Orang bilang pengalaman kerja itu penting. Semakin panjang pengalamannya, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan karir yang bagus. Sayangnya, dunia ini tidak sesimpel itu. Realitanya, tidak sedikit orang yang punya seabrek pengalaman namun justru kesulitan mendapat pekerjaan.
Kalau mau jujur-jujuran, pengalaman panjang terkadang justru bisa jadi bumerang. Bahkan untuk beberapa posisi, employer justru sengaja mengeliminasi kandidat berpengalaman dengan alasan-alasan tertentu.
Keputusan seperti ini biasanya diambil karena alasan yang tidak jauh-jauh dari efisiensi. Sama halnya dengan konsumen yang seringkali berusaha mencari barang murah untuk jenis barang-barang tertentu, perusahaan juga cenderung mencari tenaga kerja murah untuk menempati posisi-posisi tertentu. Lantas bagaimana pengalaman membantu dalam karir seseorang?
Pengalaman Panjang Berarti Starting Point Gaji yang Lebih Tinggi
Saat melirik pekerja berpengalaman, kita seringkali terpesona dengan nilai jual yang lebih tinggi. Tentu saja, mereka membawa ke meja kerja sejuta pengalaman dan keterampilan yang luar biasa. Tapi jika dilihat dari sisi perusahaan, ini berarti biaya yang lebih mahal untuk dikeluarkan.
Pekerja berpengalaman seringkali memiliki starting point gaji yang jauh di atas standar. Misalnya jika suatu posisi biasa dibayar Rp 3 juta, pekerja berpengalaman tidak akan bersedia memulai dari angka tersebut. Mereka membawa pengalaman, dan itu artinya mereka punya harapan gaji yang lebih tinggi sesuai dengan keterampilan dan kompetensi yang dimiliki.
Tapi, di luar itu semua, nyatanya, tidak semua posisi memerlukan pekerja dengan deretan pengalaman panjang. Beberapa perusahaan bahkan lebih memilih untuk menghindari kandidat berpengalaman dengan alasan-alasan tertentu. Salah satunya adalah untuk mengurangi beban finansial terkait gaji.
Perusahaan sering mencari kandidat dengan starting point gaji yang lebih rendah untuk posisi-posisi tertentu. Ini mungkin terdengar tidak adil, tapi seperti konsumen yang mencari barang murah, perusahaan pun mencari tenaga kerja murah untuk mengisi kebutuhan spesifik.
Bukan Sekedar Pengalaman Panjang, Namun Seberapa Banyak Ilmu yang Diserap Selama Bekerja
Pengalaman panjang bukanlah ukuran tunggal kesuksesan dalam karir. Tidak peduli seberapa lama seseorang telah menghabiskan waktu dalam suatu bidang, apa yang sebenarnya penting adalah seberapa banyak ilmu yang berhasil diserap.
Bayangkan dua pekerja, satu dengan pengalaman 2 tahun dan yang lainnya dengan pengalaman 10 tahun. Jika ilmu yang dimiliki oleh pekerja berpengalaman 10 tahun sama dengan pekerja 2 tahun, apakah sepadan untuk membayar lebih mahal?
Kejadian seperti ini sering terjadi pada jenis pekerjaan yang cenderung repetitif dan sama dari waktu ke waktu. Manusia butuh tantangan untuk berkembang. Bisa dikatakan, tantangan dalam pekerjaan inilah kunci perkembangan. Jika seseorang terus menerus berada dalam pekerjaan yang repetitif atau memiliki sedikit ketidakpastian, ilmu yang diperoleh selama bertahun-tahun bekerja mungkin tidak mencerminkan tingkat kemajuan yang diharapkan.