Mohon tunggu...
Angga Joy
Angga Joy Mohon Tunggu... -

Senang bikin cerita\r\nwww.joyhomework.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Superhero Indonesia: Experiment No 36 (Part 3)

11 Januari 2015   00:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Ah, boong lw” ketus Abon tidak percaya

“Yeh… beneran. Kalo gw bisa mah gw ngeliat yang laen juga” tegas Bagas

“…….” Abon ngambek sambil memalingkan wajahnya yang manyun

Lalu kedua sahabat ini tidak saling berbicara hingga akhir pelajaran dan berakhinya kuliah hari itu.

“Bon, balik bareng yak” ajak Bagas

“Males ah” jawab Abon tanpa menatap Bagas sambil mengemasi barang-barangnya ke dalam tas.

“Hmmm… ni bocah masih aja ngambek. Bodo ah, mending gw ngejaga Rani dari segala bentuk kejahatan yang mungkin akan menimpanya” pikir Bagas sambil nyelonong pergi mencari Rani

Bagas memang menyukai Rani, tapi ia begitu malu untuk mengungkapkan perasaannya. Bahkan untuk ngobrol biasa saja dia takut. Maka ia diam-diam mengikuti Rani dari belakang, Bagas menggunakan masker ala rumah sakit supaya tidak ketahuan Rani kalau sedang dibuntuti. Bagas mengikuti Rani mulai dari gerbang kampus, naik bus umum, hingga jalan ke komplek rumahnya. Ia mengikutinya sambil memandang sekitar dengan waspada dan siap bertempur jika Rani dalam bahaya.

Saat berjalan di komplek rumah Rani, tiba-tiba BUUUUMMMM ! Sebuah meteor mendarat di depan mereka, sesosok monster berwarna hijau, berbadan besar seperti beruang namun tetap tegap berdiri, bermata satu, gigi taring semua, dan mengeluarkan suara erangan monster muncul dari meteor itu. Mata monster yang seperti mata kucing itu menatap ke arah Rani yang mematung seolah tak percaya ada sosok menyeramkan di depannya, spontan Rani berteriak meminta tolong

“Tolong !” teriak Rani sambil mencoba melarikan diri

Bagas yang kaget segera mencari tempat sepi untuk berubah menjadi “The White Shadow”. The White Shadow pun akhirnya muncul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun