“Tante !” Seru Abon sambil berlari menuju mamanya Bagas
Abon pun memapah Mamanya Bagas bersama suster menuju bangku.
“Bon, kenapa Bagas bisa begini bon ?” Tanya Mamanya Bagas setengah siuman
“Kita berdua tadi dirampok tante, Bagas mencoba ngelawan tapi ditusuk perutnya pake peso ” kata Abon sambil memapah Mamanya Bagas
“Ya Tuhan….. Bagas….” Isak Mamanya Bagas sembari didudukan di bangku
Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang UGD, segera ia pun dihampiri oleh Abon sambil menanyakan keadaan Bagas. Dokterpun menjelaskan bahwa Bagas sedang menjalani proses transfusi darah, kondisinya lemah karena kehilangan banyak darah, tapi anehnya tidak ada luka tikaman pisau di perutnya, hanya bajunya saja yang berdarah-darah di bagian perut.
Bagas dipindahkan ke dalam ruang perawatan. Ibunya Bagas dengan setia menunggu anak semata wayangnya itu seorang diri karena sebelumnya Abon ijin pamit untuk pulang. Doa-doa memohon kesembuhan anaknya terucap terus dari mulut wanita berumur 45 tahun itu.
Bagas akhirnya siuman dan membuka matanya.
“Aku masih hidup…. ?” Pikir Bagas sambil melihat sekeliling dengan matanya
“Bagas… kamu sudah sadar nak ? Syukurlah …” seru Mamanya menyambut terharu
“Mama ?” jawab Bagas kebingungan