Mohon tunggu...
Angga Joy
Angga Joy Mohon Tunggu... -

Senang bikin cerita\r\nwww.joyhomework.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Superhero Indonesia: Experiment No 36 (Part 1)

29 Desember 2014   01:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:17 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ibunya menceritakan apa yang terjadi kepada Bagas sebelum ia siuman. Sangat tampak bahwa sang ibu begitu mencemaskan keadaan anaknya yang berambut pendek itu. Bagas pun teringat bahwa telah ditikam dibagian perutnya, ia menjadi takut melihat perutnya sendiri, apakah ada lubang menganga disana ? Namun, ibu sambil tersenyum menenangkan kecemasan Bagas, ia menjelaskan bahwa perutnya baik-baik saja. Bahkan hasil foto rotsen tidak menunjukan kerusakan pada organ dalam perut Bagas. Bagas dengan pelan-pelan mengangkat bajunya sedikit demi sedikit dan ia tersenyum campur kaget bahwa perutnya baik-baik saja.

Keesokan harinya kondisi Bagas sudah membaik dan diperbolehkan pulang oleh dokter, mereka berdua dijemput oleh para kerabat mereka. Sesampainya di rumah Bagas, para kerabat pun pamit dan menasehati Bagas agar banyak-banyak istirahat. Di dalam kamar Bagas tidak bisa tidur, ia terus kepikiran kejadian perampokan yang dialaminya. Ia kesal perampok itu telah mengambil uangnya, dimana uang itu rencananya akan dibelikan smartphone idamannya. Uang yang didapat merupakan hasil tabungan dari uang jasa pengerjaan tugas kuliah teman-temannya yang malas mengerjakan tugas.

“Akhhh….. Bangsaaaattttttt !” hati Bagas berteriak sambil memukul tembok kamarnya

“Brakkkkkk !” suara tembok terdengar sangat keras

“Bagas ! Suara apa itu ? “ Teriak ibunya dari luar kamar sambil berlari menuju kamar Bagas

“Ga ada apa-apa mah” jawab Bagas sambil berusaha menutup tembok dengan poster bola

“Kamu kenapa ? Mama denger ada suara rebut-ribut ?” Tanya ibunya yang langsung memegang Bagas

“Ga ada apa-apa kok mah “ tegas Bagas sambil tersenyum

Melihat reaksi anaknya itu, ibunya sempat curiga namun akhirnya pergi meninggalkan Bagas di kamarnya. Setelah ibunya pergi, Bagas pun mencopot poster bolanya digunakan untuk menutup tembok yang dipukul tadi. Dan tampak jelas tembok yang terbuat dari campuran batako dan semen itu berlubang.

“Buset…. Pukulan gw kenceng banget. Aduh temboknya jebol lagi, gimana nambalnya ? Mama pasti marah. Ah nanti aja mikirnya deh, jadi penasaran sama pukulan super gw ini hehehehe. Baiklah kita coba diluar” pikir Bagas sambil senyum-senyum sendiri

Bagas pun berganti baju dan memakai jaket kesayangannya yang memiliki kupluk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun