Taukah teman-teman jika didalam dunia pendidikan sering kita dengar istilah atau pun kalimat desain pembelajaran bahkan mungkin salah satu dari teman-teman sekalian sudah menggunakannya. Desain Itu sendiri sebuah istilah yang di ambil dari kata "Design" (bahasa inggris) jika di artikan kedalam bahasa Indonesia yang Memiliki arti "perencanaan atau rancangan". Â Sedangkan belajar adalah suatu proses kegiatan dalam mentransfer ilmu yang sedang berlangsung di dalam diri individu maupun kelompok antara guru dan peserta didik yang melibatkan sistem pendidikan antara guru, peserta didik, materi dan tujuan.
Jadi desain pembelajaran dapat di artikan sebagai proses perencanaan kegiatan belajar yang telah disiapkan oleh pihak desainer,guru /pendidik sedemiki rupa sebelum kegiatan proses pembelajaran itu di mulai. Didalam pembelajaran yang telah di desain dan di rencanakan harus lah efektif dan efesien tujuan tersebut supaya dapat tercapai dan di terima dengan baik oleh peserta didik.
Desain intruksional merupakan salah satu model pembelajaran yang sistematis yang dapat di gunakan dalam memecahkan suatu masalah belajar, juga bisa di gunakan untuk peningkatan kinerja peserta didik melalui serangkaian kegiatan seperti mengidentifikasi, pengembangan, evaluasi.
Adapun kriteria yang baik di dalam desain intruksional diantaranya sebagai berikutÂ
a. Berorientasi pada peserta didik (siswa/siswi)
Dalam mendesain suatu pembelajaran yang pertama yang perlu di perhatikan terkait soal peserta didik/ siwa karena didalamnya menyangkut terkait soal kemampuan dasar dan gaya belajar siswa karena setiap individu peserta didik tentu memiliki latar belakang gaya belajar yang berbeda maka dari itu dalam mendesain pembelajaran intruksional menjadi langkah awal yang perlu di perhatikan.
b. Pendekatan sistemÂ
Sistem  menjadi langkah yang perlu di perhatikan pula dalam desain intruksional, sistem merupakan suatu komponen yang saling keterkaitan satu samalainnya karena menyangkut tujuan. Melalui pendekatan sistem ini ketidak pastian atau keberhasilannya dapat di prediksi, memalui pendekatan ini juga kemungkinan-kemungkinan atau kendala yang dapat menghambat tujuan dapat segera di atisipasi dari awal. Atas dasar itu maka pendekatan sistem  dalam desain intruksional pendekatan yang ideal yang dapat di lakukan oleh guru(pendidik).
c. Dapat teruji secara empirisÂ
Melalui pengujian empiris dapat di lihat dan di prediksi kelemahan dan kendala yang akan menjadi masalah sehingga sebelum masalah itu terjadi dapat di antisipasi.
d. Hubungan perencanaan dan desain pembelajaranÂ
Tentu saling keterkaitan dimana sebelum ketika kita ingin mendesai suatu pembelajaran awal pertama kali dilakukan sebuah perencanaan yang di kemas kedalam sebuah langkah-langkah kemudian dilakukannya sebuah pendesainan setelahnya.
Terdapat beberapa model-model  terkait desain intruksional diataranya sebagai berikut :
1. Model kempÂ
Model ini merupakan model pertama dalam pendidikan model ini pula awal pertama yang memberikan bimbingan kepada peserta didik. Adapun tujuan model kemp ini, yaitu mengarahkan dan juga mengembangkan desain intruksional, untuk melihat karakter peserta didik karena setiap karakter nya berbeda-beda maka model kemp ini lah yang berperan dalam melihat, mengetahui  karakter peserta didik.Â
2. Model BenathyÂ
Menurut model ini terdapat 6 tahapan dalam menyusun atau mendesain suatu program Pembelajaran.Â
Tahapan yang pertama merumuskan tujuan yang dapat di lakukan dikerjakan  oleh peserta didik,Â
Tahapan ke dua yaitu mengembangkan tes dalam pengembangan tes ini harus berdasarkan tujuan yang hendak di inginkan guna mengetahui kemampuan yang telah di harapkan. Setiap peserta didik yang bersekolah memiliki kemampuan dan juga pengalaman yang berbeda anatar peserta didik satu dengan yang lainnya yang didapatkan sebelum.Â
Tahapan ketiga menganalisis kegiatan belajarÂ
Dari menganalisis semua kemampuan awal  peserta didik dapat di ketahui apa yang pelu di pelajari dan tidak untuk di pelajari, misalnya kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik tidak perlu di pelajari sebaliknya yang perlu dan penting di pelajari  yang belum pernah di pelajari oleh peserta didikÂ
Tahapan ke empat mendesain sistem intruksional
Tahapan mendesain sistem intruksional ini merupakan sebuah penentuan siapa tau yang memiliki potensi sangat baik dengan tahapan ke empat ini menjadi arah tujuan yang jelas. tahapan ini juga merupakan sebuah metode dan media intruksional yang sangat penting memungkinkan peserta didik mencapai tujuannya.
Tahapan ke lima  melaksanakan kegiatan dan mengetes hasilÂ
Sistem yang sebelumnya sudah di desain dapat di uji atau di tes. Kegiatan sebagai implementasinya dan hasil dari  kegiatan itu akan menjadi nilai seberapa jauh kah peserta didik menunjukan sikap tingkah lakunya disaat belajar.
Tahapan ke enam mengadakan perbaikanÂ
Sesudah tahapan sebelumnya di lakukan maka pada tahapan ke enam ini menjadi hasil dan hasil yang di peroleh dari data kemudian menjadi uji coba revisi bagi peserta didik yang mendapatkan hasil yang tidak sesuai.
3. Model Dick dan veryÂ
Model ini merupakan model yang harus diawali dengan langkah mengidentifikasi terlebih dahulu tujuan pembelajaran adapun komponen komponen menurut model ini yaitu 10 komponen antara lain
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaranÂ
Hendak terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan agar tujuan yang hendak di capai dapat di tuju dengan sebaik mungkin.
2. Melakukan analisa intruksionalÂ
3. Malakukan analisa peserta didik dan konteks tujuannya yaitu agar supaya ada peningkatan dalam tujuan pembelajaran yang hendak ingin di capai.
4. Merumuskan tujuan pembelajaranÂ
5. Mengembangkan instrumen
6. Mengembangkan startegi pembelajaranÂ
7. Penggunaan bahan ajar perlunya dalam penggunaan bahan ajar untuk mengetahui sumber yang digunakan.
8. Merancang dan mengembangkan evaluasiÂ
7. Melakukan revisi terhadap programÂ
pembelajaranÂ
9. Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatifÂ
Adapun kelebihan dan juga kelemahan dari model ini adalah disetiap langkah sangat jelas sehingga dapat di ikuti, sangat efektif dan efesien dalam pelaksanaanya, adanya revisi ketika adanya kesalahan maka akan segera di perbaiki dan mendapatkan perubahan dari sebelumnya. Sedangkan kelemahannya adalah sangat kaku karena di setiap komponen atau langkah telah di tentukan, terlalu banyak prosedur yang harus di ikuti dan dilakukan.
4. Model PPSI atau Prosedur pengembangan sistem intruksionalÂ
Taukah teman teman sekalian dengan dengan model ini. Model ini merupakan model yang di kembangkan di negara kita tujuan tesebut untuk mendukung sebuah pelaksanaan kurikulum di tahun 1975, model ini guna untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan sebuah program pengajaran secara sistematisÂ
Adapun kelebihan dan juga kelemahan ya adalah Urainya napka lebih sistematis, sanagt tepat sekali di gunakan untuk perangkat pembelajaran. Sedangkan kelemahannya sangat jelas sekali bagi guru sanagt memerlukan waktu, tenaga juga pikiran karena harus memberikan pretes dan post tes.
5. Model pengembangan intruksionalÂ
Model ini merupakan model yang telah di gunakan dan di uji coba di beberapa negara khususnya di Asia. Sebagaimana halnya model ini juga menggunakan model pendekatan sistem yang meliputi tiga tahapan diantaranyaÂ
Pembatasan, walau pun sebagai model pengembangan tidak begitu saja semaunya ada aturan dan batasan juga di dalam pengembangannya.
Pengembangan, sesuai dengan ketentuan dalam model ini mengembangkan akantetapi tidak mengabaikan batasan arti nya tetap menggunakan batasan-batasan.
Penilaian, setelah tahapan pertama kedua telah lolos uji maka selanjutnya di dalam pengembangan model ini yaitu penilaian.
Maka dapat di simpulkan bahwa setelah kita memahami apa itu desain pembelajaran dan desain intruksional merupakan sebuah rancangan atau rencana pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan efektif dan efesien dan juga sanagat cocok digunakan di berbagai tingkatan maupun jejang sekolahan dan ruangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H