“Tenang cantik, The White Shadow datang menolong” jawab The White Shadow dengan suara ngebass
“Ah, White Shadow. engkau gagah sekali” puji Rani dengan mata berkaca-kaca
“Hehehehe, Ah bisa aja kamu” balas The White Shadow sambil menunduk malu dan mengusap-usap kepalanya sendiri
“Heh… monster. Menjauhlah engkau dari dia. Lawanmu adalah aku” tantang The White Shadow sambil menunjuk monster tersebut
Monster itu tak mempedulikan keberadaan The White Shadow, ia hanya terpaku ke arah Rani. Monster itu pun berjalan menuju ke arah Rani
The White Shadow berlari menyerang monster tersebut. Pertarungan sengit pun terjadi, tenyata monster itu memiliki kemampuan bertarung yang kuat. Berkali-kali ia dapat menangkis pukulan dan tendangan keras dari The White Shadow.
“Sial, dia dapat membaca seranganku !” pikir The White Shadow ketika melancarkan serangan
Tiba-tiba monster berhasil menendang The White Shadow dengan kecepatan tinggi. Dengan gerak reflek yang bagus The White Shadow berhasil menahan tendangan tersebut dengan kedua tangannya, namun karena besarnya kekuatan tendangan itu ia pun terpental hingga menghantam tembok rumah tetangga Rani.
“Brakkk !” suara tembok yang hancur terkena hantaman tubuh The White Shadow
“Sial, tendangannya kuat sekali !” ujar The White Shadow sambil bangkit dari puing-puing tembok yang hancur
Saat hendak bangkit, The White Shadow melihat monster itu berlari menuju Rani.