Tidak jarang, AI juga bisa "ngarang" atas informasi yang disajikan. Jadi kamu masih harus melakukan riset lanjutan dan mengandalkan sumber-sumber yang lebih teruji kredibilitasnya.
3. Menganalisis target audiens
AI bisa digunakan untuk membantu menganalisis audiens. Kamu bisa bertanya langsung untuk mengetahui siapa saja yang sekiranya relevan dengan topik yang ingin kamu bahas. Kamu bahkan bisa menggunakan AI untuk membuat audiens persona.
Kamu bisa memanfaatkan AI untuk membuat karakter fiktif sebagai gambaran soal target audiens untuk konten yang akan kamu buat.
Mengenal audiens itu penting dalam proses pembuatan konten. Bagaimanapun juga, konten itu nantinya akan dikonsumsi oleh audiens tertentu. Dengan mengetahui siapa audiensnya, kamu bisa menentukan format konten, hingga gaya bahasa yang digunakan agar lebih mudah mereka terima.
4. Analisis tren
Sebelum ada AI, analisis tren biasanya dilakukan secara semi-manual dengan tool analisis. Sebenarnya tool-tool analisis saat ini sudah sangat memudahkan penggunanya. Akan tetapi, kamu tetap butuh skill untuk menganalisis data sebelum mengambil kesimpulan.
AI bisa menjadi alat analisis yang kuat. Kamu bisa menggunakannya untuk menganalisis popularitas konten, topik dan kata kunci, media sosial, hingga menganalisis tren di industri atau niche tertentu.
Berbekal hasil analisis dari AI, kamu bisa mengetahui konten seperti apa yang akan mendapat respons positif dan mengundang banyak interaksi dari audiens.
5. Mengecek tata bahasa dan tulisan
Kesalahan dalam penulisan itu wajar dan hampir pasti terjadi setiap kali membuat konten. Inilah tujuan kenapa konten perlu di-review sebelum dipublikasikan.
Biasanya, kreator konten melakukan tugas ini secara manual. Tapi kalau proses pembuatan konten hingga review dilakukan sendirian, bisa saja ada banyak kesalahan yang luput dari pengecekan.
AI bisa membantu kreator konten memeriksa tata bahasa dan tulisan. Mereka bahkan bisa langsung memperbaiki tata bahasa yang salah. Kalau soal ketelitian, bisa dipastikan mereka lebih jago dibandingkan manusia.
Kreator konten perlu memiliki karakter sebagai diferensiasi dari kreator-kreator lain. Tapi kalau kamu sekedar copas konten yang di-generate AI, bisa dipastikan kontenmu akan terlihat mirip dengan konten dari kreator lain yang juga menggunakan AI.