Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Bukan Mengenerate Konten, Ini Cara Creator Memanfaatkan AI

11 Juli 2023   11:44 Diperbarui: 11 Juli 2023   16:56 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran AI punya dampak yang luar biasa bagi para kreator konten, khususnya para penulis.

AI membuat produksi konten jadi lebih mudah dan efisien. Kalau sebelumnya butuh waktu berjam-jam, bahkan sampai beberapa hari sekedar untuk membuat satu konten, sekarang waktu produksi konten bisa dipangkas sampai lebih dari setengahnya. Jadi tidak heran, banyak pelaku bisnis dan perusahaan yang melakukan efisiensi dengan menyerahkan beberapa pekerjaan produksi konten ke AI.

Agar tetap relevan, konten kreator pun mulai mengadopsi AI dalam proses pembuatan konten. Tapi cara mereka beda dengan cara perusahaan atau pengguna pada umumnya. Berikut bagaimana kreator konten memanfaatkan AI untuk menghasilkan karya.

1. Brainstorming ide kreatif

AI bisa jadi alat ampuh untuk menarik ide-ide kreatif. Kamu tidak harus mencari ide sendiri lagi. AI bisa membantu membangkitkan ide kreatifmu yang mungkin sedang buntu.

Ide-ide yang disajikan AI sebenarnya masih sangat umum dan mentah. Meski sudah memasukkan prompt secara spesifik dan memasukkan konteks ke dalamnya, ide kontennya masih saja dangkal. 

Kamu masih perlu otak-atik prompt untuk mendapatkan ide yang lebih spesifik. Kamu juga masih harus mengembangkan ide-ide itu agar lebih relevan dengan target audiens yang kamu incar.

Satu tips untuk kamu yang ingin menggunakan AI untuk brainstorming. Jangan gunakan ide yang di-generate AI mentah-mentah. Cukup gunakan ide-ide itu untuk merangsang otak kreatifmu.

2. Riset tema dan materi konten

Setelah dapat ide, kreator konten akan mengumpulkan data-data dan mempelajari tema yang ingin dibuat. Riset tema biasanya dilakukan dengan membaca artikel, buku atau sumber informasi lainnya. Tapi dengan AI, kamu bisa melakukannya dengan lebih mudah.

AI bisa digunakan untuk menggali informasi dasar tentang tema konten yang ingin kamu buat. Karena bisa bertanya langsung, jawabannya juga langsung to-do-point. Kalau kamu masih sangat awam dengan tema yang ingin diangkat, informasi tersebut cukup untuk memberimu fondasi dasar.

Tapi perlu diingat, informasi yang disajikan AI umumnya masih dangkal dan sekedar mengantar kamu ke depan pintu gerbang. Kamu masih harus menggali lebih dalam.

Tidak jarang, AI juga bisa "ngarang" atas informasi yang disajikan. Jadi kamu masih harus melakukan riset lanjutan dan mengandalkan sumber-sumber yang lebih teruji kredibilitasnya.

3. Menganalisis target audiens

AI bisa digunakan untuk membantu menganalisis audiens. Kamu bisa bertanya langsung untuk mengetahui siapa saja yang sekiranya relevan dengan topik yang ingin kamu bahas. Kamu bahkan bisa menggunakan AI untuk membuat audiens persona.

Kamu bisa memanfaatkan AI untuk membuat karakter fiktif sebagai gambaran soal target audiens untuk konten yang akan kamu buat.

Mengenal audiens itu penting dalam proses pembuatan konten. Bagaimanapun juga, konten itu nantinya akan dikonsumsi oleh audiens tertentu. Dengan mengetahui siapa audiensnya, kamu bisa menentukan format konten, hingga gaya bahasa yang digunakan agar lebih mudah mereka terima.

4. Analisis tren

Sebelum ada AI, analisis tren biasanya dilakukan secara semi-manual dengan tool analisis. Sebenarnya tool-tool analisis saat ini sudah sangat memudahkan penggunanya. Akan tetapi, kamu tetap butuh skill untuk menganalisis data sebelum mengambil kesimpulan.

AI bisa menjadi alat analisis yang kuat. Kamu bisa menggunakannya untuk menganalisis popularitas konten, topik dan kata kunci, media sosial, hingga menganalisis tren di industri atau niche tertentu.

Berbekal hasil analisis dari AI, kamu bisa mengetahui konten seperti apa yang akan mendapat respons positif dan mengundang banyak interaksi dari audiens.

5. Mengecek tata bahasa dan tulisan

Kesalahan dalam penulisan itu wajar dan hampir pasti terjadi setiap kali membuat konten. Inilah tujuan kenapa konten perlu di-review sebelum dipublikasikan.

Biasanya, kreator konten melakukan tugas ini secara manual. Tapi kalau proses pembuatan konten hingga review dilakukan sendirian, bisa saja ada banyak kesalahan yang luput dari pengecekan.

AI bisa membantu kreator konten memeriksa tata bahasa dan tulisan. Mereka bahkan bisa langsung memperbaiki tata bahasa yang salah. Kalau soal ketelitian, bisa dipastikan mereka lebih jago dibandingkan manusia.

Kreator konten perlu memiliki karakter sebagai diferensiasi dari kreator-kreator lain. Tapi kalau kamu sekedar copas konten yang di-generate AI, bisa dipastikan kontenmu akan terlihat mirip dengan konten dari kreator lain yang juga menggunakan AI.

Manusia itu makhluk yang unik. Tidak ada 2 orang yang sama persis. Dengan menempatkan AI sebagai asisten dan bukan sebagai pengganti, kamu bisa mempertahankan karaktermu sebagai kreator konten dan individu yang unik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun