Adapun populasi target dari penelitian ini adalah ibu bersalin dengan cara sectio caesarea. Pemilihan target dilakukan dengan cara non-probability sampling: consecutive sampling. Sedangkan penentuan sampel kelompok aromaterapi lavender dan kelompok aromaterapi lemon menggunakan undian. Analisa data yang digunakan menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik aromaterapi lavender maupun aromaterapi lemon efektif dalam menurunkan skala nyeri pada pasien post sectio caesarea. Analisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney menghasilkan nilai p=0,009, yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Aromaterapi lemon terbukti lebih efektif dibandingkan aromaterapi lavender, dengan rata-rata penurunan nyeri pada kelompok lemon sebesar 4, sedangkan pada kelompok lavender sebesar 2,15.
Analisis homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki karakteristik yang serupa, sehingga hasil penelitian dapat diandalkan. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment dengan dua kelompok pre-test dan post-test, melibatkan 56 responden yang dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing terdiri dari 28 responden. Secara keseluruhan, hasil ini mendukung penggunaan aromaterapi sebagai metode non-farmakologis untuk mengurangi nyeri pasca operasi, khususnya dengan penggunaan aromaterapi lemon yang lebih efektif.
Daftar pustaka
Rahmawati, I., & Rohmayanti, R. (2015). Efektivitas Aromaterapi Lavender Dan Aromaterapi Lemon Terhadap Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea (Sc) Di Rumah Sakit Budi Rahayu Kota Magelang. Journal Of Holistic Nursing Science, 2(2), 10-16.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H