Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Frugal Living dan Pelit, Kenapa Sering Dianggap Mirip?

3 Oktober 2023   12:30 Diperbarui: 3 Oktober 2023   17:12 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang sedang Menghitung Uang (Sumber: Unsplash) 

Seringkali ada kebingungan antara dua konsep yang kelihatannya mirip, yakni frugal living dan perilaku pelit. Bahkan, mungkin kamu juga sering mendengar kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian atau mungkin justru menganggapnya dua hal yang sama.

Banyak orang menganggap "frugal living" dan "pelit" sama karena punya perilaku yang mirip, yakni sama-sama tentang hidup irit. Namun meski saat mengelola keuangan keduanya sama berhati-hatinya, kenyataannya frugal living dan pelit punya perbedaan yang sangat fundamental.

Sering Dianggap Terlalu Perhitungan

Bagi banyak orang, gagasan tentang frugal living atau hidup hemat sering kali dihubungkan dengan perilaku yang terlalu perhitungan. Orang yang menerapkan gaya hidup frugal seringkali dilihat dari sudut pandang yang berbeda oleh orang awam. Mereka sering dianggap terlalu banyak pertimbangan dalam pengeluaran, bahkan untuk hal-hal yang bagi sebagian orang dianggap biasa saja.

Salah satu alasan kenapa orang yang menerapkan frugal living tampak terlalu perhitungan adalah karena mereka mendahulukan prioritas finansial mereka. Mereka punya visi yang jelas tentang tujuan keuangan jangka panjang, seperti tabungan pensiun atau pembayaran utang. Oleh karena itu, setiap pengeluaran dihitung dengan cermat untuk memastikan bahwa uang yang mereka miliki digunakan secara efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Bagi orang yang tidak akrab dengan konsep ini, fokus yang sangat tajam pada pengelolaan uang bisa terlihat sebagai perilaku yang berlebihan.

Selain itu, orang yang menerapkan gaya hidup frugal juga cenderung sangat teliti. Mereka sering membandingkan harga, mencatat pengeluaran, atau mencari cara kreatif untuk menghemat uang. Sikap seperti ini, meskipun penting dalam menjaga keseimbangan keuangan, sering dianggap berlebihan oleh orang yang belum memahaminya.

Bisa Sulit Mengeluarkan Uang, Bahkan untuk Sesuatu yang Dibutuhkan

Orang yang terbiasa menerapkan gaya hidup frugal punya kecenderungan untuk menjadi sangat berhati-hati dalam mengelola uang. Mereka telah melatih diri untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum membeli sesuatu, hingga  membuat mereka sulit untuk mengeluarkan uang, bahkan untuk sesuatu yang sebenarnya dibutuhkan.

Pelaku frugal living seringkali sangat sadar akan nilai uang. Mereka telah menginternalisasi prinsip bahwa setiap rupiah punya nilai, dan setiap pengeluaran harus sepadan dengan manfaat yang diperoleh.

Ketika dihadapkan pada keputusan untuk mengeluarkan uang, pelaku gaya hidup frugal cenderung mempertimbangkannya dengan matang apakah itu benar-benar diperlukan atau ada alternatif yang lebih ekonomis. Hal ini bisa membuat mereka merasa ragu secara berlebihan dalam mengeluarkan uang, bahkan untuk kebutuhan dasar.

Orang yang menerapkan gaya hidup frugal juga sering merencanakan pengeluaran dengan membuat anggaran. Mereka mengidentifikasi prioritas keuangan dan berusaha mengikuti anggaran yang telah dibuat.

Dalam prosesnya, mereka bisa sangat konservatif dalam pengeluaran, apalagi kalau anggaran tersebut sudah dimasukkan ke dalam pos-pos pengeluaran secara terperinci. Tidak heran, mereka sering merasa kesulitan untuk mengeluarkan uang di luar anggaran yang telah ditetapkan, bahkan jika itu adalah pengeluaran yang sebenarnya diperlukan.

Ada Perbedaan Standar Soal Pengeluaran yang Disebut "Normal"

Standar pengeluaran yang dianggap "normal" bisa sangat bervariasi antar individu. Namun, perbedaannya akan lebih kontras saat membandingkan antara perspektif pengeluaran orang yang menerapkan frugal living dengan mereka yang tidak. Bagi orang yang menjalani gaya hidup frugal, definisi pengeluaran normal seringkali berbeda dengan pandangan konvensional.

