Mohon tunggu...
Angga Dwi Saputra
Angga Dwi Saputra Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

"Lebih memilih diam sampai diminta untuk berbicara, daripada berbicara sampai diminta untuk diam"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Sastra Sebagai Sarana Pembangun Karakter Siswa

1 Januari 2023   16:12 Diperbarui: 1 Januari 2023   16:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis:

Angga Dwi Saputra (Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Dalam dunia pendidikan, nilai estetika dari sebuah karya sastra diyakini mampu mengajarkan nilai-nilai yang dapat membangun sebuah karakter pada diri seorang siswa. 

Hal-hal mendasar yang perlu dilakukan agar sastra tidak mati di dalam dunia pendidikan adalah dengan membuat strategi-strategi yang dapat merubah segala bentuk persepsi miring tentang sastra. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan membantu mengembangkan kebermanfaaatan sebuah sastra bagi kehidupan. Karena itu, kita lah yang harus mulai mengasah kemampuan, menambah wawasan, dan menumbuhkan kepercayaan diri serta kebanggaan terhadap sastra. 

Adapun strategi-strategi tersebut diantaranya, 1) mengajarkan tentang hakikat sastra yang sebenarnya, 2) menyesuaikan karya sastra dengan karakteristik anak, 3) penghargaan terhadap sebuah karya, 4) menjadi motivator dan contoh yang baik, 5) memberikan keleluasaan peserta didik dalam mengapresiasikan diri mereka, 6) pengadaan buku-buku sastra di perpustakaan. 

Berdasarkan hasil wawancara dengan pak Imran, yang merupakan salah satu guru Bahasa Indonesia di SMA N 10 Semarang, beliau menyampaikan bahwa, "untuk tingkatan kelas 10 atau kelas 1 SMA, materi pembelajaran sastra yang diberikan dan dipelajari adalah sastra lama (hikayat). Sedangkan untuk kelas 11 atau kelas 2 SMA, materi sastra yang dipelajari adalah cerita pendek atau biasa disingkat cerpen. Dalam proses pembelajaran, saya membuat sebuah proyek yang nantinya akan dijadikan sebagai outpot dari pembelajaran pada materi sastra, proyek tersebut yakni untuk siswa kelas 10 diperintahkan membuat video stopmotion (siswa membuat video sesuai alur cerita dari gambar-gambar yang dipotong, yang nantinya akan jadi seperti gambar berjalan dan kemudian dinarasikan atau dibuat dialog untuk menjelaskan is i dari video tersebut). Dan untuk siswa kelas 11 adalah membuat buku kumpulan cerpen (antologi cerpen), yang nantinya dalam satu kelas tu masing-masing siswa diperintahkan untuk membuat satu cerpen yang pernah dialami atau dilihat. Setelah semuanya terkumpul dan membentuk sebuah antologi, antologi tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam perpustakaan. Poin penting dan tujuanya adalah agar siswa dapat memvisualisasikan cerita yang mereka alami dan belajar mengapresiasikan diri mereka."

Dari kutipan di atas, dapat kita simpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, tugas-tugas yang diberikan oleh seorang guru itu mempunyai tujuan dan maksud yang sama, yaitu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta didik bahwa semua permasalahan selalu ada penyelesaiannya, harus dapat berpikir lebih kritis dan kreatif, serta berani mengekspresikan dan mengapresiasikan diri mereka. Dan yang paling penting yaitu tujuan utamanya adalah agar peserta didik dapat menjadi manusia yang lebih baik, yang dapat bertanggung jawab dengan semua kewajiban dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun