Salah satu aspek penting dari manajemen keuangan freelancer adalah memiliki dana darurat yang memadai. Kehidupan sebagai pekerja lepas penuh dengan tantangan, dan adanya masa-masa sepi proyek atau kesulitan mendapatkan klien adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Dengan memiliki dana darurat yang cukup besar, seorang freelancer dapat mengantisipasi masa-masa sulit seperti ini tanpa harus merasa terdesak secara finansial. Dana darurat juga memberikan keamanan finansial dan memungkinkan seorang freelancer tetap fokus pada pekerjaan kreatifnya tanpa beban keuangan yang berlebihan.
7. Pengembangan Bisnis
Rasanya tidak ada yang mau jadi one-man-show selamanya. Sebagai catatan, potensi freelancer sebenarnya terletak pada kesempatan untuk mendapatkan potensi penghasilan yang hampir tidak terbatas.Â
Untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut, seorang freelancer harus bisa mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar. Di sinilah perlunya skill pengembangan bisnis.
Sebagai catatan, freelancer itu berada di kolam yang berbeda dengan pekerja tetap. Seorang freelancer masuk pada kategori self-employment. Karena itu, wajib hukumnya menjadi ahli di satu bidang tertentu dan mengerti bidang-bidang lain yang menjadi pilar suatu bisnis bisa berjalan.
Meski harus mengerti dan memiliki skill-skill lain, bukan berarti semuanya harus dikerjakan seorang diri. Untuk bisa mengembangkan bisnis, seorang freelancer juga perlu belajar cara memanfaatkan leverage dan mendelegasikan beberapa tugas ke pihak lain, khususnya untuk tugas-tugas yang sifatnya repetitif dan bukan termasuk bagian inti dari bisnis itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H