Orang yang menerapkan frugal living cenderung memiliki standar pengeluaran yang lebih ketat. Mereka punya pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga pengeluaran mereka lebih terfokus pada hal-hal yang benar-benar diperlukan.

Misalnya, mereka mungkin memilih untuk memasak di rumah daripada makan di restoran atau menggunakan transportasi umum daripada memiliki mobil pribadi karena melihatnya sebagai pilihan yang lebih hemat. Di sisi lain, bagi orang pada umumnya, pengeluaran ini mungkin dianggap sebagai sesuatu yang biasa dan normal.

Norma sosial juga memengaruhi persepsi tentang pengeluaran yang wajar. Bagi banyak orang, mengikuti tren konsumsi seperti memiliki gadget terbaru, kendaraan baru, atau berlibur ke luar kota dianggap sebagai bagian dari kehidupan yang normal. Namun, bagi mereka yang menerapkan frugal living, pengeluaran semacam itu mungkin dianggap sebagai pemborosan yang tidak perlu. Mereka lebih suka menciptakan standar pengeluaran yang bijak dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi mereka.

Frugal Living Bukan Sebatas Hidup Irit

Frugal living seringkali disalahpahami sebagai sekadar hidup irit. Padahal, konsep ini sebenarnya melibatkan banyak hal lain yang jauh lebih dalam dan berkelanjutan.

Gaya hidup frugal bukan hanya tentang menahan diri dari pengeluaran yang dianggap tidak sepenuhnya dibutuhkan. Ini juga tentang mengelola keuangan dengan bijak, penghargaan terhadap nilai uang, dan menciptakan kualitas hidup yang lebih baik dalam jangka panjang.

Frugal living bukan tentang hidup dalam keterbatasan atau menderita secara finansial. Sebaliknya, ini adalah tentang membuat keputusan yang cerdas dalam setiap aspek keuangan.

Hal ini mencakup perencanaan anggaran dengan cermat, mengidentifikasi prioritas keuangan, dan menciptakan tujuan finansial yang jelas. Dengan merencanakan dan memprioritaskan pengeluaran, orang yang menerapkan frugal living bisa mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti investasi, membayar utang, atau mempersiapkan dana pensiun.

Selain itu, frugal living juga mengajarkan penghargaan terhadap nilai uang. Pelaku frugal living memahami betapa berharganya setiap rupiah yang mereka hasilkan. Inilah yang membuat mereka tidak bisa mengeluarkan uang secara impulsif.

Meski begitu, bukan berarti pelaku frugal living tidak bisa menikmati kehidupan atau melakukan hal-hal yang mereka inginkan. Sebaliknya, mereka mencari cara cerdas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tanpa harus mubazir menghambur-hamburkan uang. Dengan cara ini, pelaku frugal living bisa mencapai keseimbangan antara hidup hemat dan menikmati hidup.

Inti dari Frugal Living: Bijak dalam Menggunakan Uang

Inti dari frugal living adalah tentang bijak menggunakan uang. Ini adalah pendekatan yang melibatkan kesadaran, perencanaan, dan pengelolaan finansial yang cermat untuk mencapai keseimbangan antara memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Salah satu prinsip dasar dari frugal living adalah merencanakan keuangan dengan cermat. Ini bisa dilakukan dengan membuat anggaran yang jelas untuk mengidentifikasi pendapatan, pengeluaran, dan tujuan keuangan.

Memiliki rencana keuangan yang jelas membuat pelaku frugal living bisa lebih bijak dalam mengalokasikan uang untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Ini juga membantu mereka menghindari pemborosan dan memastikan bahwa uang yang mereka miliki digunakan secara efisien.

Frugal living juga mengajarkan tentang menghindari utang yang tidak perlu. Orang yang menerapkan gaya hidup frugal akan menghindari utang berlebihan yang bisa menambah beban finansial. Mereka cenderung membayar tagihan tepat waktu dan menghindari berutang untuk kebutuhan yang sebenarnya bisa ditangani dengan uang yang mereka miliki. Dengan cara ini, mereka bisa mempertahankan stabilitas finansial dan merasa aman secara ekonomi.

Meski frugal living dan perilaku pelit sering dianggap serupa, nyatanya prinsip yang mendasari keduanya sama sekali berbeda. Frugal living lebih menitikberatkan pada pemanfaatan uang secara bijak dan fokus pada nilai yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Dengan memahami prinsip dasar tersebut, kita bisa memilih pendekatan yang lebih sesuai dengan tujuan keuangan dan gaya hidup kita sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun