Mohon tunggu...
Angga AdiSaputra
Angga AdiSaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

An investor & Trader

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Krisis Ekonomi Amerika Serikat Terhadap Pasar Keuangan Internasional

26 Juni 2024   13:13 Diperbarui: 26 Juni 2024   13:19 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Angga Adi Saputra

202310180311071

Program Studi Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang

 

Abstrak

Krisis ekonomi di Amerika Serikat memiliki implikasi yang luas dan mendalam bagi pasar keuangan internasional. Sebagai ekonomi terbesar di dunia, ketidakstabilan di Amerika Serikat dapat menyebabkan volatilitas yang signifikan di pasar global. Artikel ini membahas penyebab utama krisis ekonomi di Amerika Serikat, termasuk kebijakan moneter dan fiskal yang tidak efektif, ketidakstabilan politik, krisis perbankan, pandemi global, dan fluktuasi harga komoditas. 

Dampak dari krisis ini pada pasar keuangan internasional dianalisis melalui beberapa saluran utama, seperti pasar saham, nilai tukar mata uang, aliran modal, dan harga komoditas. Studi kasus krisis keuangan global tahun 2008 digunakan untuk menggambarkan bagaimana krisis di Amerika Serikat dapat memicu resesi global dan mempengaruhi stabilitas ekonomi internasional. Artikel ini juga mengeksplorasi berbagai upaya untuk mengurangi dampak negatif krisis ekonomi Amerika Serikat, termasuk kerjasama internasional, diversifikasi ekonomi, penguatan sistem keuangan, dan peningkatan edukasi serta kesadaran publik. 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak krisis ekonomi Amerika Serikat pada pasar keuangan internasional dapat diminimalkan, dan stabilitas ekonomi global dapat lebih terjaga.Krisis ekonomi di Amerika Serikat memiliki implikasi yang luas dan mendalam bagi pasar keuangan internasional. Sebagai ekonomi terbesar di dunia, ketidakstabilan di Amerika Serikat dapat menyebabkan volatilitas yang signifikan di pasar global. Artikel ini membahas penyebab utama krisis ekonomi di Amerika Serikat, termasuk kebijakan moneter dan fiskal yang tidak efektif, ketidakstabilan politik, krisis perbankan, pandemi global, dan fluktuasi harga komoditas. 

Dampak dari krisis ini pada pasar keuangan internasional dianalisis melalui beberapa saluran utama, seperti pasar saham, nilai tukar mata uang, aliran modal, dan harga komoditas. Studi kasus krisis keuangan global tahun 2008 digunakan untuk menggambarkan bagaimana krisis di Amerika Serikat dapat memicu resesi global dan mempengaruhi stabilitas ekonomi internasional. Artikel ini juga mengeksplorasi berbagai upaya untuk mengurangi dampak negatif krisis ekonomi Amerika Serikat, termasuk kerjasama internasional, diversifikasi ekonomi, penguatan sistem keuangan, dan peningkatan edukasi serta kesadaran publik. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak krisis ekonomi Amerika Serikat pada pasar keuangan internasional dapat diminimalkan, dan stabilitas ekonomi global dapat lebih terjaga.

Kata Kunci: Dampak krisis, Ekonomi, Amerikat serikat, Pasar keuangan internasional

 

  • PEMBAHASAN

       Kebijakan moneter dan fiskal yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi. Misalnya, suku bunga yang terlalu rendah dalam jangka panjang dapat memicu gelembung aset, sementara kebijakan fiskal yang terlalu longgar bisa meningkatkan defisit anggaran. Federal Reserve, sebagai bank sentral Amerika Serikat, memainkan peran penting dalam menetapkan kebijakan moneter. Keputusan mengenai suku bunga dapat berdampak besar pada ekonomi. Suku bunga yang terlalu rendah dapat mendorong pinjaman yang berlebihan, sedangkan suku bunga yang terlalu tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah federal juga mempengaruhi ekonomi secara signifikan.

       Ketidakpastian politik, seperti kebijakan yang tidak konsisten atau perubahan pemerintahan yang drastis, dapat mengganggu stabilitas ekonomi. Contohnya, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China menciptakan ketidakpastian di pasar global. Perang dagang yang dimulai pada 2018 antara Amerika Serikat dan China menunjukkan bagaimana ketidakstabilan politik dapat berdampak pada ekonomi global. Tarif dan pembatasan perdagangan yang dikenakan pada barang impor menciptakan ketidakpastian bagi perusahaan yang bergantung pada rantai pasokan global. Sistem perbankan yang lemah atau kebijakan pinjaman yang berisiko dapat menyebabkan krisis keuangan. Krisis hipotek subprima tahun 2008 adalah contoh di mana pinjaman berisiko tinggi menyebabkan keruntuhan lembaga keuangan besar. Ketika bank besar mengalami masalah likuiditas atau solvabilitas, dampaknya dapat menyebar ke seluruh sistem keuangan global.

         Pinjaman "Ekonomi kami memerlukan tindakan yang berani dan segera," kata Barack Obama pada hari pengangkatannya menjadi Presiden AS di bulan Februari 2009. Dengan menguapnya aset badan keuangan AS, karena dikhawatirkan terlalu bergantung kepada pinjaman busuk, Lehman Brothers sebenarnya bukanlah satu-satunya lembaga peminjaman yang menghadapi kesulitan.Pemerintah mengambil alih Fannie Mae dan Freddie Mac, menyelamatkan AIG lewat pengucuran dana US$182 miliar atau Rp2.685 triliun dan Kongres menyediakan US$700 miliar atau Rp10.368 triliun untuk menyelamatkan bank-bank bermasalah. Henry Paulson, menteri keuangan saat itu, dijuluki 'Mr Bailout' atau si penyelamat. Bank sentral mulai membeli obligasi untuk memompa dana ke ekonomi - menghimpun dana sebesar US$4,5 triliun atau Rp66 juta triliun dalam enam tahun. Tidak lama setelah berkuasa, Obama menandatangani Recovery Act, di mana lebih dari US$800 miliar atau Rp11.850 triliun digunakan untuk membiayai program bantuan dan ditanamkan pada prasarana umum, pendidikan, kesehatan dan energi terbarukan.

       Perjalanan Amerika untuk menjadi sembuh berlangsung lama: pada masa sepuluh tahun sampai 2017, hampir 7,8 juta rumah hilang karena diambil alih, menurut perusahaan data Corelogic. Lebih dari 7,3 juta pekerjaan hilang dari bulan Januari 2008 sampai Februari 2010, ketika tingkat pengangguran berada di kisaran 10%. Dorongan fiskal meningkatkan defisit anggaran federal menjadi hampir 12% dari PDB pada tahun 2009, menurut IMF, tetapi kemudian turun menjadi 2,5% dari PDB di 2015. Pengangguran juga kembali ke tingkat sebelum krisis. Di tahun 2012, Obama mengatakan pemerintah telah mengembalikan "semua dana " yang digunakan untuk membantu bank. Badan penegakan hukum khusus yang didirikan untuk menangani badan keuangan menyatakan 251 orang telah dibui - termasuk 59 bankir - tetapi tidak satu pun pimpinan perusahaan Wall Street dipenjara.

       Pandemi seperti COVID-19 menunjukkan bagaimana gangguan kesehatan dapat memiliki dampak ekonomi yang besar. Penutupan bisnis, pengangguran, dan penurunan aktivitas ekonomi selama pandemi memberikan tekanan besar pada ekonomi Amerika Serikat. Pengeluaran besar pemerintah untuk stimulus ekonomi dan bantuan sosial juga dapat meningkatkan beban utang negara.

       Amerika Serikat adalah produsen dan konsumen utama berbagai komoditas. Fluktuasi harga   komoditas seperti minyak dapat mempengaruhi ekonomi secara signifikan, baik melalui biaya produksi maupun inflasi. Penurunan harga minyak dapat mengurangi pendapatan sektor energi, sedangkan kenaikan harga dapat meningkatkan biaya produksi dan mempengaruhi daya beli konsumen.

       Krisis dan adapunekonomi di Amerika Serikat sering kali menyebabkan kepanikan di kalangan investor global, yang dapat menyebabkan penurunan tajam di pasar saham global. Selama krisis keuangan 2008, indeks saham utama di seluruh dunia mengalami penurunan drastis. Volatilitas pasar saham meningkat, dengan investor beralih dari aset berisiko tinggi ke aset yang lebih aman seperti obligasi pemerintah atau emas.

      Dolar AS adalah mata uang cadangan utama dunia. Ketika ekonomi Amerika Serikat terguncang, nilai dolar dapat turun atau naik tergantung pada persepsi risiko dan kebijakan moneter. Penurunan nilai dolar dapat menyebabkan fluktuasi besar dalam nilai tukar mata uang lainnya, mempengaruhi perdagangan internasional dan kestabilan ekonomi negara-negara lain.

       Krisis ekonomi di Amerika Serikat dapat mengubah pola aliran modal internasional. Selama ketidakpastian ekonomi, investor mungkin menarik modal mereka dari Amerika Serikat dan mengalihkannya ke pasar lain yang dianggap lebih stabil. Atau, dalam situasi di mana ekonomi global juga terguncang, investor mungkin mencari keamanan dengan mengalihkan dana mereka ke aset Amerika Serikat yang dianggap aman, seperti obligasi pemerintah AS.

       Sebagai konsumen dan produsen utama komoditas, krisis ekonomi di Amerika Serikat dapat menyebabkan fluktuasi harga komoditas global. Penurunan permintaan dari Amerika Serikat dapat menurunkan harga komoditas seperti minyak, logam, dan produk pertanian, yang pada gilirannya mempengaruhi negara-negara penghasil komoditas.

Studi Kasus: Krisis Keuangan 2008

       Krisis keuangan global tahun 2008 adalah contoh bagaimana krisis di Amerika Serikat dapat mempengaruhi pasar keuangan internasional. Krisis ini dimulai dengan runtuhnya pasar perumahan di Amerika Serikat akibat pinjaman hipotek subprima yang berisiko. Ketika harga rumah jatuh, banyak peminjam gagal membayar pinjaman mereka, menyebabkan kerugian besar bagi bank dan lembaga keuangan lainnya.

       Keruntuhan Lehman Brothers pada September 2008 menandai puncak krisis ini, memicu kepanikan di pasar keuangan global. Pasar saham di seluruh dunia mengalami penurunan

D. SARAN

erjasama Internasional

Kerjasama internasional sangat penting untuk mengatasi masalah ekonomi global. Forum seperti G20 dan IMF dapat menjadi platform untuk koordinasi kebijakan dan respons terhadap krisis. Negara-negara dapat bekerja sama untuk mengimplementasikan kebijakan moneter dan fiskal yang terkoordinasi, menyediakan bantuan finansial bagi negara-negara yang terkena dampak, dan mengadopsi regulasi keuangan yang lebih ketat untuk mencegah krisis di masa depan.

Diversifikasi Ekonomi

Negara-negara perlu mengurangi ketergantungan pada ekonomi Amerika Serikat dengan mendiversifikasi mitra dagang dan sumber investasi mereka. Ini dapat melibatkan pengembangan hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan negara-negara lain serta memperkuat sektor-sektor ekonomi domestik yang dapat menjadi penopang ketika terjadi krisis internasional.

Memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap lembaga keuangan adalah langkah penting untuk mencegah krisis di masa depan. Ini termasuk penerapan standar yang lebih ketat untuk manajemen risiko, peningkatan transparansi, dan pembatasan pada aktivitas yang berisiko tinggi. Bank dan lembaga keuangan perlu memiliki cadangan modal yang cukup untuk menahan guncangan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Peningkatan edukasi dan kesadaran publik tentang risiko keuangan dan manajemen keuangan pribadi juga penting. Ini dapat membantu individu dan bisnis membuat keputusan yang lebih bijak dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Pemerintah dan lembaga keuangan dapat berperan dalam menyediakan sumber daya pendidikan dan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

  • KESIMPULAN

         Krisis ekonomi di Amerika Serikat memiliki dampak luas dan mendalam pada pasar keuangan internasional. Sebagai ekonomi terbesar di dunia, ketidakstabilan di Amerika Serikat dapat menyebabkan volatilitas signifikan di pasar global. Dampak krisis ini terlihat melalui penurunan pasar saham, fluktuasi nilai tukar mata uang, perubahan aliran modal, dan fluktuasi harga komoditas. Krisis keuangan global tahun 2008 adalah contoh jelas tentang bagaimana krisis di Amerika Serikat dapat memicu resesi global dan mempengaruhi stabilitas ekonomi internasional. Dengan berbagai upaya untuk mengurangi dampak negatif krisis ekonomi Amerika Serikat, diharapkan stabilitas ekonomi global dapat lebih terjaga.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun