Mohon tunggu...
Anggitya KeishaPrayoga
Anggitya KeishaPrayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang ENFJ yang gemar bermusik dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pola Makan: Penting Tapi Sering Disepelekan

11 Juni 2024   17:00 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:20 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan, dan papan. Pangan  atau makanan merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia. Kecil kemungkinan seseorang melupakan makan, karena makan merupakan kebutuhan biologis yang diperlukan tubuh manusia yang jika tidak dipenuhi akan memunculkan reaksi alami, seperti perasaan lapar bahkan sampai sakit maag yang menyerang organ lambung. 

Hal yang sering kali dilupakan ialah pola makan yang baik dan benar. Kebanyakan orang hanya mengkonsumsi apa yang disediakan atau diinginkan mereka tanpa memperhatikan gizi dan nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Dampaknya tidak akan disadari dan dirasakan secara langsung, tetapi pola makan memiliki pengaruh yang besar bagi kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia dalam jangka panjang.

Makanan adalah konsumsi biologis manusia sehari-hari. Setiap manusia membutuhkan setidaknya zat gizi utama, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta asupan serat, mineral,  dan vitamin untuk menunjang kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Pemenuhan gizi ini dipengaruhi oleh pola makan. 

Pola makan adalah gambaran variasi dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang tiap harinya (Tobelo et al., 2021, p. 59). Pola makan memiliki peran yang sangat signifikan dalam memengaruhi status gizi. Ini disebabkan oleh jumlah dan kualitas makanan serta minuman yang dikonsumsi akan memengaruhi asupan gizi dan kesehatan seseorang (Kadir, 2019, p. 57). 

Semasa sekolah, sering diajarkan dan diingatkan bahwa pola makan yang sehat dirangkum dalam konsep “4 Sehat 5 Sempurna” yang terdiri dari makanan pokok atau karbohidrat, sayuran, lauk pauk, buah-buana, dan susu sebagai penyempurnanya. Komposisi 4 sehat 5 sempurna ini mencakup kandungan karbohidrat dari makanan pokok, protein dari lauk dan susu, serat dari sayuran, vitamin dari sayur dan buah, dan kalsium untuk memperkuat tulang dari susu.

Sayangnya, akhir-akhir ini pola makan sering disepelekan oleh kebanyakan orang. Banyak dari mereka memilih makanan sesuai apa yang mereka inginkan dan sukai, apa ayang enak secara rasa.  Ada juga yang memilih makanan sesuai dengan keadaan ekonomi, murah dan ramah di kantong. Selain itu, makanan instan, seperti mie instan ataupun fast food, juga lebih digemari banyak orang karena waktu penyajiannya yang cepat. Padahal, tidak semua makanan yang cepat,  enak, maupun murah itu sehat. Pola makan yang tidak teratur ini sangat berbahaya dan mengancam kesehatan seseorang. Berbagai macam makanan yang tidak memenuhi gizi seimbang dapat menyebabkan kekurangan atau bahkan kelebihan yang tidak baik bagi tubuh manusia.

 Sebagai contoh, kekurangan asupan vitamin dan serat dari sayur dan buah dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, seperti gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, anemia, sampai dengan penyakit jantung yang dapat berakibat fatal (Makarim, 2020). Di sisi lain, konsumsi yang berlebihan juga tidak disarankan. 

Konsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan, khususnya yang memiliki kandungan lemak dan gula yang tinggi, dapat mengakibatkan obesitas sampai dengan penyakit diabetes tipe 2 (Pratiwi, 2021). Dalam kegiatan kita sehari-hari, pola makan yang tidak teratur juga dapat membuat seseorang lebih mudah lelah karena terjadinya peningkatan beban kerja jantung (Luh et al., 2019, p. 120)

Maka dari itu, pola makan tidak boleh disepelekan. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya menjaga pola makan yang sehat dan teratur, antara lain rajin mengonsumsi sayur dan buah, membatasi konsumsi lemak dan gula yang berlebihan, dan minum air yang cukup. Mulai merancang menu mingguan juga merupakan upaya yang baik sekaligus mempermudah untuk menentukan makanan apa yang akan dikonsumsi setiap harinya. Tentunya, menu yang dipilih juga harus sehat, dan mengandung asupan gizi yang wajib dikonsumsi setiap harinya.

Daftar Pustaka:

Kadir, S. (2019). Pola Makan Dan Kejadian Hipertensi. Jambura Health and Sport Journal, 1(2), 56–60. https://doi.org/10.37311/jhsj.v1i2.2469

Luh, N., Mely, P., Sutajaya, I. M., Putu, N., & Ratna, S. (2019). DESA GELGEL KLUNGKUNG BALI. 6(3), 112–122.

Makarim, F. R. (2020). Kurang Konsumsi Buah dan Sayur, Ini Dampaknya pada Tubuh. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/kurang-konsumsi-buah-dan-sayur-ini-dampaknya-pada-tubuh

Pratiwi, R. S. (2021). Dampak Buruk Makan Secara Berlebihan bagi Kesehatan. Kompas.Com. https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/10/115739120/5-dampak-buruk-makan-secara-berlebihan-bagi-kesehatan

Tobelo, C. D., Malonda, N. S. ., & Amisi, M. D. (2021). Gambaran Pola Makan pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Selama Pandemi COVID-19. Jurnal KESMAS, 10(2), 58–64.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun