Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Beda Amatiran dengan Freelancer Pro Setipis "Be on Time"

19 September 2023   09:00 Diperbarui: 21 September 2023   16:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi time management freelancer (sumber: unsplash)

Freelancer diberkati kebebasan untuk menentukan waktu kerja sendiri. Mau kerja dari pagi sampai sore? Boleh. Kalau lebih nyaman kerja di waktu malam juga tidak masalah. Namun kalau tidak dikelola dengan baik, kebebasan ini justru bisa menjadi bumerang, bahkan menghancurkan karir freelancer itu sendiri.

Tanpa manajemen waktu yang baik, seorang freelancer bisa saja menghabiskan terlalu banyak waktu pada kesibukan yang sebenarnya tidak perlu. Tentu saja, ini bisa berdampak negatif pada produktivitas dan kualitas pekerjaan. Deadline jadi molor, pekerjaan yang lebih penting pun terbengkalai. Akibatnya, klien kecewa dan tidak mau kembali lagi.

Tetap Disiplin Meski Bebas Atur Waktu Kerja Sendiri

Salah satu tantangan terbesar yang kerap dihadapi freelancer adalah menjaga disiplin ketika tidak ada bos yang mengawasi. Meski punya kebebasan untuk menentukan waktu kerja, bukan berarti bisa seenaknya sendiri.

Tuntutan untuk bersikap profesional di mana-mana itu sama. Seorang freelancer juga tidak bisa lepas dari tuntutan ini. Ia harus bertanggungjawab terhadap klien dan project yang sedang ditangani.

Prinsipnya di sini adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai brief dan tenggat waktu yang telah disepakati. Demi memenuhi itu semua, seorang freelancer harus bisa mengatur waktu kerjanya dengan cerdas.

Seorang freelancer baru terkadang merasa anti dengan jam kerja. Dianggapnya jam kerja itu sama seperti belenggu yang mengikis kebebasan berkarya. Padahal, punya jam kerja itu perlu untuk membantu mengatur pola kerja. Jadi, sebisa mungkin tetapkan jadwal kerja yang konsisten.

Di jam berapa kamu merasa paling produktif? Untuk menentukan jam kerja versimu sendiri, kamu bisa mulai dari sini. Manfaatkan jam-jam tersebut untuk mengerjakan pekerjaan benar-benar menguras pikiran. Sedangkan untuk pekerjaan yang "tidak perlu banyak mikir", kamu bisa memilih waktu lain.

Memiliki jadwal kerja yang tetap membantu klien agar tahu kapan waktu yang tepat untuk menghubungi kamu. Karena itu, ada baiknya jadwal kerja ini juga disesuaikan dengan jam kerja klien.

Punya Deadline Pribadi

Ada batas waktu atau deadline untuk setiap project yang dikerjakan. Deadline ini biasanya ditentukan bersama-sama sesuai kesepakatan.

Perihal deadline sebenarnya tidak sulit untuk dipenuhi. Klien umumnya hanya ingin pekerjaan dikirim tepat waktu sesuai dengan standar kualitas yang telah disepakati. Masalahnya adalah bagaimana jika seorang freelancer memiliki pekerjaan utama yang menyita banyak waktu atau ada beberapa project yang harus selesai di waktu yang sama? Di sinilah pentingnya punya deadline pribadi.

Deadline pribadi berbeda dengan deadline project yang ditentukan bersama dengan klien. Deadline ini ditentukan oleh freelancer sendiri dan jatuh lebih awal dari deadline project.

Penulis sendiri menentukan deadline pribadi minimal 1 hari sebelum deadline project. Misal jika deadline project-nya jatuh pada tanggal 10 Januari, maka paling lambat project itu harus sudah selesai pada tanggal 9 Januari.

Deadline pribadi ini mirip seperti jaring pengaman yang memastikan project tidak sampai molor. Dengan menjadikan deadline pribadi sebagai batas waktu project, seorang freelancer akan terdorong untuk bekerja lebih cepat dan lebih fokus.

Punya Target Harian

Dalam kehidupan seorang freelancer, rasanya memang menyenangkan saat ada beberapa project datang bersamaan. Tapi kalau tidak di-manage dengan baik, serbuan project seperti ini justru bisa memicu stres dan berdampak pada standar kualitas pekerjaan yang menurun.

Situasi seperti ini sebenarnya bisa diantisipasi dengan menerapkan target harian. Buat target-target kecil yang harus dicapai setiap hari.

Target harian membantu freelancer untuk tetap punya kontrol atas project yang tengah dikerjakan. Serumit dan sebanyak apapun project yang ditangani, target harian akan membantu mengurainya menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah ditangani. Selama mengikuti target yang telah ditetapkan, setiap project pasti bisa ditangani tanpa merasa kewalahan secara berlebihan.

Multitasking itu Racun, Fokus pada Satu Pekerjaan pada Satu Waktu

Seringkali, freelancer berpikir bahwa melakukan banyak hal sekaligus adalah cara untuk meningkatkan produktivitas. Namun, multitasking sebenarnya bisa mengurangi efisiensi dan kualitas pekerjaan.

Fokus pada satu pekerjaan pada satu waktu adalah kunci untuk manajemen waktu yang efektif. Identifikasi Tugas Utama (MITs), kemudian prioritaskan tugas-tugas yang paling penting dan mendesak setiap harinya. Fokuskan sumber daya pikiran, waktu dan tenaga untuk menyelesaikan MITs sebelum lanjut ke tugas-tugas lain.

Untuk membantu tetap fokus, kamu bisa menggunakan teknik Pomodoro. Ini adalah teknik manajemen waktu yang melibatkan bekerja selama 25 menit, kemudian jeda 5 menit. Dengan teknik Pomodoro, kamu bisa tetap fokus dan segar selama sesi kerja.

Manfaatkan AI atau Cari Bantuan kalau Memang Perlu

Freelancer profesional pada dasarnya adalah seorang solopreneur. Akan tetapi, bukan berarti seorang freelancer harus melakukan semuanya sendiri. Kalau memang merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ada berbagai alat dan teknologi yang bisa membantu mengelola pekerjaan.

Misalnya kamu bisa menggunakan aplikasi seperti Trello, Asana, atau Todoist untuk membantu mengatur tugas-tugas, mengingatkan tentang deadline, dan membuat jadwal.

Manfaatkan juga teknologi AI. Teknologi seperti chatbot dan perangkat AI lainnya dapat membantu menjawab pertanyaan umum dari klien tanpa harus meluangkan banyak waktu dan pikiran. Saat ada terlalu banyak tugas yang harus ditangani, pertimbangkan untuk outsource tugas-tugas tertentu ke freelancer lain atau perusahaan penyedia jasa.

Manajemen waktu adalah salah satu skill fundamental yang wajib dimiliki oleh seorang freelancer profesional. Tidak peduli sejago apa kemampuanmu dalam bidang desain, programming atau writing, kalau tidak punya disiplin waktu, tidak ada jaminan klien akan kembali lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun