Mohon tunggu...
Angga Pastika
Angga Pastika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya mahasiswa yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PKM-PM 2023: Tim COPUCA Undiksha Gelar Pelatihan Pembuatan Pop Up Book yang Dikolaborasikan dengan Canva kepada Guru SD N 5 Melaya

13 November 2023   09:15 Diperbarui: 13 November 2023   09:55 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Siswa dituntut untuk bersikap ilmiah dan mampu menerapkan konsep IPA dalam kehidupan. Salah satu konsep IPA yang paling penting untuk dipahami yaitu anatomi atau sistem organ tubuh manusia. Guru sekolah dasar pada umumnya menyampaikan materi pembelajaran anatomi organ tubuh manusia menggunakan media buku konvensional dengan metode ceramah. Hal ini cenderung membuat murid merasa jenuh dan bosan saat mendengarkan materi pembelajaran tersebut. 

Adapun sasaran penulis untuk Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) adalah guru SD Negeri 5 Melaya. Penulis memilih sekolah tersebut yakni karena minimnya fasilitas teknologi yang dimiliki oleh sekolah serta kurangnya kecakapan digital guru-guru di SD Negeri 5 Melaya dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. 

Berdasarkan observasi dan wawancara kepada bapak Sukamto, S.Pd., selaku kepala sekolah SD Negeri 5 Melaya diketahui bahwa terdapat permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru SD Negeri 5 Melaya dalam pelaksanaan metode pembelajaran yang dilakukan, yang mana dalam pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran anatomi organ tubuh manusia para guru hanya menggunakan media buku konvensional dengan metode ceramah, sehingga hal ini membuat murid-murid di SD Negeri 5 Melaya merasa bosan dan jenuh. 

Dapat dibuktikan dari hasil wawancara yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi anatomi organ tubuh manusia adalah 6,7 dengan ketuntasan 2 belajar klasikal mencapai 37,5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 7,5 hanya sebesar 37,5% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki sebesar 80%. 

Kepala sekolah SD Negeri 5 Melaya juga mengatakan bahwa para guru hingga saat ini tidak mengenal adanya alternatif media pembelajaran seperti audio visual, animasi pembelajaran digital, power point, dan pop up book. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya keterampilan dan kemampuan dalam membuat media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk siswa sekolah dasar. 

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Dalam hal ini, guru SD Negeri 5 Melaya memerlukan pelatihan dan pendampingan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) dengan judul "COPUCA: Collaboration of Pop Up Book and Canva Guna Meningkatkan Kualitas Media Pembelajaran Guru SD Negeri 5 Melaya" untuk membuat media pembelajaran yang inovatif dan memiliki visualisasi yang menarik khususnya bagi anak sekolah dasar. Peran guru khususnya keterampilan dan keahlian dalam menyusun pop up book mengenai materi anatomi organ tubuh manusia untuk diaplikasikan kepada murid SD Negeri 5 Melaya sangat diperlukan saat ini. 

Dalam kelancaran pelaksanaan program ini, tim pelaksana menggunakan metode pra pelatihan dan metode pelatihan. Dalam metode pra pelatihan, dilaksanakan 4 tahapan yang terdiri dari tahap pembuatan materi pelatihan terkait dengan pengenalan program, materi canva dan materi pop up book. Selanjutnya adalah penyiapan pre test dan post test yang diisi oleh mitra di awal dan akhir kegiatan. Selain itu, dilaksanakan pula pemeriksaan ruangan untuk pelatihan sehingga program dapat terfasilitasi dengan baik, serta yang terakhir adalah pembuatan prototipe media pembelajaran pop up book untuk memberikan gambaran media yang dibuat oleh mitra ketika kegiatan.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Pada metode Pelatihan, dilaksanakan beberapa tahapan berikut. Pertama ada tahap pemaparan materi yang berisi pengenalan program, timeline program, pemberian pre test, pemaparan materi Canva dan pop up book. Selanjutnya dilaksanakan pelatihan pertama, kedua, dan ketiga terkait pengenalan Canva, pembuatan desain pop up book, hingga pencetakan elemen. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan keempat, kelima, dan keenam terkait pop up book dari pembuatan kerangka utama, penempelan elemen, dan finishing hingga pop up book benar-benar bisa digunakan.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Setelah itu dilanjutkan dengan tahap pendampingan sebanyak 2 kali, yg mana tim pelaksana mengamati para guru atau mitra dalam mengimplementasikan pop up book di kelas 5 maupun kelas 6. Dalam tahap ini siswa mulai terlihat antusias dalam proses pembelajaran dibuktikan dengan interaksi siswa yang makin aktif dengan siswa lain maupun guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru telah berhasil mengimplementasikan media pop up book kepada muridnya di kelas. Terakhir, adalah tahap evaluasi yang mana tim pelaksana memberikan soal post test kepada mitra.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Demikian sekilas pemaparan tentang pelaksanaan PKM-PM oleh Tim Copuca Undiksha. Ayo ikuti terus perkembangan pelaksanaan program dari Tim COPUCA Undiksha melalui akun instagram @copuca_undiksha yang dapat diakses dengan tautan berikut dan kanal Youtube COPUCA Undiksha melalui tautan berikut. Semoga dapat menginspirasi kita semua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun