Mohon tunggu...
Muhammad Angga
Muhammad Angga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masih Meresahkan, Pengamen yang Memaksa Meminta Uang dan Sales Penjual Kopi Kian Membuat Bandung Tidak Aman

9 Februari 2023   20:44 Diperbarui: 9 Februari 2023   20:47 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BANDUNG -- Seperti contoh kasus seperti 2 tahun lalu ada dua orang pengamen di jalan Braga telah diamankan, karena melakukan tindak kekerasan kepada seorang pengunjung di minimarket, dalam peristiwa itu terjadi pada 11 Maret 2021 itu bermula pada saat dua orang pengamen tersebut masuk kedalam sebuah tempat minimarket. Kemudian pelaku mulai mengamen kepada seorang pria (korban), tak berapa lama pria (korban) langsung pergi dan menghiraukan kedua pengamen tersebut, namun kepergian si korban tersebut embuat kedua pengamen itu tersinggung dan marah, kedua orang itu lantas mengancam dan menarik si korban keluar minimarket.

Untungnya kedua pengamen tersebut sudah diamankan pihak kepolisian. Melansir dari infobandungkota.com Kasat Reskim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang di Mapolrestabes Bandung mengatakan, kedua pengamen itu yang berinisia MA dan MF, keduanya masih berusia 17 tahun. Adanan mengatakan para pelaku kekerasan tersebut dikenai sanksi pidana pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman hukuman paling cepat 5 tahun.

"Kalau menurut saya yang namanya ngamen itu wajar, tapi kalau maksa juga jadi males liatnya juga" katanya (4/2).

Kejadian pengamen yang meminta uang dengan cara memaksa tersebut masih meresahkan masyarakat bandung terutama wisatawan yang ingin berkunjung ke jalan Braga dan Alun-alun Bandung. Selain mengalami kekerasan secara fisik, ada pun yang juga dialami oleh pengunjung adalah dengan cara didorong oleh pelaku yang dibilang masih anak-anak

"Mereka nyari uang itu dengan memaska wisatawan, jadi wajarlah kalo ga ada yang ngasih, cuma itu mereka pasti pada kasar" ucapnya (4/2).

Ada yang mengatakan bahwa mereka yang mengamen dan penjual kopi dengan cara memaksa itu karena faktor pandemi Covid-19, tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa mereka sudah melakukan pemaksaan itu dari sebelum pandemi dan saat pendemi mereka semakin menjadi-jadi.

Akhir-akhir ini sempat beredar dimana-mana terkait kasus pengamen yang memaksa minta uang kepada masyarakat maupun wisatawan, tak hanya memaksa oknum pengamen tersebut melontarkan kata-kata kasar dan mencela sehingga membuat wisatawan semakin enggan memberikan uang mereka. Tak hanya satu atau dua orang di setiap tempat mereka saling mengisi sudut-sudut tempat yang ramai dikunjungi banyak orang sehingga tak heran para oknum pengamen ini berani untuk mengambil kesempatan memaksa.

Tak hanya wisatawan seorang satpam yang sedang berkerja melakukan pekerjaannya pun masih dimintai uang oleh para pengamen, dari pengalaman Zaki sebagai petugas keamanam tersebut, Ia yakin bahwa jika satu orang pengamen diberi uang maka gerombolan lainnya pun akan datang seolah-olah tidak tahu, akan tetapi pengamen sebelumnya sudah memberikan sinyal kepada rekan-rekan pengamen lainnya jika dilokasi sebelumnya dia sudah diberi uang.

"itu mah disini sudah biasa gak aneh, saya juga pernah kena pemaksaan tapi sekarang udah nggak soalnya dia tau saya kerja disini" kata Zaki seorang satpam di Braga. (4/2)

Pada hari-hari biasa atau weekday mereka masih melakukan pekerjaannya tersebut untuk mencari kesempatan mendapatkan uang dari hasil mengamen, mungkin saja mereka semakin merajalela Ketika hari libur atau weekend datang dan mungkin saja banyak korban pemaksaan oleh mereka.

Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan Sebagian pengunjung tidak menetap lama disuatu tempat, biasanya mereka (wisatawan) mencari spot lokasi yang banyak dikerumuni para wisatawan yang lainnya, setidaknya menghindari para pengamen yang terus berputar dengan siklus memberi sinyal kepada rekan pengamen lainnya

Wisatawan takut akan kejadian tersebut menimpa mereka karena tak hanya dicaci dan dimarahi oleh pelaku, wisatawan takut seperti kasus seorang pria ditusuk oleh pengamen karena tak diberi uang, akan tetapi Polisi sudah menangkap pelaku setelah korban membuat laporan, polisi juga menyebut pelaku adalah merupakan residivis dengan kasus yang sama dan pernah masuk penjara sebanyak tiga kali, akibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman pidana akibat kasus penganiayaan dengan hukuman lima tahun penjara.

"iya, mereka ini setiap mengamen yang datang tidak satu orang tapi tiga orang sampai lima orang kaya mau ngeroyok saya."  Ujar Hilman yang berada dilokasi. (4/2)

Tak hanya pengamen yang memaksa, sales penjual kopi yang iming-iming menawarkan produknya dengan cara memberikan diskon dan promo agar target bisa membeli produknya, mereka tidak akan pergi jika produknya belum terjual ini memicu wisatawan harus membeli produk akan tetapi dengan rasa terpaksa mengeluarkan uangnya, tak hanya itu jika targetnya tetap enggan membeli, sales tersebut akan marah dan mengata-ngatai wisatawan hingga dia pergi dari tempatnya.

"saya lagi duduk tiba-tiba, ada penjual kopi datang menawari saya kopi, saya udah nolak tapi dia malah marah-marah gajelas dan malah memaki saya dengan kata-kata kasar"  Ucap Januar. (4/2)

Banyak warga yang menceritakan bahwa penjual kopi ini tidak hanya menjual kopi dengan memaksa terkadang ada juga oknum sales penjual kopi yang ingin meminta uang saja, jadi jika tidak membeli produknya mereka malah meminta uang atau rokok kepada targetnya tak sedikit orang yang langsung pergi dari tempat itu karena keresahan yang ditimbulkan oleh pelaku.

Dari kejadian-kejadian tersebut para netizen dimedia sosial beranggapan bahwa Bandung sudah tidak aman lagi bagi wisatawan karena banyak kasus pemaksaan, netizen berharap pihak berwenang dapat mengatasi dan mengamankan oknum-oknum tersebut agar nama kota Bandung menjadi aman dan juga kota Bandung dapat dikunjungi para wisatawan dengan tenang tanpa adanya kasus pengamen dan sales penjual kopi yang memaksa.

Warga bandung geram akibat banyaknya kasus pengamen yang memaksa ini karena telah mencemari nama kota Bandung yang identik dengan kota yang adem tentram dan orang-orang yang ramah kini dicoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu.

Kejadian ini melibatkan beberapa korban dari luar Bandung yang mereka kira aman ternyata membuat tak nyaman dan sangat disayangkan jika kasus ini tidak segera dituntaskan karena akan memperburuk ekonomi para pedagang dan para usahawan yang ada di wilayah tersebut. Apalagi Jalan Braga adalah salah satu tempat destinasi wisata wajib yang dikunjungi oleh wisatawan karena disekitar sana banyak tempat-tempat bersejarah seperti jalan Asia Afrika sampai Alun-alun Kota Bandung

Maka dari itu dengan maraknya kasus pemaksaan tersebut masyarakat inisiatif untuk melaporkannya kepada wali kota Bandung dan pihak berwajib seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar bisa menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah wisata atau yang banyak dikunjungi wisatawan seperti di Jalan Braga, Dalem Kaum, alun-alun dan sekitarnya.

Saat ini, Satpol PP Bandung telah menyiapkan beberapa pos tenda bagi anggota yang sedang bertugas agar dapat mengontrol dan mengawasi aktivitas di area yang sudah ditentukan agar bisa lebih cepat menaggapi aduan dari masyarakat, lalu para anggota menertibkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) serta tunawisma (gelandangan) yang berada disekitar sana agar tempat destinasi tersebut aman dari pengamen, dan sales.

Terkait kasus pengamen yang diduga memaksa meminta uang kepada wisatawan, dan juga penjual kopi yang diduga pula memaksa wisatawan untuk membeli, pihak berwenang tidak segan memberi hukuman jika terjadi hal serupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun