spaghetti itu sambil dilihat terus menerus. sampai-sampai ada guru yang lewat dan bertanya: "Sandy, kamu kenapa kok ngeliatin makanan terus? Apa tuh? Spaghetti ya??" Sandy jawab: "Eh iya buuu, iyaa nih buu habis saya lagi suka sama spaghetti".

Karena malu, Sandy menjawab agak menunduk. Tak lama kemudian jemputannya pun datang dan ia memegang erat spaghetti itu. Sesampainya dirumah ia membawa spaghettinya diam-diam agar tidak ketahuan Ibunya. Ia segera menaruh dimeja makan. Tetapi diluar dugaan justru Ibunya malah tahu karena ibunya sedang makan di dapur dan kelihatan Sandy pulang dengan membawa sesuatu. 

Ibu: Sandy, kamu udah  pulang?? Bawa apa tuh? Kok masuknya diem-diem??

Sandy : Eh mama! hehe... iyaa udah nih ma. ohh ini cuma makanan biasa aja kok maa...

Ibu: Coba mama liat? Makanan apa sih? Kayaknya ga pengen orang lain makan?

Sandy: Eh jangan ma bukan apa apa kok! (Sandy panik)

Ibu: (melihat bungkusannya dan dikeluarkan) Ohhhhh spaghetti lagi???.... Kamu tuh ya udah dibilangin jangan banyak-banyak makan ginian... masihhh aja... 

Sandy : Abisnya lagi kepengen maa.. biar kaya di televisi tuh maa yang iklan spaghetti ituuuu (Ter-brainwash oleh iklan tv nih! hehe)

Ibu  : Terus, tadi disekolah bekelnya dimakan kan? Atau jangan-jangan malah beli spaghetti juga?? (Hebat, ibunya bisa membaca pikiran Sandy)

Sandy : Hehehehe... bekelnyaaa bekelnyaaaaa masih utuh maaa (cengengesan)

Ibu: Yah ampuuuuuun bener kan dugaan mama.... aduh kamu tuh ya cuma gara-gara iklan jadi ketagihan begini. Udah ah cukup Sandy makan spaghettinya, jangan kebanyakan! (kesel)

Sandy : Iya maa maaf, abisnya karena iklan sihhh... (merasa menyesal)

Karena iklan spaghetti Sandy jadi diomelin habis-habisan sama Ibunya. Maklum masih anak-anak. :D 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun